Nagorno-Karabakh : PM Armenia Sebut Tidak Ada Kemungkinan Solusi Diplomatik

- 22 Oktober 2020, 09:17 WIB
Ilustrasi bendera Armenia (kiri) dan Azerbaijan.
Ilustrasi bendera Armenia (kiri) dan Azerbaijan. /In Home Land Security

PORTAL PROBOLINGGO - Perdana menteri Armenia mengatakan pada hari Kamis, 22 Oktober 2020 bahwa dia tidak melihat kemungkinan solusi diplomatik dalam konflik dengan Azerbaijan di daerah pegunungan Nagorno-Karabakh setelah presiden Azerbaijan mengatakan dia yakin konflik itu dapat diselesaikan secara militer.

Hal itu meningkatkan keraguan atas inisiatif diplomatik oleh negara-negara besar untuk membawa perdamaian ke wilayah tersebut.

Dalam gejolak terbaru dari konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini, ratusan orang telah tewas sejak 27 September lalu dalam bentrokan di Nagorno-Karabakh dan sekitarnya, yang merupakan bagian dari Azerbaijan tetapi dihuni dan dikendalikan oleh etnis Armenia.

Baca Juga: Jadwal Sholat Yogyakarta, Surakarta, dan Semarang, Kamis 22 Oktober 2020

Kekerasan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang yang lebih luas di Turki dan Rusia, yang memiliki pakta pertahanan dengan Armenia, dan meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan jaringan pipa di Azerbaijan yang membawa gas dan minyak Azeri ke pasar dunia.

Menteri Luar Negeri Rusia ,Sergei Lavrov, mengatakan pada hari Rabu, 21 Oktober 2020 bahwa dia telah mengadakan pembicaraan terpisah dengan menteri luar negeri Armenia dan Azerbaijan, yang diperkirakan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Washington pada hari Jumat, 23 Oktober 2020 mendatang.

Baca Juga: Jadwal Acara TRANS TV Hari Ini, 22 Oktober 2020, Jangan Lewatkan Keseruan Santuy Malam

Pompeo mengatakan dia berharap solusi diplomatik dapat ditemukan.

“Jalan yang benar ke depan adalah menghentikan konflik, memberi tahu mereka untuk menurunkan ketegangan, bahwa setiap negara harus tidak boleh menyediakan bahan bakar untuk konflik ini, tidak ada sistem senjata, tidak ada dukungan - dan pada saat itulah solusi diplomatik yang bisa diterima semua, berpotensi dapat dicapai,” katanya kepada wartawan sebagaimana dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Reuters.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x