Baca Juga: Buntut Siaran Lamaran Atta-Aurel, KPI Beri Peringatan Keras ke RCTI
Baca Juga: Tim Densus 88 Kembali Tangkap Terduga Teroris di Sumut, Ini Lokasinya
Sebelumnya Menpora Amali juga menyebut pihak penyelenggara tidak profesional dalam mengelola turnamen ini pun dengan asal-asalan.
Pasalnya mereka sudah tahu saat ini sedang dalam kondisi pandemi Covid-19, akan tetapi tidak ada tindakan antisipatif.
Terlebih di sisi lain terdapat perlakuan tidak adil kepada atlet-atlet dari Negara lain, yang sudah jelas-jelas positif Covid-19 tapi dibiarkan tetap bertanding.
“Paling menyakitkan buat kita adalah tidak adil, ada peserta dari tiga negara bahkan begitu di swab hasilnya positif. Kemudian disuruh tes sendiri, dalam beberapa jam kemudian sudah negatif hasilnya, kan kelihatan sekali sangat diskriminatif, sementara atlet-atlet kita dibiarkan terkurung,” kata Amali.
Baca Juga: Resep Cireng Nasi yang Sederhana, Enak, dan Mudah Dibuat, Cocok untuk Dimakan Bersama Keluarga
Lebih lanjut, Menpora Amali menuding bahwa BWF hanya buang muka dan menjadikan aturan karantina di Inggris sebagai alasan.
“BWF tidak profesional, BWF tidak transparan dan BWF diskriminatif karena cukup bukti untuk saya mengatakan itu. Oleh karena itu kami sangat kecewa atas perlakuan ini dan BWF tidak boleh bang badan berlindung dari aturan yang ada di negara inggris,” kata Amali.
Artikel Rekomendasi