Kenali Hama dan Penyakit yang Serang Tanaman Hias Aglonema, Lengkap dengan Pengendaliannya

- 24 Desember 2020, 17:56 WIB
Aglonema Silver Queen
Aglonema Silver Queen /Tangkap layar YouTube.com/INFORMATION

PORTAL PROBOLINGGO - Beberapa hama dan penyakit sering menyerang aglonema yang membuat aglonema rusak hingga mati.

Aglonema atau Sri Rejeki menjadi salah satu primadona pecinta tanaman hias di Indonesia.

Masyarakat Indonesia akhir-akhir ini banyak menggandrungi tanaman hias hingga rela berburu untuk bisa merawat dan menikmati keindahannya.

Baca Juga: Awas! Ini Gejala Asam Urat dan Penyebabnya, Ada Penderita Diabetes hingga Darah Tinggi

Sang ratu daun atau aglonema menjadi salah satu primadona pecinta tanaman hias.

Dalam beberapa jenis aglonema mengalami peningkatan harga yang disebabkan karena beberapa hal seperti memiliki daun yang indah hingga jenisnya yang langka.

Karena itulah sang aglonema menjadi buruan para pecinta tanaman hias.

Baca Juga: Miliki Julukan Janda Bolong yang Tak Bolong, Berikut Tips Merawat Monstera Peru

Dalam merawat tanaman hias, tentu salah satu hal yang paling penting adalah menghindarkan tanaman dari hama dan penyakit.

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Ringtimes Banyuwangi "3 Jenis Hama dan Penyakit yang Sering Menyerang Aglaonema, Berikut Penanggulangannya", hama adalah salah satu hewan yang mengganggu tanaman yang secara fisik dapat dilihat tanpa bantuan alat.

Hama dan penyakit yang ada pada Aglaonema bermacam-macam jenisnya. Berikut penjelasannya adalah hama yang banyak menyerang Aglaonema beserta cara penanggulangannya.

Baca Juga: Kabar Duka untuk NCTZen, Taeyong NCT Akan Vakum dari Kegiatan Karena Alami Cedera

Ulat

Hama ulat ini biasanya menyerang daun. Cara menanggulanginya adalah dengan mengambil ulat secara mekanis.

Akan tetapi apabila jumlahnya banyak, maka ulat tersebut harus dibasmi dengan menggunakan insektisida yang disemprotkan 2 minggu sekali.

Insektisida yang dapat digunakan adalah Decis 25 EC 0,5-1 ml/l, Atabron 1 ml/l, atau Buldok 25 EC dosis 0.5-2 ml/l.

Baca Juga: Melalui Program PLN VCRR, Pemkab Probolinggo Berikan Bantuan Listrik Gratis

Kutu Putih (Kutu kebul)

Hama ini menyerang batang dan daun bagian bawah. Biasanya ia sering menyerang Aglaonema di dataran rendah dibanding dengan dataran tinggi.

Cara penanggulangannya yaitu membersihkan dengan kapas yang telah dicelupkan insektisida encer. Setelah itu, daun disemprotkan kembali dengan insektisida. Insektisida kontak atau sistemik yang bisa digunakan, seperti mitac 200 EC dosis 1-2 ml/l, Decis 1 cc/l, dan Cofidor 200 SL dosisi 1 ml/l.

Belalang

Sama halnya dengan ulat, belalang juga menyerang daun.

Cara menanggulanginya adalah dengan menangkapnya secara manual. Tangkap belalang yang belum bersayap atau saat masih pagi dan berembun-belalang tidak bisa terbang dengan sayap basah.

Baca Juga: Sering Dibuang, 5 Sampah Ini Justru Buat Tanaman Hias Aglaonema, Keladi, dan Monstera Tumbuh Subur

Anda juga dapat menyemprotkan Confidor 200 SL dosis 1 ml/l. Campurkan Decis 2,5 EC dosis 0,75-1 ml/l dengan frekuensi penyemprotan 2 minggu sekali.

Adapun penyakit yang biasa menyerang Aglaonema adalah sebagai berikut,

Busuk Akar

Ditandai dengan busuknya daun, batang yang berlubang dan layu hingga akarnya berwarna coklat kehitaman.

Cara menanggulanginya adalah dengan mengganti media baru yang lebih porous, lalu potong bagian akar yang busuk dan oleskan fungisida pada bekas potongan.

Bisa juga dengan menyemprotkan fingisida Previcur N dosis 1 ml/l dengan frekuensi 2 minggu sekali.

Baca Juga: Aglonema Harlequin, Tanaman Hias dengan Daun Berwarna Cantik yang Pernah Terjual Ratusan Juta Rupiah

Bercak Daun

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan. Ditandai dengan adanya bercak pada daun yang lama kelamaan akan membusuk.

Cara menanggulanginya adalah dengan memotong daunnya secara langsung.

Dapat juga menyemprotkan fungisida folicur 25 WP dosis 1-2 g/l atau folicur 250 EC dosis 1-2 ml/l. Selain itu, dapat juga dengan menggunakan Score dosis 1 cc/l. Frekuensi penyemprotan 2 minggu sekali. Pupuk berkadar kalsium tinggi juga dapat membantu mengatasi penyakit ini.

Virus

Ditandai dengan daun yang berubah menjadi kekuningan atau menjadi keriting. Perubahan ini terjadi akibat virus tersebut dapat menghancurkan klorofil dan jaringan lainnya pada daun.

Virus ini susah untuk ditanggulangi.(Shofia Munawaroh/Ringtimes Banyuwangi)***

Editor: Lia Damayanti

Sumber: Ringtimes Banyuwangi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x