Kemenparekraf Serukan Program 'We Love Bali', Jadi Wujud Penerapan Protokol Kesehatan

- 15 Oktober 2020, 22:08 WIB
Pura Besakih sebagai salah satu destinasi wisata Bali
Pura Besakih sebagai salah satu destinasi wisata Bali / rentalmobilbali.net/

 

PORTAL PROBOLINGGO - Adanya pandemi Covid-19 berdampak pada banyak sektor di Indonesia, salah satunya sektor pariwisata.

Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang cukup terpuruk akibat adanya physical distancing yang mengharuskan orang untuk menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

Dengan kondisi tersebut, Kemenparekraf bekerja sama dengan Pemprov Bali berupaya untuk memulihkan pariwisata di Bali yang merupakan sektor unggulan di Pulau Dewata dengan mengampanyekan program 'We Love Bali'.

Baca Juga: Setelah Beberapa Kali Jalani Tes, Anak Presiden Donald Trump, Barron Trump Dinyatakan Positif COVID-

Dikutip dari kemenparekraf.go.id, diluncurkannya slogan 'We Love Bali' bertujuan untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan CHSE bagi pelaku usaha wisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat di Bali.

"Sebagai upaya bersama untuk memulihkan pariwisata di Bali, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan Pemerintah Provinsi Bali dan para stakeholder menggelar sebuah program yang kita sebut We Love Bali," ujar Meteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama.

Nantinya, program program 'We Love Bali' akan melibatkan masyarakat yang ada di Bali terutama di sekitar destinasi wisata untuk meninjau destinasi melihat langsung bagaimana pelaku usaha wisata dan ekonomi kreatif menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Setelah Beberapa Kali Jalani Tes, Anak Presiden Donald Trump, Barron Trump Dinyatakan Positif COVID-

Ada 12 program perjalanan (famtrip) yang masing-masing akan berlangsung selama tiga hari dua malam ke berbagai destinasi di Bali.

Program farmtrip sendiri sesungguhnya telah dijalankan beberapa waktu lalu dengan destinasi Denpasar, Lovina, dan Kintamani.

Program 'We Love Bali' nantinya akan melibatkan 409 pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif, 8.421 tenaga kerja, serta 4.800 peserta dari kalangan masyarakat yang berasal dari Provinsi Bali.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Tegaskan Protokol Kesehatan Penting untuk Keselamatan Ibu Hamil

Program 'We Love Bali' juga diharapkan dapat menyokong sektor pariwisata Bali agar bisa kembali berkarya sekaligus memberikan edukasi dalam menerapkan protokol kesehatan dan 'safety awareness' bagi pelaku usaha pariwisata, masyarakat pengelola destinasi wisata, dan masyarakat umum yang turut serta dalam program tersebut.

Selain program 'We Love Bali', Kemenparekraf bersama Kemenkeu juga telah menyiapkan dan segera menyalurkan dana hibah pariwisata sebesar Rp3,3 triliun untuk nantinya diterima oleh para pelaku usaha pariwisata dan pemerintah daerah.

Tujuannya tak lain adalah membantu meningkatkan penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata sehingga tercipta rasa aman dan nyaman bagi wisatawan sekaligus membantu industri pariwisata untuk bertahan di tengah pandemi.

Baca Juga: Menko Airlangga Hartarto Sebut UU Cipta Kerja Dapat Ratakan Pembangunan

Dana hibah pariwisata tersebut nantinya akan digunakan untuk membantu operasional industri seperti pembayaran gaji karyawan dan lainnya sesuai dengan tujuan program.

Selain itu, program yang masuk dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ini juga untuk membantu industri melengkapi atau menguatkan penerapan protokol kesehatan.

Baik program 'We Love Bali' maupun dana hibah pariwisata, keduanya mendapat apresiasi dari Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.

Baca Juga: Resep Chiken Egg Roll Ala Hokben Anti Gagal

"Dengan melihat langsung penerapan protokol kesehatan yang dijalankan diharapkan dapat tercipta atau terbangunnya kepercayaan masyarakat terhadap pariwisata di Bali, dan juga terhadap pasar. Pasar juga akan terbangun kepercayaanya terhadap penerapan protokol kesehatan di Bali," kata Tjokorda Oka.

Dengan protokol kesehatan yang telah diperkuat penerapannya, masyarakat diharapkan agar bisa bertransaksi di areal destinasi untuk bisa membantu ekonomi masyarakat sekitar.***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x