Warga Armenia Memprotes Kesepakatan Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh

- 12 November 2020, 10:55 WIB
Ilustrasi bendera Armenia.*
Ilustrasi bendera Armenia.* /Pixabay./

PORTAL PROBOLINGGO - Polisi Armenia menangkap seorang pemimpin oposisi dan beberapa lainnya yang mencoba menggelar unjuk rasa pada hari Rabu, 11 November 2020.

Mereka menuntut Perdana Menteri Nikol Pashinyan mundur karena telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran dengan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh.

Menurut saksi mata, unjuk rasa tersebut awalnya hanya berlangsung singkat dan hanya dilakukan oleh kelompok kecil orang yang meneriakkan "Nikol adalah pengkhianat!" sebelum mereka ditahan di ibu Kota Yerevan, lalu yang lain mulai berdatangan untuk ikut memprotes setelah penangkapan itu terjadi, sebagaimana dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Channel New Asia.

Baca Juga: Pahlawan Kesehatan Indonesia: Prof. Kusnandi Rusmil

Setidaknya ada tujuh belas partai politik Armania telah ikut melayangkan protes dan menyerukan Pashinyan untuk mundur pada hari itu karena sudah menyetujui kesepakatan gencatan senjata, yang membekukan kemenangan teritorial yang berhasil dibuat oleh pasukan Azeri dalam pertempuran yang pecah pada 27 September 2020 lalu.

Di antara mereka yang ditangkap adalah Gagik Tsarukyan, pemimpin oposisi Partai Armenia Sejahtera, menurut Hripsime Arakelian, seorang anggota partai tersebut.

Mereka ditangkap karena demonstrasi jalanan dilarang di bawah peraturan darurat militer yang diberlakukan oleh Armenia karena pertempuran di Nagorno-Karabakh, daerah konflik yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dihuni dan sepenuhnya dikendalikan oleh etnis Armenia hingga kini.

Baca Juga: Keren! PT INKA Mulai Uji Coba Kereta Tram Bertenaga Baterai

Baca Juga: Jadwal Acara Global TV Hari Ini Kamis 12 November 2020, Ada Naruto dan SpongeBob Movie

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x