Waduh, Mi Instan Indonesia Sebabkan Angka Kehamilan Naik di Ghana, Ternyata Ini Alasannya

27 Desember 2020, 18:17 WIB
Ilustrasi mie instan. /pexels/Klaus Nielsen

PORTAL PROBOLINGGO - Mi instan Indonesia memang terbilang cukup terkenal di dunia.

Hal ini terbukti dari beberapa video Mukbang (makan dalam jumlah besar) yang berasal dari negara lain terlihat memakan beberapa merek mie di Indonesia.

Selain itu, beberapa hal terkait mi instan asal Indonesia yaitu memiliki rasa yang lezat dan sesuai untuk lidah asing tak hanya lidah lokal saja.

Baca Juga: Dahsyat! Bunda Harus Tahu, Handuk Kumal, Kotor hingga Bau Penguk Akan Langsung Cerah dengan Tips Ini

Baca Juga: Asam Urat Tak Kenal Usia, Waspada! Berikut Orang yang Rentan Derita Asam Urat

Jika berbicara mengenai mi instan, maka banyak yang membicarakan terkait dampak buruk dari mengonsumsi mie instan.

Ternyata, kejadian tak terduga datang dari negara Ghana yang malah mengungkapkan bahwa mi instan dapat tingkatkan angka kehamilan.

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Pikiran Rakyat "Mi Instan Asal Indonesia Disebut Jadi Penyebab Angka Kehamilan di Ghana Naik", sebuah survei mengejutkan dikeluarkan oleh otoritas Ghana jelang akhir tahun 2020 ini.

Baca Juga: Tanaman Keladi Ternyata Dapat Tumbuh Subur dengan Pupuk Aneh Ini, Rahasia yang Jarang Diketahui

Baca Juga: Bukan Janda Bolong, Inilah 5 Tanaman Hias Termahal di Dunia, Ada Anggrek Langka dari Kalimantan

Survei tersebut dilakukan oleh Star Ghana Foundation, yang mencari penyebab tinggi angka kehamilan yang terjadi pada para remaja di Ghana.

Hasil Survei cukup mengejutkan karena menunjukkan bahwa mi instan asal Indonesia, Indomie menjadi salah satu penyebab tingginya angka kehamilan yang ada di Ghana.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari World of Buzz, survei ini dilakukan oleh seorang pakar gender dan ketenagakerjaan, Bashiratu Kamal.

Baca Juga: Penderita Asam Urat Ketahuilah, Ini 5 Makanan Terburuk yang Wajib Dihindari

Baca Juga: Fantastis! 5 Tanaman Hias Ini Justru Langka dan Sangat Mahal di Dunia Karena Cacatnya

Kamal menjelaskan, pandemi Covid-19 yang sedang melanda mengakibatkan angka kemiskinan di Ghana semakin bertambah.

Hal ini membuat para remaja wanita yang ada di Ghana rela melakukan hubungan seks transaksional dengan pria.

Hubungan seks tersebut ditukar dengan sejumlah barang seperti mi instan Indomie, pulsa seluler, maupun uang.

Baca Juga: 5 Bahan Murah Ini Dapat Sembuhkan Asam Urat, Bukan Sembarangan, Telah Teruji Secara Ilmiah

Baca Juga: 5 Manfaat Mengejutkan Tanaman Hias, dari Tingkatkan Produktivitas hingga Bantu Kesehatan Mental

Bahkan, menurut Kamal, istilah 'indomie' telah diterjemahkan menjadi tawaran untuk transaksi seks, dan dibayar dengan apa pun yang bisa diambil.

"Orang tua mereka tidak bekerja, mereka di rumah dan mereka harus bertahan hidup. Jadi mereka melakukan ini untuk mendapatkan uang," ucap Kamal.

Tetapi, Kamal menjelaskan bahwa kemauan untuk melakukan hubungan seks transaksional itu tidak datang dengan sendirinya.

Baca Juga: 4 Jenis Aglonema Ini Mudah Beranak, Minim Perawatan, dan Murah Meriah, Ada Aglonema Lipstik

Baca Juga: Bukan Tanah, Inilah 5 Media Tanam yang Baik untuk Tanaman Hias Anggrek

Terkadang ada juga pihak orangtua yang meminta anaknya untuk melakukan hubungan seks transaksional tersebut.

"Dalam beberapa kasus, ada masalah 'seks transaksional' di mana beberapa orang tua mendorong anak-anak mereka untuk ikut serta. Sehingga mereka bisa mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri sendiri," ujarnya.

Selain karena alasan keuangan, ada satu lagi alasan mengapa orangtua meminta anak-anaknya untuk melakukan hubungan seks transaksional.

Salah satunya adalah, para orang tua percaya bahwa pria yang bercinta dengan anaknya akan membantu putri mereka menuju keadaan yang lebih baik dibanding kondisi sekarang.(Alza Ahdira/Pikiran Rakyat)***

Editor: Lia Damayanti

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler