Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 SD Halaman 35 dan 37 Pembelajaran 3 Subtema 1: Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajah

- 11 Februari 2021, 15:51 WIB
Ilustrasi pembelajaran3 tema7 kelas 5.
Ilustrasi pembelajaran3 tema7 kelas 5. /tangkap layar/buku tema

PORTAL PROBOLINGGO - Halo adik-adik semuanya, kali ini kita akan membahas kunci jawaban tema 7 kelas 5 SD, Pembelajaran 3 Subtema 1 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan

Buku kelas 5 tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan, terdapat pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017.

Dengan kunci jawaban ini, diharapkan dapat membantu orang tua siswa dan guru dalam mengoreksi tugas.

Baca Juga: 11 Kata-Kata Ucapan Imlek 2021 untuk Atasan dalam Bahasa Mandarin, Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Kunci Jawaban Halaman 35

Peristiwa Perlawanan terhadap Portugis

Setelah Malaka dapat dikuasai oleh Portugis pada tahun 1511, terjadilah persaingan dagang antara pedagang-pedagang Portugis dan pedagang di Nusantara. Portugis ingin selalu menguasai perdagangan. Maka, terjadilah perlawanan-perlawanan terhadap Portugis. Perlawanan tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528) berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis.

b. Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568) berani menentang dan mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor.

c. Sultan Iskandar Muda (1607–1636).

Raja Kerajaan Aceh yang terkenal sangat gigih melawan Portugis adalah Iskandar Muda. Pada tahun 1615 dan 1629, Iskandar Muda melakukan serangan terhadap Portugis di Malaka.

Pada awalnya, Portugis diterima dengan baik oleh raja setempat dan diizinkan mendirikan benteng. Namun, lama-kelamaan, rakyat Ternate mengadakan perlawanan karena Portugis serakah, ikut campur dalam pemerintahan, membenci agama rakyat Ternate, dan bersikap sewenangwenang.

Baca Juga: Kunci Jawaban Buku Tema 7 Kelas 5 Subtema 3 Halaman 197, 198, 199, dan 200, Nilai-Nilai Kepahlawanan

Rakyat Ternate dipimpin oleh Sultan Hairun bersatu dengan Tidore melawan Portugis sehingga Portugis terdesak. Pada waktu terdesak, Portugis mendatangkan bantuan dari Malaka dipimpin oleh Antoni Galvo sehingga Portugis mampu bertahan di Maluku.

Pada tahun 1565, rakyat Ternate bangkit kembali di bawah pimpinan Sultan Hairun. Portugis berusaha menangkap Sultan Hairun, tetapi rakyat bangkit untuk melawan Portugis dan berhasil membebaskan Sultan Hairun dan tawanan lainnya. Akan tetapi, Portugis melakukan tindakan licik dengan mengajak Sultan Hairun berunding. Dalam perundingan, Sultan Hairun ditangkap dan dibunuh.

Perlawanan rakyat Ternate dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah (putra Sultan Hairun). Pada tahun 1574, benteng Portugis dapat direbut, kemudian Portugis menyingkir ke Hitu dan akhirnya menguasai dan menetap di Timor-Timur sampai tahun 1975.

Ayo Berlatih

Berdasarkan bacaan di atas, isilah kolom-kolom berikut sesuai dengan informasi yang kamu dapatkan dari bacaan!

Peristiwa Perlawanan terhadap Portugis

1. Alasan Ternate melakukan perlawanan:

Jawaban: Ternate mengadakan perlawanan karena Portugis serakah, ikut campur dalam pemerintahan, membenci agama rakyat Ternate, dan bersikap sewenang-wenang.

Baca Juga: Kunci Jawaban Buku Tema 7 Kelas 5 Subtema 3 Halaman 191, 193, 194, dan 195: Surat Undangan dan Lukisan Daerah

2. Pemimpin rakyat Aceh dan Ternate yang melakukan perlawanan:

Jawaban:
a. Aceh:
– Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528)
– Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568)
– Sultan Iskandar Muda (1607–1636)
b. Ternate:
– Sultan Hairun
– Sultan Baabullah

3. Hasil perlawanan:

Jawaban:
a. Aceh
– Berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis.
– Mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor.
b. Ternate
– Benteng Portugis dapat direbut, kemudian Portugis menyingkir ke Hitu. Akhirnya, Portugis menguasai dan menetap di Timor Timur.

Baca Juga: Cara Ampuh Usir Lalat, Cukup Gunakan 5 Bahan Dapur Ini

Kunci Jawaban Halaman 37

Ayo Berdiskusi


Bentuklah kelas menjadi 7 kelompok sesuai dengan jumlah tokoh pada peta tematik di atas. Bagilah satu tokoh kepada satu kelompok (bisa dengan diundi).

Setiap kelompok mencari informasi tentang perjuangan para tokoh sesuai dengan bagiannya masing-masing. Carilah dari buku-buku yang ada di perpustakaan, media elektronik, guru, atau sumber lain.

Tuliskan sebanyak mungkin informasi yang telah kamu peroleh di bawah ini. Diskusikan hasilnya dengan temanmu!

Agar informasi kalian tentang perlawanan para pahlawan di berbagai daerah lengkap, pada akhir kegiatan, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.

Baca Juga: Tidak Bergerak! Berikut Daftar Harga Emas Antam Hari Kamis, 11 Februari 2021

Jawaban:

1. Sultan Hasanuddin

– Nama Tokoh: Sultan Hasanuddin

– Asal Daerah: Makassar (Sulawesi Selatan)

– Alasan Melakukan Perlawanan: Kompeni Belanda mau memonopoli perdagangan rempah dari Maluku.

– Bentuk-Bentuk Perlawanan:
1. Perang dua hari dengan pasukan Belanda pada April 1655 di Buton yang dipimpin langsung oleh Sultan Hasanuddin. Benteng pertahanan Kompeni Belanda di Buton berhasil direbut.
2. Pada tahun 1666, Belanda di bawah kepemimpinan Laksamana Cornelis Speelman berusaha menguasai kerajaan Gowa, namun belum berhasil karena mendapat perlawanan dari pasukan Sultan Hasanudin.

– Hasil Perlawanan: Sultan Hasanuddin berhasil menggabungkan kekuatan kerajaan kecil di bagian timur Indonesia untuk melawan Belanda. Namun akhirnya Belanda berhasil menaklukan Kesultanan Gowa di Makassar pada tahun 1669, setelah mendapat bantuan dari raja Bone, Arung Palakka. Akibat kekalahan ini, Sultan Hasanuddin harus menandatangani Perjanjian Bungaya.

Baca Juga: Catat Jadwalnya! Film Terbaru Detektif Conan: Scarlet Bullet, akan Segera Hadir di 22 Negara

2. Pangeran Antasari

– Nama Tokoh: Pangeran Antasari

– Asal Daerah: Banjarmasin, Kalimantan Selatan

– Alasan Melakukan Perlawanan: Rakyat Banjar tidak suka dan tidak setuju dengan merajalelanya dalam menguasai perkebunan dan pertambangan yang ada di Kalimantan Selatan serta terlalu ikut campurnya pihak Belanda terhadap urusan kesultanan.

– Bentuk-Bentuk Perlawanan:
1. Perang Banjar pecah saat Pangeran Antasari dengan 300 prajuritnya menyerang tambang batu bara milik Belanda di Pengaron tanggal 25 April 1859.
2. Pangeran Antasari menyerang pos-pos Belanda di Martapura, Hulu Sungai, Riam Kanan, Tanah Laut, Tabalong, sepanjang sungai Barito sampai ke Puruk Cahu.

– Hasil Perlawanan: Perlawanan rakyat Banjar terus berkobar. Walaupun akhirnya Belanda dapat menangkap beberapa pemimpin pasukan Pangeran Antasari yang bermarkas di gua-gua, yaitu Kiai Demang Leman dan Tumanggung Aria Pati.

Baca Juga: Ramalan Scorpio Hari Ini, 11 Februari 2021, Masalah Tidak Perlu Dipikir Berlebihan

3. Patimura

– Nama Tokoh: Patimura

– Asal Daerah: Maluku

– Alasan Melakukan Perlawanan: Kembalinya Belanda ke tanah Maluku mmbuat rakyat maluku kemudian bangkit dan melakukan perlawanan karena diberlakukannya kembali kerja paksa yang sudah hilang, penindasan oleh VOC dan pengerahan rakyat untuk dijadikan pasukan Belanda.

– Bentuk-Bentuk Perlawanan:
1. Perlawanan rakyat Maluku diawali dengan membakar perahu Pos di Porto (pelabuhan) pada 15 Mei 1817 dan mengepung Benteng Duurstede.
2. Dalam perjuangan menentang Belanda ia juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi dan Jawa.
3. Pejuang Maluku kemudian melanjutkan perjuangan dengan sistem gerilya.

– Hasil Perlawanan: Pertempuran yang menghancurkan pasukan Belanda tercatat seperti perebutan benteng Belanda Duurstede, pertempuran di pantai Waisisil dan jasirah Hatawano, Ouw- Ullath, Jasirah Hitu di Pulau Ambon dan Seram Selatan. Walaupun akhirnya, Pattimura dan pemimpin-peminpin lainnya dapat ditangkap Belanda, dan pada 16 Desember 1817 Pattimura dihukum gantung di Kota Ambon.

Baca Juga: Niat Puasa Rajab Lengkap Beserta Arti dan Keutamaannya

4. Sisingamangaraja

– Nama Tokoh: Sisingamangaraja

– Asal Daerah: Sumatera Utara

– Alasan Melakukan Perlawanan: Adanya siasat Belanda dengan menggunakan gerakan Zending untuk menguasai daerah Batak serta kemarahan Sisingamangaraja atas penempatan pasukan Belanda di Tarutung dan hampir seluruh Sumatera sudah dikuasai Belanda.

– Bentuk-Bentuk Perlawanan:
1. Singamangaraja XII terus melakukan perlawanan secara gerilya serta berhasil melakukan konsolidasi pasukannya.
2. Kemudian bersama pasukan bantuan dari Aceh, secara ofensif menyerang kedudukan Belanda antaranya Uluan dan Balige pada Mei 1883 serta Tangga Batu pada tahun 1884.

– Hasil Perlawanan: Kegigihan perjuangan Sisingamangaraja XII ini telah menginspirasikan masyarakat Indonesia untuk terus melawan penjajahan.

Halaman:

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini