Mengenal Sunan Ampel, Salah Satu Wali Songo yang Punya Pengaruh Besar Dalam Dakwah Islam Nusantara

- 6 April 2021, 19:00 WIB
Sunan Ampel
Sunan Ampel /Wikipedia

 

PORTAL PROBOLINGGO - Sunan Ampel merupakan salah satu anggota dari walisongo yang juga berperan penting dalam penyebaran dan perkembangan agama Islam di Pulau Jawa.

Sunan Ampel memiliki nama asli Raden Rahmat. Ia lahir pada tahun 1401 M dan merupakan putra Syekh Maulana Malik Ibrahim yang menikah dengan putri raja Campa.

Sunan Ampel memiliki 2 orang istri, yakni istri pertama bernama Dewi Condrowati atau Nyai Ageng Manila dan istri kedua bernama Dewi Karimah.

Dari istri pertama yakni Dewi Condrowati , Sunan Ampel dikaruniai 5 orang anak, diantaranya:

Baca Juga: Ceramah Singkat, Padat, dan Jelas Ramadhan 2021 : Tema Sabar Berbuah Manis

Baca Juga: Sholawat Tarhim dan Artinya, Pujian Indah untuk Kanjeng Nabi Muhammad SAW Sebelum Azan

Maulana Mahdum Ibrahim (Sunan Bonang)
Syarifuddin (Sunan Drajat)
Siti Syarifah (Istri Sunan Kudus)
Siti Muthmainnah
Siti Hafsah
Sedangkan istri kedua yakni Dewi Karimah, Sunan Ampel dikaruniai 6 orang anak, diantaranya:

Dewi Murtasiyah
Dewi Murtasimah
Raden Husamuddin
Raden Zainal Abidin
Pangeran Tumapel
Raden Faqih

Sunan Ampel merupakan keponakan Raja Majapahit. Kakak dari ibu Sunan Ampel bernama Dewi Sasmitraputri merupakan seorang permaisuri Prabu Kertawijaya atau Brawijaya.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING IKATAN CINTA 6 April 2021 : Andin Beri Kode ke Rendy untuk Menjebak Elsa

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING : Ikatan Cinta 6 April 2021, Ikatan Batin Andin-Reyna, Aldebaran Merasa Bersalah

Sunan Ampel dikenal sebagai orang yang berilmu tinggi dan alim, sangat terpelajar dan mendapat pendidikan yang mendalam tentang agama Islam. Sunan Ampel juga dikenal mempunyai akhlak yang mulia, suka menolong dan mempunyai keprihatinan sosial yang tinggi terhadap masalah-masalah sosial.

Metode Dakwah Sunan Ampel

Sunan Ampel menggunakan metode dakwah yang dinilai dapat membantu memudahkan masyarakatnya dapat menerimanya. Metode yang digunakan sunan Ampel adalah melakukan pembauran dan juga pendekatan intelektual dengan diskusi secara kritis dan cerdas di dalamnya.

Menggunakan pembauran dilakukan pada masyarakat menengah ke bawah, sedangkan metode pendekatan intelektual untuk masyarakat cendikia yang memiliki pemikiran luas.

Strategi Dakwah Sunan Ampel

Dalam menyampaikan dakwahnya, Sunan Ampel menggunakan dasar yang sederhana yaitu dasar aqidah dan ibadah. Ajaran tersebut dikenal dengan Moh limo yang berarti tidak melakukan lima hal yang tercela. Moh limo terdiri sebagai berikut :

  • Moh Mabuk (Tidak mabuk atau minum-minuman).
  • Moh Main (Tidak main atau tidak berjudi).
  • Moh Madon (Tidak main perempuan).
  • Moh Madat (Tidak memakai obat-obatan).
  • Moh Maling ( Tidak Mencuri)

Ajaran Moh Limo tersebut disambut dengan baik oleh Prabu Brawijaya, bahkan dia menganggap ajaran Agama Islam adalah yang mulia.

Ajaran Moh Limo tersebut hingga kini masih menjadi ajaran yang dipegang umat muslim, ajaran tersebut sekarang lebih dikenal dengan 5M.

Tak hanya itu, Sunan Ampel juga mengembangkan Pendidikan pesantren yang dinamakan AMPELDENTA. Sistem Pendidikan islam yang dipakai oleh Sunan Ampel di pesantren mengikuti Pendidikan biara dan asrama yang digunakan oleh pendeta dan biksu dalam belajar dan mengajar. Selain itu Sunan Ampel juga menggunakan metode yang masih berkaitan dengan ritual Hindhu-Budha.

Pada tahun 1481 Sunan Ampel meninggal dunia di Demak, kemudian ia dimakamkan di sebelah barat masjid tertua ketiga di Indonesia yang dibangun sekitar tahun 1421 di dalam wilayah kerajaan Majapahit. ***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x