Daftar Tarian Daerah 34 Provinsi dan Maknanya Bagian 1, Sumut, Aceh, Sumbar, Riau, Kepulauan Riau

- 8 Februari 2021, 18:16 WIB
Ilustrasi Tari Saman dari Aceh
Ilustrasi Tari Saman dari Aceh /CECEP WIJAYA SARI/

PORTAL PROBOLINGGO - Indonesia dengan 34 provinsinya memiliki beribu budaya yang ditunjukkan dalam berbagai bentuk.

Salah satu wujud keragaman budaya di Indonesia adalah banyaknya tarian dari berbagai daerah yang tentu memiliki makna tersendiri.

Untuk mengenal berbagai tarian daerah di Indonesia, PORTAL PROBOLINGGO menyajikan daftar tarian daerah lengkap 34 provinsi beserta maknanya dimulai dari provinsi Sumatra Utara, Aceh,  Sumatra Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Subtema 3 pada Pembelajaran 3, 4, 5, 6 Halaman 120 121 122 123 133 134 135

1. Nangroe Aceh Darrusalam

a. Tari Saman

Tari Saman adalah tarian khas Aceh yang yang telah menarik perhatian masyarakat dunia. Tari Saman sendiri sarat dengan puisi-puisi religius berisi pesan-pesan keagamaan serta kebaikan untuk para penikmatnya.

Tarian ini menyajikan para penari yang duduk bersamaan dengan gerakan tangan yang selaras.

Fungsi tari Saman yaitu sebagai tari yang dipentaskan di upacara hari besar keagamaan seperti saat maulid Nabi Muhammad SAW. Selain itu, tari ini juga berfungsi sebagai sarana penyebaran dakwah.

Baca Juga: Debut Internasional, Afgansyah Reza Gandeng EMPIRE Amerika Serikat

b. Tari Seudati

Sama seperti Tari Saman, Tari Seudati juga dulunya digunakan untuk keperluan dakwah dan kini dijadikan sebagai seni pertunjukkan.

Tari ini dibawakan secara berkelompok oleh 8 orang penari laki-laki atau lebih dan tanpa menggunakan alat musik, melainkan diiringi oleh lantunan syair serta tepukan ke dada dan pinggul penari, hentakan kaki, dan jari.

Tari Seudati berasal dari kata Syahadat, yang berarti bersaksi atau mengakui bahwa Tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah.

Baca Juga: Ikatan Cinta : Selain Anting, 3 Barang Ini Jadi Bukti Kuat Ungkap Pelaku Pembunuhan Roy

c. Tari Guel

Tari Guel merupakan kekayaan budaya Gayo di Aceh. Guel berarti membunyikan. Bagi masyarakat di dataran tinggi Gayo, tarian ini memiliki kisah panjang dan unik.

Hasil riset mengungkpakan bahwa Tari Guel bukan sekedar tarian, melainkan kombinasi antara seni sastra, seni musik, dan tarian itu sendiri.

Meskipun dalam perkembangannya tarian ini timbul tenggelam, tapi Tari Guel tetap menjadi aspek penting untuk ditampilkan dalam upacara tradisional tertentu.

Tarian ini sepenuhnya merupakan apresiasi terhadap wujud alam serta lingkungan kemudian dirangkai dalam bentuk rupa melalui gerak simbolis dan hentakan irama.

Baca Juga: Kunci jawaban Kelas 5 Tema 6 Halaman 204, 205, 207, 208 Subtema 4 Pembelajaran 6

2. Sumatera Utara.

a. Tari Baluse

Tari Baluse merupakan tarian tradisional milik suku Mentawai di Nias Selatan. Tarian ini mempunyai makna tari perang dan dahulu kala menjadi simbol kegagalan prajurit di medan perang serta perwujudan kebiasaan masyarakat Nias.

Saat ditampilkan, Tari Baluse dilengkapi dengan perpaduan warna merah dan kuning, pedang Tologu, perisai Baluse, topi perang atau mahkota dan tombak atau toho yang panjangnya mencapai 2 meter.

