Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 SD/MI, Panas dan Perpindahannya Halaman 157 158 161 162 163 164 165 Lengkap

- 13 April 2021, 12:00 WIB
 Ilustrasi Belajar.
Ilustrasi Belajar. //Freepik/gpointstudio

PORTAL PROBOLINGGO - Kurikulum 2013 menjadi salah satu kurikulum model baru. Nah, kali ini kita akan membahas serta mengulik secara lengkap pembahasan Kunci Jawaban Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 untuk kelas 5 SD / MI yang fokus pada Tema 6 yang diterbitkan Kemendikbud.

Sebagaimana telah ditayangkan Portal Jember dalam artikel Kunci Jawaban Lengkap Tema 6 Kelas 5 Panas dan Perpindahannya Halaman 157 158 161 162 163 164 165 akan berfokus membahas bahasan tema 6, Panas dan Perpindahannya. Adik-adik akan diajak menilik serta membahas kunci jawaban pada halaman 157 158 161 162 163 164 165.

Untuk mengasah kemampuan adik-adik, disarankan untuk mengerjakan soal terlebih dahulu guna mengetes kemampuan individu.

Setelah pengerjaan selesai, adik-adik bisa meminta bantuan dari orang tua atau saudara untuk mengkoreksi serta mencocokkan jawaban adik-adik dengan kunci jawaban yang tersedia dalam artikel ini.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 SD/MI, Halaman 179, 180, 181, 182 Subtema 3 Pengaruh Kalori Terhadap Kehidupan

Baca Juga: Bolehkah Menggosok Gigi Saat Puasa Ramadhan? Simak Pendapat Jumhur Ulama


Peran Masyarakat terhadap Lingkungan Sosial Budaya

Masyarakat Indonesia, merupakan masyarakat yang selalu menghargai warisan budaya nenek moyangnya. Bentuk penghargaan tersebut antara lain ditunjukkan dengan kebiasaan melakukan kegiatan tradisi dalam kehidupannya. Mulai dari peristiwa kelahiran hingga kematian, terdapat tradisi yang terus dijalankan hingga kini.

Tidak dimungkiri bahwa ada kecenderungan masyarakat untuk mengurangi kegiatan tradisinya dengan berbagai alasan. Akan tetapi, kesadaran masyarakat untuk kembali menghidupkan tradisi-tradisi nenek moyang kembali meningkat. Tempat-tempat wisata adat, menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi masyarakat pada saat liburan. Tempat-tempat wisata yang mengusung tema kembali ke masa lalu dan kembali ke alam menjadi salah satu tujuan wisata yang digemari.

Pemerintah dan masyarakat adat, menetapkan beberapa desa menjadi desa adat yang dikelola dan dilindungi pemerintah untuk mempertahankan nilai budaya masyarakat adat tersebut. Keberadaan desa adat, memang beranjak dari keinginan untuk tetap memelihara peninggalan nenek moyang dengan mempertahankan nilai dan kegiatan tradisional.

Nilai dan kegiatan tradisi nenek moyang bangsa Indonesia, selalu menghargai alam sebagai sumber kehidupan. Terdapat beberapa desa adat di Indonesia yang dipelihara, dilindungi, dan dijaga baik oleh masyarakat setempat maupun oleh pemerintah setempat. Desa Adat Bena di Ngada, Nusa Tenggara Timur, Desa Adat Sade di Lombok, Desa Adat Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur, Desa Adat Kampung Naga di Tasikmalaya, Desa Adat Terunyan di Bali, Desa Adat Pariangan, Tanah Datar di Sumatra Barat, merupakan beberapa contoh desa adat yang dipertahankan keberadaan dan keasliannya hingga kini.

Baca Juga: Lirik Lagu Hari Bahagia Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah

Baca Juga: Berencana Buang Air Terkontaminasi Nuklir ke Laut Lepas, Jepang Tuai Kecaman

Ada juga beberapa desa adat dan kehidupan masyarakat asli yang diperkenalkan ke masyarakat luas, melalui beberapa orang setempat yang peduli untuk mempertahankan nilai budaya dan kegiatan tradisinya. Salah satunya adalah Desa Adat Osing di Kemiren, Banyuwangi yang diperkenalkan ke masyarakat luas melalui seorang ahli kopi setempat. Desa ini, dikelola untuk mempertahankan tradisi Masyarakat Osing sebagai suku asli masyarakat Banyuwangi.

Andrea Hirata juga dikenal melakukan usaha untuk mengangkat dan mempertahankan pusaka tradisi mayarakat desa Gantong Belitung di Sumatra Selatan. Melalui novelnya yang sangat terkenal “Laskar Pelangi”, Andrea memperkenalkan kehidupan masyarakat Melayu yang tinggal di Desa Gantong, tanah kelahirannya.

Nilai dan kegiatan tradisi nenek moyang bangsa Indonesia, selalu menghargai alam sebagai sumber kehidupan. Terdapat beberapa desa adat di Indonesia yang dipelihara, dilindungi, dan dijaga baik oleh masyarakat setempat maupun oleh pemerintah setempat. Desa Adat Bena di Ngada, Nusa Tenggara Timur, Desa Adat Sade di Lombok, Desa Adat Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur, Desa Adat Kampung Naga di Tasikmalaya, Desa Adat Terunyan di Bali, Desa Adat Pariangan, Tanah Datar di Sumatra Barat, merupakan beberapa contoh desa adat yang dipertahankan keberadaan dan keasliannya hingga kini.

Ada juga beberapa desa adat dan kehidupan masyarakat asli yang diperkenalkan ke masyarakat luas, melalui beberapa orang setempat yang peduli untuk mempertahankan nilai budaya dan kegiatan tradisinya. Salah satunya adalah Desa Adat Osing di Kemiren, Banyuwangi yang diperkenalkan ke masyarakat luas melalui seorang ahli kopi setempat. Desa ini, dikelola untuk mempertahankan tradisi Masyarakat Osing sebagai suku asli masyarakat Banyuwangi.

Andrea Hirata juga dikenal melakukan usaha untuk mengangkat dan mempertahankan pusaka tradisi mayarakat desa Gantong Belitung di Sumatra Selatan. Melalui novelnya yang sangat terkenal “Laskar Pelangi”, Andrea memperkenalkan kehidupan masyarakat Melayu yang tinggal di Desa Gantong, tanah kelahirannya.

Baca Juga: Rekomendasi 7 Warung Makan Enak di Probolinggo Yang Cocok untuk Berbuka Puasa, Ada yang Buka 24 Jam

Baca Juga: Cocok Jadi Ide Usaha dan Takjil di Bulan Ramadhan 1442 H, Berikut Resep Kolak Singkong

Berdasarkan bacaan di atas, tuliskan hal-hal yang kamu pahami dari setiap paragraf pada bacaan dalam sebuah kalimat. Kalimat-kalimat tersebut akan mewakili isi dari bacaan yang kamu baca. Tuliskan pada tempat yang telah disediakan.

Jawab:

Isi Paragraf 1

Masyarakat Indonesia menghargai warisan budaya nenek moyangnya.

Isi Paragraf 2

Ada kecenderungan masyarakat mengurangi kegiatan tradisinya dengan berbagai alasan.

Isi Paragraf 3

Desa adat beranjak dari keinginan untuk tetap memelihara peninggalan nenek moyang dengan mempertahankan nilai dan kegiatan tradisional.

Isi Paragraf 4

Ada beberapa desa adat dan kehidupan masyarakat asli yang diperkenalkan ke masyarakat luas.


Kunci jawaban Tema 6 Kelas 5 halaman 158

Berdasarkan kalimat-kalimat yang mewakili isi bacaan yang telah kamu tulis, buatlah sebuah diagram yang akan menjelaskan pemahamanmu terhadap bacaan di atas. Gunakan diagram berikut untuk membantumu!

Tuliskanlah kalimat-kalimat yang menjadi pokok pikiran dari setiap paragraf dalam bacaan di dalam setiap kotak yang tersedia. Satu kotak tentu mewakili satu paragraf. Berilah keterangan hal-hal penting lain dalam paragraf yang mendukung pokok pikiran tersebut. Lakukanlah bersama dengan teman sebangkumu! Buatlah diagrammu pada tempat yang disediakan di bawah ini.

Tuliskanlah pemahamanmu tentang isi bacaan yang diperoleh dari media elektronik di atas dalam tulisan satu paragraf berikut.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa, dan Shalat Bulan Ramadhan 2021 untuk Kota Medan dan Sekitarnya, Cek di Sini

Baca Juga: 3 Menu Sahur Ini Mampu Membuat Tubuh Tetap Fit dan Kuat Menjalankan Puasa Ramadhan 1442 H

Jawab:

Masyarakat Indonesia selalu menghargai warisan budaya nenek moyangnya. Misalnya kegiatan tradisi peristiwa kelahiran hingga kematian. Ada kecenderungan masyarakat untuk mengurangi kegiatan tradisinya, namun kesadaran masyarakat untuk kembali menghidupkan tradisi-tradisi nenek moyang kembali meningkat.

Desa adat memang untuk tetap memelihara peninggalan nenek moyang. Terdapat beberapa desa adat di Indonesia yang dipelihara, dilindungi, dan dijaga baik oleh masyarakat. Ada juga beberapa desa adat dan kehidupan masyarakat asli yang diperkenalkan ke masyarakat luas. Misalnya, Desa Adat Osing di Kemiren, Banyuwangi yang diperkenalkan ke masyarakat luas melalui seorang ahli kopi setempat.

Perajin Batik Osing

Masyarakat Osing yang tinggal di daerah pesisir ujung timur Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Banyuwangi, telah lama melakukan kegiatan membatik. Kegiatan ini, umumnya dilakukan dalam skala industri rumah tangga. Setiap kelompok pembatik, bisa memiliki motif sendiri yang menjadi keunikan dari kelompok tersebut. Dengan semakin tingginya minat masyarakat umum terhadap batik, para pelaku industri batik di Banyuwangi pun melakukan banyak terobosan. Salah satunya adalah mengembalikan pemakaian bahan pewarna alami untuk batik mereka.

Bahan-bahan yang digunakan adalah berbagai jenis tanaman yang ada di sekitar rumah perajin, seperti daun krangkong (sejenis kangkung), daun lamtoro, daun mangga, jati, jengkol, kulit kopi, daun ketepeng, putri malu, dan kumis kucing. Untuk semakin memperkaya penggunaan pewarna alam dan memperbanyak kreasi motif, desainer nasional Merdi Sihombing dilibatkan. Ia diminta oleh pemerintah daerah setempat untuk melatih para perajin batik di Banyuwangi yang mayoritas adalah usaha sangat kecil, usaha kecil, dan menengah (UMKM).

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pelatihan yang memadukan antara desainer nasional dan para perajin lokal dilakukan secara berkala dalam rangkaian menuju Banyuwangi Batik Festival (BBF) dan Swarna Fest yang digelar pada 9 Oktober 2016 lalu. BBF adalah agenda tahunan Banyuwangi untuk mendorong geliat industri batik. Adapun Swarna Fest adalah ajang unjuk kreasi industri tekstil berpewarna alam yang digagas oleh Kementerian Perindustrian.

”Kami terus mendukung usaha para pembatik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas batiknya. Hal ini, akan memberikan pengaruh meningkatnya tingkat ekonomi perajin dan pada pembangunan sosial budaya masyarakat setempat. Dengan batik pewarna alam, para perajin bisa lebih untung karena harga jual batik menjadi lebih tinggi. Apalagi bahan pewarnanya mudah sekali didapatkan di sekitar kediaman para pembatik,” jelas Pak Bupati.

Salah satu perajin batik Banyuwangi dari Sanggar Sekar Bakung, sangat antusias dengan pemakaian pewarna alam ini. Ia dan rekan-rekannya mendapatkan banyak manfaat dari pelatihan ini. Salah satunya adalah ia dapat memanfaatkan bahan alami di sekitarnya untuk dijadikan bahan pewarna alami batiknya. Dengan demikian ia tetap dapat memelihara lingkungannya karena pewarna yang ia gunakan sangat ramah lingkungan. Tidak seperti pewarna kimia yang limbahnya dapat merusak lingkungan sekitar.

Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Witir Lengkap, Arab, Latin, dan Terjemahan

Baca Juga: Ikatan Cinta Selasa 13 April 2021, Dapat Prosedur Pembongkaran Makam, Rendy Lakukan Rencana Selanjutnya?


Kunci jawaban Tema 6 Kelas 5 halaman 161 - 162

Berdasarkan bacaan di atas, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini.

1. Apa tujuan utama diadakannya kegiatan pelatihan pembatikan dengan menggunakan pewarna alami?

Jawab:

Tujuan diadakannya kegiatan pelatihan adalah semakin memperkaya penggunaan pewarna alam dan memperbanyak kreasi motif.

2. Apa manfaat dari kegiatan tersebut bagi para pembatik dan masyarakat Banyuwangi?

Jawab:

Meningkatnya tingkat ekonomi perajin dan berdampak pada pembangunan sosial budaya masyarakat setempat.

3. Bagaimana pengaruh penggunaan pewarna alami pada pembangunan ekonomi para perajin batik?

Jawab:

Para perajin bisa lebih untung karena harga jual batik menjadi lebih tinggi.

4. Bagaimana pengaruh kegiatan tersebut pada pembangunan sosial budaya masyarakatnya?

Jawab:

Masyarakat turut serta dalam menjaga lingkungan sekitar.

5. Adakah kegiatan serupa di daerahmu? Apakah tujuannya?


Kunci jawaban Tema 6 Kelas 5 halaman 163

Ayo Mengamati

Bagaimana dengan kegiatan masyarakat di daerah tempat tinggalmu? Lakukanlah kegiatan berikut ini di dalam kelompok.

1. Carilah informasi tentang kegiatan masyarakat di wilayah tinggalmu melalui koran daerahmu. (Kamu juga dapat menggunakan koran dalam bentuk media cetak ataupun koran elektronik seperti contoh di atas. Mintalah bantuan orang dewasa di sekitarmu, jika kamu ingin menggunakan koran elektronik).

2. Pilihlah paling sedikit satu artikel dari koran tersebut.

3. Guntinglah artikel tersebut. Lalu tempelkan di atas kertas gambar ukuran A4.

4. Bacalah artikel tersebut dengan saksama. Lalu tuliskan di samping artikel beberapa keterangan seperti contoh berikut.

Jawaban:

Nama Kegiatan: Menanam tanaman obat di pekarangan rumah

Tempat dilakukan kegiatan: Masing-masing rumah warga

Tujuan Kegiatan: Melatih warga memanfaatkan pekarangan rumah

Manfaat kegiatan terhadap masyarakat sekitar: Melatih warga memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman obat

5. Presentasikanlah hasil pengamatanmu di depan kelas. Setelah itu, tempelkan di dinding kelas.

6. Perhatikanlah dan catatlah informasi menarik yang disampaikan oleh kelompok yang lain.

7. Tuliskanlah kesimpulanmu dari kegiatan ini.

Baca Juga: Ikatan Cinta Selasa 13 April 2021, Geram dengan Ricky, Nino Interogasi Elsa?

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 5 SD/MI Halaman 3, 5, 6, 7 Subtema 1, Benda Tunggal dan Campuran

Kunci jawaban Tema 6 Kelas 5 halaman 164 - 165

Dengan memahami bacaan “Perajin Batik Osing”, perhatikan bagaimana pelaksanaan hak dan kewajiban orang-orang yang terlibat. Ikutilah langkah kegiatan berikut.

1. Tentukan siapa saja yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

2. Tentukan dan jelaskan peran setiap orang yang terlibat.

3. Tentukan dan jelaskan hak dan kewajiban orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

4. Tentukan dan jelaskan tanggung jawab orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

5. Gunakan tabel berikut untuk melakukan kegiatan ini.

Kesimpulan yang didapatkan tentang pelaksanaan tanggung jawab di dalam kehidupan bermasyarakat:

Jawab:

1. Masyarakat Osing, Merdi Sihombing, Abdullah Azwar Anas, Perajin batik Banyuwangi dari Sanggar Sekar Bakung.

2. Masyarakat Osing berperan menciptakan motif batik Banyuwangi

Merdi Sihombing berperan melatih para perajin batik di Banyuwangi

Abdullah Azwar Anas berperan mendorong geliat industri batik di Banyuwangi

Perajin batik Banyuwangi dari Sanggar Sekar Bakung berperan mengikuti pelatihan

3. Masyarakat Osing memiliki hak memperoleh motif batik yang unik, dengan kwajiban menggunakan bahwan pewarna alami untuk batik mereka

Merdi Sihombing memiliki hak mendapat penghargaan dan imbal jasa atas pelatihan yang dilakukan, dengan kewajiban memperbanyak kreasi motif batik Banyuwangi

Abdullah Azwar Anas memiliki hak peningkatan ekonomi perajin batik di Banyuwangi, dengan kewajiban mendukung usaha pembatik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas

Perajin batik Banyuwangi dari Sanggar Sekar Bakung memiliki hak mendapatkan banyak manfaat dari pelatihan, dengan kewajiban memanfaatkan bahan alami untuk dijadikan bahan pewarna.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 5 SD/MI Halaman 3, 5, 6, 7 Subtema 1, Benda Tunggal dan Campuran

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 3 SD/MI Halaman 130, 131, 132, 133 Subtema 3, Aku Suka Bertualang


Itulah kunci jawaban Tema 6 Kelas 5 Panas dan Perpindahannya Halaman 157 158 161 162 163 164 165. Semoga bermanfaat untuk para peserta didik dalam mengerjakan soal.***

(Nila Zulva Rosyida/Portal Jember)

Disclaimer:

1. Konten ini dibuat untuk membantu orang tua dalam membimbing anak dalam belajar, selayaknya dijelaskan proses penemuan jawaban, bukan hanya hasil akhir.

2. Jawaban bersifat terbuka, dimungkinkan bagi siswa dan orang tua mengeksplorasi jawaban lebih baik.

3. Artikel ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban.

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini