“Dalam menentukan sasarannya kami dibantu kecamatan dan kelurahan, RW dan RT. Komoditi yang dijual adalah beras kepompong 5 kg, gula pasir 1 kg, dan minyak goreng 2 liter. Harga normal satu paket Rp 89.700, namun kami jual Rp 50 ribu kepada warga,” ujarnya.
Baca Juga: Turun Tipis! Harga Jual dan Buyback Logam Mulia Emas UBS Hari Ini Kamis 5 November 2020 di Galeri 24
Subri juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa jika saat pasar murah gelombang pertama tidak mendapatkan paket sembako, maka akan mendapatkan pada gelombang berikutnya.
Kemudian bagi warga yang sudah mendapatkan paket sembako di gelombang pertama diminta tidak membeli lagi paket sembako pada gelombang kedua, karena nanti sistem kupon akan digilir agar tepat sasaran.
Subri juga menjamin bahwa paket sembako yang diberikan oleh Pemerintah Kota Probolinggo berkualitas.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut Banyak yang Tidak Baca UU Cipta Kerja, Haris Azhar: Kenapa Disahkan?
“Kami tetap menjaga kualitas agar masyarakat dapat memanfaatkan dengan sebaik mungkin,” ujarnya.
Salah satu Warga RW 1, Sri Tini, yang juga turut menerima bantuan mengaku bersyukur mendapatkan kupon pasar murah bersubsidi tersebut.
“Ya jelas senang, karena kalau beli di pasaran harganya mahal. Disini murah.” ungkapnya.
Baca Juga: Jadwal Acara TRANS7 5 November 2020, Jangan Lewatkan On The Spot
Artikel Rekomendasi