Fungsi dari tari Baluse yaitu sebagai bagian dari rangkaian ritual adat dan sekarang banyak ditampilkan untuk menyambut wisatawan. Tari ini biasa diakhiri dengan tradisi loncat batu setinggi 4 meter.

Baca Juga: Vokalis KSP Band Marthin Saba Tutup Usia, Lulu: Semua Hari Kita Bersama Adalah Keindahan

b. Tari Serampang Dua Belas

Tari Serampang Dua Belas merupakan tari daerah yang berasal dari Deli Serdang, Sumatera Utara. Tarian ini memiliki dua belas macam gerakan yang menjado perpaduan dari gerakan Portugis dan Melayu Deli.

Tarian ini diciptakan sekitar tahun 1940 oleh seorang seniman bernama Sauti. Awalnya, Serampang Dua Belas diperkenalkan kepada masyarakat dengan nama Tari Pulau Sari, yang disesuaikan dengan lagu pengiringnya dengan judul Pulau Sari.

Tarian tradisional ini juga terkenal di daerah budaya Melayu seperti Riau, Jambi, dan beberapa daerah lainnya.

Baca Juga: Kode Redeem Mobile Legends Terbaru 8 Februari 2021, Ayo Segera Ambil Hadiahnya!

c. Tari Tor-tor

Tor-tor adalah jenis tarian kuno asal Batak Toba, Sumatera Utara, yang meliputi daerah Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir, dan Samosir.

Tor-tor merupakan salah satu tarian seremonial yang disajikan dengan musik gondang. Tot-tor secara fisik merupakan tarian, tapi lebih dari itu, Tor-tor juga menjadi media komunikasi karena gerakan-gerakan yang ditampilkan membuat terjadinya interaksi dari para peserta upacara.

3. Sumatera Barat

a. Tari Piring

Sesuai namanya, tari ini menampilkan atraksi menggunakan piring. Para penari mengayunkan piring di tangan mereka sambil mengikuti gerakan-gerakan cepat yang teratur tanpa satu pun piring jatuh.

Tarian yang berasal dari daerah Minangkabau ini awal mulanya ditarikan oleh masyarakat Minangkabau ketika musim panen tiba sebagai ungkapan syukur pada dewi padi karena memberi hasil panen yang melimpah ruah pada masyarakat Minangkabau.

Baca Juga: Biodata dan Fakta Kim Jung Hyun, Raja Tampan dan Kocak dalam Drama Mr. Queen

Namun, setelah masuknya agama Islam, tari ini difungsikan sebagai sarana hiburan.

b. Tari Payung

Sama seperti tari piring, tari payung adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Minangkabau, Sumatera Barat.

Tarian yang biasanya dilakukan oleh 3 sampai 4 pasang pria dan wanita ini ini melambangkan cinta dan kisah kasih sayang di antara dua orang manusia.

Dalam sejarahnya, Tari Payung tidak dapat terlepas dari kebudayaan suku-suku di Minangkabau yang meliputi suku Koto, Bodi, Piliang, dan Caniago.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 71, 73, 75, dan 76

Tari Payung sendiri merupakan sebuah ritual yang sering dilakukan di setiap acara adat suku-suku tersebut.

c. Tarian Alang Babega

Tarian Alang Babega merupakan tarian yang terinspirasi dari gerakan burung elang. Tarian ini menampilkan gerakan yang meniru seekor elang ketika terbang di udara lalu menukik untuk menyambar mangsanya.

Meskipun tarian ini menggambarkan hal-hal yang cukup sederhana, tarian Babeang Alga adalah salah satu properti budaya yang menarik di Sumatera Barat.

Baca Juga: Tak Ada Kapoknya! 3 Artis Ini Berulang Kali Terjerat Kasus Narkoba

Tari Alang Babega dimainkan oleh sekitar 2-6 orang atau lebih baik laki-laki maupun perempuan, bergantung padatingkat kesulitan gerakannya.

Para penari akan mengenakan pakaian khas daerah Sumatera Barat dengan warna cerah, sehingga memberikan kesan yang indah ketika gerakan tari dilakukan.

4. Riau dan Kepulauan Riau

a.Tari Makan Sirih

Tari Makan Sirih adalah tarian asal Riau yang difungsikan sebagai pertunjukkan untuk menyambut dan menghormati tamu.

Tarian ini dilakukan dengan gerakan yang bertumpu pada tangan dan kaki seperti gerak selembayung, gerak dari balam dua sekawan, serta gerak lenggang Melayu.

Baca Juga: Resep Keripik Bawang, Cemilan Keluarga yang Renyah

Selain itu, ada juga gerakan menunduk sambil merapatkan telapak tangan merupakan bentuk penghormatan pada tamu yang datang.

Penari tarian ini biasanya berjumlah ganjil, yaitu 5-9 orang. Semua penarinya adalah perempuan dengan seorang yang bertugas membawa tepak berisi sirih. Kotak sirih nantinya akan dibuka dan diberikan pada tamu secara berurutan.

b. Tari Tandak
Tari Tandak adalah tarian populer yang sangat populer di wilayah Riau, yang merupakan kombinasi antara tarian dan sastra.

Meski berasal dari Riau, Tari Tandak sendiri mengandung unsur seni dan budaya Minangkabau yaitu seni bela diri.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 45, 46, 47 Subtema 1: Peristiwa Dalam Kehidupan

Tari Tandak umumnya dilakukan pada malam hari. Tarian ini dimulai dengan semua peserta tarian tandak membentuk lingkaran dan memegang bahu masing-masing.

Tarian ini biasanya sering ditampilkan di berbagai acara, baik acara adat maupun acara budaya yang diselenggarakan di sana.

c. Tari Joged Lambak

Tari Joged lambak adalah tarian yang sering dipertunjukkan di acara-acara besar seperti pernikahan, hari besar agama Islam, dan hari-hari besar nasional di daerah Riau.

Tarian ini sebenarnya sudah ada sejak lama, tetapi pada zaman kuno tarian ini tidak sebagus dan selaras dengan gerakan-gerakan yang ada dalam tarian seperti saat ini, sehingga ada banyak perubahan yang terjadi dari tarian yang ada di zaman kuno sampai sekarang.

Baca Juga: Biodata Lengkap Amanda Manopo Pemeran Andin dalam Sinetron Ikatan Cinta

Tarian ini sendiri adalah tarian yang memiliki makna kegembiraan di dalamnya dengan memadukan tiga unsur yaitu tarian dengan gerakan-gerakan yang lincah, musik dengana irama cepat, dan lagu-lagu dengan syair untuk bersenang-senang.

d. Tari Zapin

Berdasarkan sejarahnya, Tarian Zapin merupakan hasil gabungan dua kebudayaan, yaitu budaya Melayu dan budaya Arab pada masa lalu.

Tak hanya menghibur, Tari Zapin juga berfungsi sebagai sarana edukasi dalam menyebarkan dakwah islam serta memberi pelajaran tentang bagaimana menjadi orang yang bisa bermasyarakat dengan melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan.

Baca Juga: Biodata dan Fakta Kim Jung Hyun, Raja Tampan dan Kocak dalam Drama Mr. Queen

e. Tari Malemang

Tarian yang berasal dari Kepulauan Riau ini biasanya dimainkan 14 orang dengan seorang diantaranya berperan sebagai raja.

Tari Malemang biasanya diiringi dengan lantunan lagu dan iringan musik Melayu yang dimainkan dengan lincah dan indah.

Nyanyian yang dilantunkan dalam tarian ini mengisahkan kehidupan seorang raja di sebuah kerajaan, sementara tariannya sendiri bermakna persembahan ketika sang raja sedang beristirahat.

Pada saat pementasan, para penari akan mempertunjukkan kecakapannya dengan mengambil sapu tangan atau uang receh. Cara mengambilnya dengan melemang atau berdiri sambil membengkokkan badan ke arah belakang mirip orang kayang.***

 

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah