Jenis Hama dan Penyakit yang Menyerang Tanaman Hias, dari Aglonema, Keladi, Alokasia hingga Calathea

- 25 Desember 2020, 20:55 WIB
Keladi red star dust
Keladi red star dust /YouTube/Suri Rahma

PORTAL PROBOLINGGO - Beberapa hama dan penyakit sering menyerang tanaman hias seperti aglonema, kelaldi, alokasia hingga calathea yang membuat tanaman hias rusak hingga mati.

Aglonema, kelaldi, alokasia hingga calathea menjadi beberapa daftar dari primadona pecinta tanaman hias di Indonesia.

Masyarakat Indonesia akhir-akhir ini banyak menggandrungi tanaman hias hingga rela berburu untuk bisa merawat dan menikmati keindahannya.

Baca Juga: Daun Aglonema Lipstik Mengkilap dan Cantik Cukup dengan Susu Bubuk, Ampas Kelapa, dan Air

Baca Juga: Resep Kue Red Velvet Mudah Tanpa Mixer dan Oven serta Gunakan Takaran Sendok, Dijamin Anti Gagal

Dalam beberapa jenis tanaman hias tersebut mengalami peningkatan harga yang disebabkan karena beberapa hal seperti memiliki daun yang indah hingga jenisnya yang langka.

Karena itulah sang tanaman hias menjadi buruan para pecinta tanaman hias.

Dalam merawat tanaman hias, tentu salah satu hal yang paling penting adalah menghindarkan tanaman dari hama dan penyakit.

Baca Juga: Penderita Asam Urat yang Tak Suka Minum Obat Bisa Pakai 8 Bahan Alami Ini, Ada Lemon hingga Jahe

Baca Juga: Cara Mudah Merawat Calathea Roseopicta, Sedang Hits di Kalangan Pecinta Tanaman Hias

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Ringtimes Banyuwangi "3 Jenis Hama dan Penyakit yang Sering Menyerang Aglaonema, Berikut Penanggulangannya", hama adalah salah satu hewan yang mengganggu tanaman yang secara fisik dapat dilihat tanpa bantuan alat.

Hama dan penyakit yang ada pada tanaman hias bermacam-macam jenisnya. Berikut penjelasannya adalah hama yang banyak menyerang Aglaonema beserta cara penanggulangannya.

Ulat

Hama ulat ini biasanya menyerang daun. Cara menanggulanginya adalah dengan mengambil ulat secara mekanis.

Akan tetapi apabila jumlahnya banyak, maka ulat tersebut harus dibasmi dengan menggunakan insektisida yang disemprotkan 2 minggu sekali.

Insektisida yang dapat digunakan adalah Decis 25 EC 0,5-1 ml/l, Atabron 1 ml/l, atau Buldok 25 EC dosis 0.5-2 ml/l.

Baca Juga: Tanaman Hias Keladi Dapat Disilangkan dengan Cara Mudah Ini, Simak Selengkapnya

Baca Juga: Jarang Diketahui, Inilah 4 Versi Berbeda Santa Claus di Berbagai Negara

Kutu Putih (Kutu kebul)

Hama ini menyerang batang dan daun bagian bawah. Biasanya ia sering menyerang Aglaonema di dataran rendah dibanding dengan dataran tinggi.

Cara penanggulangannya yaitu membersihkan dengan kapas yang telah dicelupkan insektisida encer. Setelah itu, daun disemprotkan kembali dengan insektisida. Insektisida kontak atau sistemik yang bisa digunakan, seperti mitac 200 EC dosis 1-2 ml/l, Decis 1 cc/l, dan Cofidor 200 SL dosisi 1 ml/l.

Belalang

Sama halnya dengan ulat, belalang juga menyerang daun.

Cara menanggulanginya adalah dengan menangkapnya secara manual. Tangkap belalang yang belum bersayap atau saat masih pagi dan berembun-belalang tidak bisa terbang dengan sayap basah.

Anda juga dapat menyemprotkan Confidor 200 SL dosis 1 ml/l. Campurkan Decis 2,5 EC dosis 0,75-1 ml/l dengan frekuensi penyemprotan 2 minggu sekali.

Baca Juga: 9 Tanaman Hias yang Dianggap Membawa Keberuntungan, Ada Lidah Mertua hingga Jade Plant

Baca Juga: Inilah Spoiler One Piece Chapter 1000 yang Sangat Dinanti,  Luffy Hajar Kaido Pakai GomuGomu RedRock

Adapun penyakit yang biasa menyerang Aglaonema adalah sebagai berikut:

Busuk Akar

Ditandai dengan busuknya daun, batang yang berlubang dan layu hingga akarnya berwarna coklat kehitaman.

Cara menanggulanginya adalah dengan mengganti media baru yang lebih porous, lalu potong bagian akar yang busuk dan oleskan fungisida pada bekas potongan.

Bisa juga dengan menyemprotkan fingisida Previcur N dosis 1 ml/l dengan frekuensi 2 minggu sekali.

Baca Juga: Asam Urat Kambuh Tiba-Tiba Buat Tidak Nyaman, 4 Cara Ini Dapat Redakan Rasa Sakitnya

Baca Juga: Bahaya, Salah Siram Bisa Buat Tanaman Hias Keladi Mati, Begini Cara yang Tepat

Bercak Daun

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan. Ditandai dengan adanya bercak pada daun yang lama kelamaan akan membusuk.

Cara menanggulanginya adalah dengan memotong daunnya secara langsung.

Dapat juga menyemprotkan fungisida folicur 25 WP dosis 1-2 g/l atau folicur 250 EC dosis 1-2 ml/l. Selain itu, dapat juga dengan menggunakan Score dosis 1 cc/l. Frekuensi penyemprotan 2 minggu sekali. Pupuk berkadar kalsium tinggi juga dapat membantu mengatasi penyakit ini.

Virus

Ditandai dengan daun yang berubah menjadi kekuningan atau menjadi keriting. Perubahan ini terjadi akibat virus tersebut dapat menghancurkan klorofil dan jaringan lainnya pada daun.

Virus ini susah untuk ditanggulangi.(Shofia Munawaroh/Ringtimes Banyuwangi)***

Editor: Lia Damayanti

Sumber: Ringtimes Banyuwangi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini