Tentang Proyek Nuklir, Iran Menanggapi Komentar Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud

- 17 November 2020, 21:58 WIB
 Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud /tangkap layar youtube/Al Arabiya English/

 

PORTAL PROBOLINGGO - Kementerian luar negeri Iran telah menanggapi seruan Arab Saudi untuk tindakan global terhadap Iran untuk menahan diri dari tuduhan tak berdasar dan penyebaran kebencian.

Pernyataan itu muncul sehari setelah Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mendesak dunia mengambil sikap tegas untuk mengatasi upaya Iran dalam mengembangkan program rudal nuklir dan balistiknya.

"Kerajaan itu menekankan bahaya proyek regional Iran, campur tangannya di negara lain, pengembangan terorisme, mengipasi api sektarianisme dan seruan untuk sikap tegas dari komunitas internasional terhadap Iran yang menjamin penanganan drastis dari upayanya untuk mendapatkan senjata pemusnah massal dan mengembangkan program rudal balistiknya," kata Salman bin Abdulaziz Al Saud dalam pidato tahunannya kepada badan penasihat pemerintah tertinggi.

Baca Juga: Gempa Bumi Bermagnitudo 6.3 Mengguncang Wilayah Sumatera Barat Hari Ini

Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari Al Jazeera, dalam konferensi pers virtual di Teheran, juru bicara kementerian luar negeri Iran, Saeed Khatib Zadeh mengatakan pada hari Senin, "Itu bukan tidak wajar bagi penguasa Saudi untuk membuat pernyataan seperti itu."

"Tapi saya yakin pesan Iran sudah jelas, rezim Saudi harus tahu bahwa perdamaian tidak dapat dicapai dengan membunuh rakyat Yaman, kawasan tidak dapat diatur melalui penyebaran Wahabisme dan kelompok takfiri, uang tidak dapat digunakan untuk melobi, dan sumber daya Dunia Muslim tidak bisa dihabiskan untuk mengkhianati Palestina."

“Selama penguasa Saudi tidak berbalik dari jalan yang salah ini, tidak akan ada prospek untuk memperbaiki situasi Saudi yang terisolasi bahkan di kawasan Teluk Persia."

Baca Juga: Berikan Bantuan Uang Rp 15 Juta Per Orang, OJK Purwokerto Realisasikan Rumah Tidak Layak Huni

Penguasa Saudi berusia 84 tahun itu juga mengatakan kepada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada September bahwa dunia perlu memerangi ekspansionisme Iran.

Arab Saudi dan Iran telah terlibat dalam beberapa perang proksi di wilayah tersebut selama bertahun-tahun. Di Yaman, koalisi pimpinan Saudi telah memerangi gerakan Houthi yang berpihak pada Teheran selama lebih dari lima tahun.

Pada hari Senin 16 November 2020, juru bicara Iran juga mengirimkan pesan persatuan kepada negara-negara Muslim di kawasan itu.

Baca Juga: Dukung Program KSPN, Kementerian PUPR Rehab Rumah Warga

Khatibzadeh mengatakan, "Menyakitkan bahwa wilayah itu berada dalam situasi di mana mereka yang seharusnya membantu dan memajukannya malah mengkhianatinya."

"Berdasarkan keyakinan kami, tangan persahabatan Republik Islam masih terbuka untuk semua negara Islam."

"Kami semua akrab dengan rencana dan skema Saudi. Kami tidak memilih untuk menjadi tetangga. Mereka tidak punya pilihan, dan kita semua tidak punya pilihan, selain bersatu untuk memajukan wilayah ini."

Baca Juga: BTS Menyapu Bersih E! People's Choice Awards 2020

Ketegangan di kawasan itu terus meningkat sejak Presiden AS Donald Trump pada Mei 2018 menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 dengan kekuatan dunia dan secara sepihak menjatuhkan sanksi terhadap Iran.

Arab Saudi dan sejumlah negara Arab lainnya sangat mendukung sanksi terhadap Iran.

Presiden terpilih AS Joe Biden telah berjanji untuk kembali ke kesepakatan nuklir, tetapi mengatakan dia akan berusaha untuk menekan kegiatan regional Iran dan program rudal.***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini