Inilah 10 Hama Yang Sering Menyerang Tanaman Hias Anthurium, Ada Semut Hingga Whitefly, Begini Penanganannya

13 Maret 2021, 15:47 WIB

 

PORTAL PROBOLINGGO - Anthurium merupakan salah satu tanaman hias yang sangat populer terutama saat tren tanaman hias beberapa tahun lalu di Indonesia.

Hal yang khas dari anthurium selain bunga yang berbentuk hati adalah daun lilin bernama spathe yang berada di tengah dan umumnya berwarna merah muda, putih, kuning, atau ungu.

Namun, terkadang saat membeli atau menanam untuk yang pertama kali, Anthurium susah untuk berbunga. Jika hal itu terjadi, maka perlu dilakukan langkah-langkah untuk membuat bunga mekar kembali.

Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari berbagai sumber, berikut langkah-langkah agar Anthurium berbunga kembali.

Baca Juga: Resep Kue Getas, Dijamin Manis dan Empuk

1. Semut

Semut mungkin hanya terlihat berkeliaran atau berjalan-jalan di sekitar tanaman Anthurium. Namun ternyata, keberadaan semut sama sekali bukan hal yang boleh diremehkan.

Semut diketahui dapat merusak bagian akar di dalam tanah maupun di luar dan juga akan bisa mengakibatkan anthurium akan layu atau bahkan mati.

Pengendalian semut dapat dilakukan dengan merendam pot tanaman dengan air. Selain itu, semut bisa diberantas dengan insektisida seperti Hostathion, Azodrin, Dursban, dan Diazinon dengan dosis 1-2 cc per liter air.

Untuk mencegah serangan hama semut, pemilik anggrek juga perlu melakukan pembersihan lingkungan di sekitar tempat menanam anggrek.

Baca Juga: Manfaat Cangkang Telur untuk Tanaman Seperti Aglonema, Keladi, Monstera hingga Alocasia

2. Belalang

Belalang memang tidak secara langsung menimbulkan penyakit atau merusak tanaman Anthurium. Namun, belalang yang hobi makan dedaunan tentu bisa menggunduli daun dan membuat Anthurium tidak tumbuh dengan baik.

Dengan demikian, belalang sebagai hama harus dimusnahkan. Dalam jumlah yang sedikit, belalang bisa disingkirkan dan dimusnahkan secara manual, tapi bila jumlahnya banyak, maka bisa gunakan pestisida sesuai takaran.

3. Siput

Siput, terutama yang masih kecil, kerap bersembunyi di antara media tumbuh. Siput biasanya akan menghisap akar serta memakan bagian tanaman terutama tunas dan daun muda, menyebabkan daun menjadi berlubang.

Siput atau keong yang terlihat oleh mata dan terjangkau bisa disingkirkan secara manual. Namun, untuk mengantisipasi adanya siput atau keong kecil yang tak terlihat, dapat digunakan moluskisida seperti Metaldehyde, Mesurol, Sevin dan Metadex yang diberikan setidaknya seminggu sekali atau sesuai keparahan serangan keong.

Pemberian moluskisida bisa dilakukan dengan mengencerkannya lalu menuangkannya pada media tanam setiap sore hari.

Baca Juga: Nama-Nama Tanaman Aglonema dari A-Z dan Harganya yang Puluhan Ribu hingga Jutaan Rupiah, Mau Beli?

Baca Juga: Insiden Tabrak Lari Terjadi di Bundaran HI, Sebuah Mobil Mercy Menabrak Pesepeda

4. Kutu Daun

Kutu daun menyerang daun muda atau pucuk daun dan helaian mahkota bunga. Hama ini menyerang tanaman dengan mengisap cairan sel yang mengakibatkan bagian tanaman itu menjadi kering dan berwarna kecokelatan.

Selain itu, alasan hama satu ini harus diwaspadai adalah karena dapat berkembangbiak dengan cepat dan membentuk kelompok/koloni yang bisa menghancurkan tanaman bersamaan.

Kutu daun dapat dikendalikan dengan insektisida yang bersifat biologis dan kimia seperti Fitoverm, Aktellik, Karate, Intavir, Detsis, atau bisa juga menggunakan pestisida alami dengan air bawang merah dan bawang putih.

Baca Juga: 26 Quote Sinetron Ikatan Cinta yang Dibintangi Amanda Manopo dan Arya Saloka, Berisi Nasihat Hidup

5. Thrips

Thrips merupakan hama yang dengan wujud milik tomcat dengan pergerakan cepat dan memiliki sayap. Thrips menyerang kuncup bunga dengan menghisap sari-sarinya sehingga Anthurium gagal berkembang dan menjadi kering.

Selain itu, serangga ini juga menempel pada buku-buku batang dan daun muda yang kemudian menimbulkan bercak abu-abu di permukaan daun.

Trips dapat dikendalikan dengan menyemprotkan insektisida seperti Malathion, Bayrusil, Kelthane, dan Dursban dengan dosis 1-2 cc per liter air secara periodik dan teratur di sekitar media tanam dan pot Anthurium.

6. Spider Mite/Laba-laba merah

Tungai laba-laba merah adalah serangga yang berbentuk seperti laba-laba dan senang menyerang daun dan batang.

Anthurium yang daunnya berbulu sangat rentan terhadap serangan hama ini karena si tungau suka bersembunyi di sela-sela bulu halus tadi sembari menghisap cairan di dalamnya.

Baca Juga: Naskah Drama Pendek tentang Sikap Toleransi, Materi Tema 8 Kelas 5 SD atau MI Halaman 23

Tanaman yang sakit akibat terserang hama ini akan terlihat dengan ditemukannya sarang tungau merah berupa benang halus.

Awalnya, daun akan berwarna kusam, kemudian menguning dan akhirnya cepat berguguran atau rontok.

Tungau dapat dikendalikan dengan memangkas daun anggrek yang terserang. Selain itu, bisa juga dikendalikan dengan menyemprotkan alkohol pada daun anggrek.

Dalam jumlah yang sedikit, tungau dapat dimusnahkan dengan cara menempelkan selotip pada daun, terutama daun yang besar, lalu mencabutnya.

Pengendalian tungau juga bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida seperti Diazion atau Dicofol dengan dosis 1-2 cc per liter air.

Baca Juga: Hal-Hal yang Membatalkan Puasa, Mulai dari Muntah dengan Sengaja hingga Berhubungan Suami Istri

7. Fungus Gnat

Fungus gnat adalah hama yang bentuknya menyerupai nyamuk berwarna hitam dan dapat ditemui pada media tanam Anthurium, terutama saat lembab.

Anthurium yang terserang hama ditandai dengan adanya bintik hitam di kuncup bunganya, yang kemudian akan membuat kuncuo membusuk lalu rontok.

Penanggulangan hama ini bisa semprotkan insektisida sperti seperti Ye Man Te, Demier, atau Proleaf ke bagian tanaman yang terserang, atau bisa juga gunakan Trigard dan Agrimec dengan dosis 0.5 cc/liter air.

8. Mealy Bug

Hama ini adalah kutu berwarna putih dan membuat sejenis "tepung" yang umum pada ketiak dan pucuk daun muda.

Serangan hama ini menyebabkan pertumbuhan pucuk yang abnormal.

Penanggulangan untuk hama ini adalah dengan semprotkan insektisida, seperti Proleaf ke bagian tanaman yang terserang.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo Hari Ini 13 Maret 2021, Akan Ada Seseorang Yang Mendekati Leo Hari Ini

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Sabtu 13 Maret 2021, Tes DNA Palsu Dibuang Elsa, Nino Tetap Selidiki Identitas Reyna?

9. Nematoda

Nematoda umumnya ditemukan di media tanam yang diberi pupuk kandang. Oleh karena itu, bagian tanaman yang plaing umum diserang hama ini adalah akarnya, sehingga menyebabkan ujung akar mengering dan pangkalnya berlubang.

Penanggulangannya adalah dengan mencabut tanaman dari pot dan cuci akarnya pada air yang mengalir.

Setelahnya, potong dan buang semua akar serabut yang rusak dan busuk, lalu rendam dalam larutan insektisida atau nematisida seerti Dazomet 98% dengan dosis sesuai anjuran hingga seluruh akar dan pangkal batang terendam selama setengah jam.

Setelah direndam, biarkan di tempat teduh selama 1-2 minggulalu tanam kembali pada media tanam baru yang steril.

Gunakan media tanam yang bersih dan bahan organik yang sudah siap pakai sambil tambahkan nematisida butiran seperti Furadan 3G.

Baca Juga: Seorang Psikopat Membunuh Satu Keluarga Saat Berkemah, Sinopsis Drama Korea Terbaru Mouse Episode 1 sampai 4

10. Whitefly

Serangga ini berbentuk seperti ngengat dengan warna putih dan umumnya berukuran kecil.

Hama ini mudah dilihat dengan mata ketika hinggap dari satu daun ke daun lainnya, sehingga tidak sulit untuk membasmi mereka.

Untuk menghilangkan serangga ini, bisa gunakan insektisida sperti Fufanon, Biotlin, Tanrek, Spark, Bison.***

 

Editor: Dharmawan Ashada

Tags

Terkini

Terpopuler