Materi Pelajaran Sejarah, Mengenal Peninggalan Zaman Megalitikum

5 Oktober 2020, 18:10 WIB
Menhir yang merupakan tugu pemujaan nenek moyang /gurugeografi.id

 

PORTAL PROBOLINGGO - Seperti di tempat-tempat lain di belahan dunia, Indonesia pernah memasuki masa pra aksara.

Salah satu bagian pada masa pra aksara adalah zaman batu. Zaman Megalitikum atau zaman batu besar merupakan bagian dari zaman batu.

Dikutip dari sejarahlengkap.com, nama Megalitikum diambil dari dua kata dalam bahasa latin yaitu Mega yang berarti besar dan Litikum/Lithos yang berarti batu.

Baca Juga: Berlaku Hari Ini! Nomor Layanan Kartu Prakerja Berubah, Segera Cek Disini

Pada zaman ini, manusia-manusia purba menggunakan peralatan yeng berasal dari bongkahan batu besar dalam kesehariannya.

Pada Zaman Megalitikum juga telah dikenal pembagian pekerjaan. Dikenal jstatus sosial seperti pekerja dan kepala suku. Selain itu, pemanfaatan logam, sistem cocok tanam, sistem hukum rimba serta dikenalnya norma-norma merupakan hal-hal yang identik dengan Zaman Mesolitikum.

Selain identik dengan beberapa hal yang bersifat sosial, zaman yang dihuni oleh beberapa manusia purba seperti Meganthropus palaeojavanicus, Pithecanthropus erectus, dan Pithecanthropus mojoktertensis ini memiliki peninggalan berupa benda-benda yang menegaskan keberadaaan Zaman Megalitikum.

Baca Juga: Daftar Harga Terbaru Motor Bebek, Sport,dan Off Road Yamaha Oktober 2020, Ada MX King dan Yamaha R25

Benda-benda tersebut adalah:

1. Dolmen
Dolmen merupakan meja sesaji untuk menyembah nenek moyang yang terbuat dari batu. Dolmen memiliki bentuk pipih dan horizontal.

Selain digunakan sebagai tempat menaruh sesaji, dolmen juga digunakan untuk menutup sarkofagus.

Dolmen juga berfungsi untuk menyimpan sementara mayat seseorang agar tidak dimakan oleh hewan buas.

Baca Juga: Gas LPG 3 Kg Bersubsidi Dijual Diatas Harga Eceran, 940 Tabung Disita

2. Kubur batu

Sesuai namanya, benda ini digunakan untuk menyimpan jenazah. Umumnya kubur batu digunakan untuk menguburkan jenazah ketua atau pemimpin daerah setempat.

Bentuk dari kubur batu bisa dibilang mirip dengan kuburan atau makam orang-orang zaman sekarang.

Kubur batu sendiri banyak ditemukan di Bali, Wonosari (Yogyakarta), Cepu (Jawa Tengah), dan Bondowoso (Jawa Timur).

Baca Juga: Dipermalukan Tottenham Hotspur 6-1, Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer: Ini Hari Terburuk Saya

3. Sarkofagus

Sarkofagus atau yang pada zaman sekarang dikenal dengan peti jenazah yang bentuknya menyerupai lesung dan umumnya memiliki penutup.

Pada dinding muka sarkofagus terdapat ukiran manusia dan bintang yang saat itu dipercaya memiliki kekuatan magis.

Sarkofagus banyak ditemukan di Bali dan Bondowoso.

4. Punden Berundak

Punden berundak merupakan banguan yang disusun secara bertingkat. Hal tersebut kemudian menjadi konsep dasar pembangunan candi-candi pada zaman kerajaan.

Baca Juga: Cara Membuat Puisi dengan Metafora, Menurut Marhalim Zaini

Punden berundak digunakan untuk melakukan pemujaan terhadap roh nenek moyang.

Struktur dasar punden berundak banyak ditemukan pada situs-situs purbakala pada masa pra Hindu-Buddha.

Punden berundak juga selanjutnya dijadikan konsep sebuah bangunan pada masa masuknya Islam ke Nusantara.

5. Menhir
Menhir merupakan sebuah tugu batu tegak yang biasanya ditaruh di tempat tertentu untuk memeringati orang-orang yang telah meninggal.

Hal ini berhubungan dengan konsep kepercayaan dinamisme bahwa arwah kakek dan nenek moyang atau orang telah meninggal menetap di tempat-tempat tertentu dan orang yang masih hidup harus memberikan penghormatan.

Tak hanya di Indonesia, menhir juga ditemukan di Perancis, Spanyol, Inggris, dan Italia.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans 7 Senin 5 Oktober 2020, Jangan Lewatkan Bapau dan OVJ

6. Arca batu
Arca batu merupakan patung dengan bentuk menyerupai binatang atau manusia.

Sumatera Selatan dan Sulawesi Tenggara merupakan contoh tempat ditemukannya arca batu. Di Pasemah, Sumatera Selatan, terdapat arca yang dinamakan batu gajah.

Batu gajah merupakan bongkahan batu besar yang terdapat ukiran wajah manusia di atasnya. Bisa jadi ukiran tersebut merupakan perwujudan dari nenek moyang pada zaman Megalitikum.

7. Waruga
Di Bali, waruga merupakan kubur batu yang tak memiliki tutup. Sementara di Minahasa, waruga yang ada merupakan waruga yang dikenal banyak orang.

Waruga yang ada di Minahasa terdiri dari dua bagian. Bagian atas berbentuk segitiga layaknya atap rumah, sedangkan bagian bawah berbentuk kotak vertikal dengan rongga di tengahnya.

Baca Juga: Mengintip 6 Keunggulan Hidroponik, dari Hasil Lebih Besar hingga Hemat Air

8. Batu Lumpang
Batu Lumpang merupakan batu yang di tengahnya terdapat cekungan. Fungsinya adalah untuk membuat makanan yang akan dipersembahkan pada leluhur.

Batu Lumpang di Indonesia bisa ditemukan di Situs Pasir Lulumpang, Garut dan Situs Patakan di Lamongan, Jawa Timur.

9. Batu Dakon
Dinamai batu dakon karena bentuknya mirip dakon atau congklak yang merupakan mainan tradisional orang Indonesia khususnya orang Jawa.

Batu dakon memiliki beberapa cekungan pada permukaannya. Batu dakon dapat ditemui di Bogor dan Purbalingga.

10. Batu Kenong
Batu kenong merupakan peninggalan sejarah yang memiliki bentuk seperti alat musik gamelan kenong.

Batu kenong umumnya berbentuk bulat dengan tonjolan di atasnya. Batu kenong dapat ditemukan di Bondowoso dan Kreongan, Jember.***

Editor: Elita Sitorini

Terkini

Terpopuler