Tak Hanya Dipaksa Mundur dari All England, Tim Indonesia Juga Diperlakukan Tidak Baik, Ini Kata Menpora Amali

19 Maret 2021, 20:55 WIB
Menpora Amali. //twitter.com/KEMENPORA_RI

PORTAL PROBOLINGGO - Gagal melaju di All England 2021 dan dipaksa mundur oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) membuat Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali memberikan sikap tegas.

Dalam konferensi persnya pada 19 Maret 2021, Menpora merasa kecewa akan perlakuan yang dilakukan BWF kepada tim indonesia yang dianggap tidak adil.

Terkait hal itu Menpora menginginkan untuk dilakukannya reformasi pada struktur BWF, Menpora juga mendorong PBSI dan NOC untuk bersama menyuarakan hal tersebut.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING BOLA Malam Ini, Fulham Vs Leeds Liga Inggris Pekan ke 29

Baca Juga: Tim Densus 88 Kembali Tangkap Terduga Teroris di Sumut, Ini Lokasinya

Selain mendorong PBSI dan NOC, Menpora Ali juga telah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terkait diplomasi luar negeri untuk kejelasan kasus ini.

Menpora Amali menegaskan berdasarkan pengakuan dari para atlet bulutangkis yang saat ini sedang menjalani karantina, mereka diperlakukan secara tidak baik.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam berita berjudul Menpora Bongkar Perlakuan yang Diterima Indonesia, Disuruh Keluar Arena All England hingga Jalan Kaki ke Hotel

“Informasi yang masuk ke kami, kita diperlakukan dengan tidak baik. Bayangkan tim kita sudah bertanding, disuruh keluar dari arena lalu jalan kaki ke hotel, biasanya pakai shuttle bus. Inikan sesuatu yang diskriminatif,” kata Amali.

Baca Juga: Buntut Siaran Lamaran Atta-Aurel, KPI Beri Peringatan Keras ke RCTI

Baca Juga: Tim Densus 88 Kembali Tangkap Terduga Teroris di Sumut, Ini Lokasinya

Sebelumnya Menpora Amali juga menyebut pihak penyelenggara tidak profesional dalam mengelola turnamen ini pun dengan asal-asalan.

Pasalnya mereka sudah tahu saat ini sedang dalam kondisi pandemi Covid-19, akan tetapi tidak ada tindakan antisipatif.

Terlebih di sisi lain terdapat perlakuan tidak adil kepada atlet-atlet dari Negara lain, yang sudah jelas-jelas positif Covid-19 tapi dibiarkan tetap bertanding.

“Paling menyakitkan buat kita adalah tidak adil, ada peserta dari tiga negara bahkan begitu di swab hasilnya positif. Kemudian disuruh tes sendiri, dalam beberapa jam kemudian sudah negatif hasilnya, kan kelihatan sekali sangat diskriminatif, sementara atlet-atlet kita dibiarkan terkurung,” kata Amali.

 

Baca Juga: Resep Cireng Nasi yang Sederhana, Enak, dan Mudah Dibuat, Cocok untuk Dimakan Bersama Keluarga

Lebih lanjut, Menpora Amali menuding bahwa BWF hanya buang muka dan menjadikan aturan karantina di Inggris sebagai alasan.

“BWF tidak profesional, BWF tidak transparan dan BWF diskriminatif karena cukup bukti untuk saya mengatakan itu. Oleh karena itu kami sangat kecewa atas perlakuan ini dan BWF tidak boleh bang badan berlindung dari aturan yang ada di negara inggris,” kata Amali.

Sementara itu, Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari menyampaikan apresiasi kepada Kemenpora dan Kemlu atas respon cepat terhadap kasus yang menimpa para atlet bulu tangkis Indonesia tersebut.

Baca Juga: Bacaan Sholawat Thibbil Qulub Arab, Latin dan Artinya dalam Bahasa Indonesia

Demikian pula, Oktohari menegaskan bahwa BWF selaku federasi dan penanggung jawab turnamen All England tidak boleh melempar tanggung jawab dan buang badan ke pemerintah Inggris.

“Karena yang melaksanakan kegiatan bukan pemerintah Inggris, tapi panitia pelaksana All England, ini sangat mengecewakan. BWF harus tanggung jawab atas keteledoran yang terjadi di All England,” kata Oktohari.(Nurul Khadijah/Pikiran Rakyat)***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler