Hari Sumpah Pemuda : RA. Kartini, Sang Pejuang Emansipasi Wanita

- 26 Oktober 2020, 16:20 WIB
https://www.biografiku.com/biografi-ra-kartini/
https://www.biografiku.com/biografi-ra-kartini/ /https://www.biografiku.com/biografi-ra-kartini//

Kartini juga menuliskan penderitaan perempuan di Jawa seperti harus dipingit, tidak bebas dalam menuntut ilmu atau belajar, serta adanya adat yang mengekang kebebasan perempuan.

Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak 2020, Gubernur Khofifah Sampaikan Pesan Ini pada Masyarakat

Cita-cita luhur RA Kartini ialah, ingin melihat perempuan pribumi dapat menuntut ilmu dan belajar seperti sekarang ini.

Gagasan-gagasan baru mengenai emansipasi atau persamaan hak wanita pribumi ini dapat dianggap sebagai hal baru yang dapat mengubah pandangan masyarakat.

Selain itu, tulisan-tulisan Kartini juga berisi tentang makna Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan, peri kemanusiaan dan juga Nasionalisme. Inilah yang menjadi keistimewaaan Kartini.

Kartini juga menyinggung tentang agama, misalnya mempertanyakan mengapa laki-laki dapat berpoligami, mengapa kitab suci itu harus dibaca dan dihafal tanpa perlu kewajiban untuk memahaminya.

Baca Juga: Update Harga Emas Antam, Antam Retro dan Antam Batik Hari Ini, Senin 26 Oktober 2020 di Pegadaian

Sejarah mengatakan bahwa Kartini diizinkan oleh ayahnya untuk menjadi seorang guru sesuai dengan cita-cita. Namun dilarang melanjutkan studinya untuk belajar di Batavia ataupun ke Negeri Belanda.

Hingga pada akhirnya, Kartini tidak dapat melanjutanya cita-citanya baik belajar menjadi guru di Batavia ataupun juga kuliah di negeri Belanda. Padahal Kartini menerima beasiswa untuk belajar kesana.

Kartini wafat pada tanggal 17 September 1904, pada usia 24 tahun. Namun berkat perjuangannya, berdirilah Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang kemudian meluas ke Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon, serta daerah lainnya pada tahun 1912.

Halaman:

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x