Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Sisihkan Gajinya untuk Bantu Warga yang Sangat Butuhkan Bantuan

- 15 Oktober 2020, 18:00 WIB
Habib Hadi saat memberikan kursi roda pada salah satu warganya.
Habib Hadi saat memberikan kursi roda pada salah satu warganya. /Dok.Pemkot Probolinggo

PORTAL PROBOLINGGO – Setelah pekan lalu, 9 Oktober 2020, Wali Kota Habib Hadi memberi bantuan kursi roda ke warga Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan.

Kamis siang, 15 Oktober 2020, bersama Camat Wonoasih Deus Nawandi, Habib Hadi meluncur ke rumah seorang Nenek bernama Surya.

Informasi tentang keberadaan Surya didapat setelah seorang warga berbagi melalui media sosial.

Baca Juga: Menko Airlangga Hartarto Sebut UU Cipta Kerja Dapat Ratakan Pembangunan

Bahwa ada lansia sebatang kara yang tinggal di Jalan Amir Hamzah, Kelurahan Kedung Asem, Kecamatan Wonoasih.

Warga bernama Surya, 80 tahun itu juga meminta bantuan kursi roda.

Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari laman resmi Pemerintah Kota Probolinggo, panjangnya proses bantuan melalui jalur pemerintah membuat Habib Hadi berpikir cepat.

Baca Juga: Tanggapi Kritik Roberto Carlos, Roy Hodgson: Itu Tidak Masuk Akal!

Ia berkomitmen menyisihkan gajinya untuk warga yang sangat membutuhkan bantuan yang mendesak sesuai kebutuhan, khususnya lansia sebatang kara.

“Bantuan kursi roda ini bisa keluar ke halaman, jalan-jalan, semoga ada manfaat ya kursinya," kata Habib Hadi.

"Kalau menunggu pemerintah lama prosesnya, harus didata dan diajukan dulu,” tambahnya saat bertemu Nenek Surya.

Baca Juga: Jangan Sepelekan! Begini Cara Mudah Bersihkan HP Hindari Bahaya Penularan Covid-19

Nenek Surya tinggal sendirian di rumahnya. Ia punya cucu (bukan anak kandung) yang merawatnya meski tidak tinggal satu rumah.

Setiap pagi, cucunya itulah yang mengantar makanan untuk Nenek Surya.

Nenek Surya sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah, ia bahkan mendapat program Rantang Sehat tapi menolak.

Baca Juga: DPR RI Menilai Industri Kreatif Bali Jadi Potensi Bisnis untuk Masa Depan

“Tidak dimakan, jadi sayang. Makanya terus dikembalikan untuk diberikan ke yang lain saja,” kata cucu nenek Surya.

Siang itu, wali kota pun menghubungi Dinas Kesehatan untuk mengirimkan petugas kesehatan dari Puskesmas Wonoasih.

Nenek Surya sudah lumpuh, kakinya bengkak dan matanya kabur.

Habib Hadi menegaskan, pemerintah harus tahu dan hadir melihat kondisi masyarakatnya untuk mengetahui apakah sudah mendapat bantuan atau belum.

Baca Juga: Bangkit dari Covid-19, ACT Malang Salurkan Bantuan Pinjaman Modal

Ia bersyukur bahwa Nenek Surya sudah mendapatkan berbagai bantuan pemerintah.

“Saya berharap, masyarakat yang hidup sebatang kara segera informasikan, akan kami bantu," kata Habib Hadi.

"Jalur pemerintahan ada mekanismenya, maka cara saya melalui ikhtiar sisihkan gaji saya untuk yang membutuhkan,” tambahnya.

Saat berada di rumah Nenek Surya, wali kota menerima laporan bahwa ada satu lagi lansia sebatang kara yang tinggal di daerah itu tapi masuk Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih.

Tak lama kemudian, Habib Hadi datang ke rumah lansia yang diketahui bernama Parmi.

Nenek Parmi tinggal di rumah yang begitu menyayat hati. Ia sebatang kara.

Matanya sudah tidak bisa melihat namun masih bisa berjalan. Setiap harinya, Nenek Parmi dirawat oleh Rima, tetangganya.

Tempat yang ditinggali Nenek Parmi adalah tanah milik Rima.

“Puskesmas, lurah dan Baznas suruh kesini segera,” ujar Habib Hadi.

Sesuai permintaan Rima, Nenek Parmi akan diberi Rantang Sehat menggantikan jatah Nenek Surya.

Melalui dana Baznas Nenek Parmi akan diberi bantuan kipas angin, selimut, kasur, bantal, guling, perlak.

“Maunya saya tembok tapi dari yang jaga keberatan, karena kalau malam Nenek Parmi tidur di dalam rumah tetangga yang merawat itu," ucap Habib Hadi.

"Jadi, kami akan memberikan apa yang diminta untuk kelengkapan di dalam rumah,” tambahnya.

Wali kota mengaku terkejut karena masih ada kondisi lansia yang terlewat seperti ini.

Jika tidak turun ke lapangan ia tidak akan tahu seperti apa situasi yang sebenarnya.

Targetnya, di tahun 2022 nanti RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) tidak ada lagi di Kota Probolinggo.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Pemkot Probolinggo


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x