Sudah Tahu? Inilah 7 Fakta dan Mitos Seputar Kopi, Ternyata Tidak Bikin Kecanduan

- 26 Januari 2021, 13:39 WIB
Ilustrasi seseorang meminum kopi.
Ilustrasi seseorang meminum kopi. /Drew Coffman /unsplash.com

PORTAL PROBOLINGGO - Kopi menjadi salah minuman favorit bagi sebagian orang di dunia, tak terkecuali masyarakat di Indonesia 
 
Selama ini, banyak persepsi atau mitos yang beredar terkait dengan minum kopi dan efeknya bagi tubuh. Beberapa mitos atau persepsi terlihat logis meskipun sebenarnya salah atau kurang tepat.
 
Salah satu anggapan yang paling umum adalah minum kopi dapat mengakibatkan efek adiktif atau kecanduan.
 
 
Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari berbagai sumber, berikut fakta dan mitos seputar meminum kopi. 
 
1. Mitos: Kopi dapat menurunkan berat badan 
 
Kafein memang sering digunakan dalam pil penurun berat badan karena dapat meningkatkan laju metabolisme dalam jangka pendek. 
 
Meski demikian, tidak ada bukti ilmiah bahwa kopi dapat membantu menurunkan berat badan. Ditambah lagi, orang cenderung minum kopi dengan krim dan gula yang penuh kalori yang justru memicu pertumbuhan berat badan. 
 
Oleh karena itu, para pakar kesehatan menyarankan agar menggunakan susu skim dan lebih banyak meminum kopi biasa daripada latte, sehingga tubuh bisa lebih banyak kopi daripada susu untuk membuktikan manfaat kopi bagi penurunan berat badan. 
 
Selain itu, batasi juga jumlah gula yang digunakan.
 
 
2. Mitos: Kopi dapat meningkatkan kadar kolesterol 
 
Fakta: Kopi bisa saja meningkatkan kolesterol dalam tubuh, tapi itu hanyalah sebagian kecil dan tidak seberapa dibanding makanan berlemak lain yang dikonsumsi dalam sehari. 
 
Cafestol, senyawa dalam kopi, adalah stimulator potensial untuk peningkatan kolesterol LDL alias kolesterol jahat.
 
Cafestol dapat masuk ke tubuh seseorang bila menyeduh kopi dengan teknik tubruk atau French Press. 
 
Filter jaring, seperti yang seperti French Press memang dapat membuat cafestol ikut terkonsumsi, tapi jika seseorang belum memiliki kolesterol LDL yang tinggi, hal itu tidak perlu dikhawatirkan.
 
Selain itu, seseorang bisa menghindari cafestol dengan menggunakan filter kertas seperti pada teknik penyeduhan V60.
 
 
3. Mitos: Mengonsumsi kopi bagi ibu hamil dapat memberi pengaruh buruk terhadap pertumbuhan janin.
 
Fakta: Konsumsi kafein 7,5 cangkir kopi perhari atau sekitar 600 mg memang dapat menunda kehamilan selama setahun. Namun, jika ibu hamil hanya mengkonsumsi kopi tiga cangkir atau sektar 300 mg dalam sehari, efek tersebut tidak akan berpengaruh pada janin. 
 
Meski demikian, berkonsultasi kepada dokter atau pakar kesehatan tetap dibutuhkan karena konsumsi 300mg kopi tidak akan berpengaruh pada janin apabila kondisi janin dalam keadaan normal atau benar-benar sehat.
 
 
4. Mitos: Konsumsi kopi dapat membuat kecanduan.
 
Fakta : Mengkonsumsi kopi dalam takaran wajar tidak akan membuat kita menjadi kecanduan. Namun hal ini bisa terjadi jika konsumsi dalam sehari sekitar 200-300 mg atau sekitar dua hingga tiga gelas dalam sehari.
 
5. Mitos: Kopi membuat susah tidur atau merangsang insomnia.
 
Kopi memang bisa membuat seseorang "melek" selama beberapa jam. Namun, jika seseorang meminum kopi sebelum tengah hari (pagi atau siang hari), tentu orang tersebut tidak akan mengalami insomnia. 
 
Waktu terbaik untuk minum kopi adalah di pagi hari sebelum tengah hari. Hal ini berhubungan dengan waktu penyerapan kafein. 
 
Kafein mudah terserap dalam tubuh terutama 2-3 jam setelah diminum dan dalam jangka waktu tersebut efeknya bisa dirasakan. Setelahnya, efek kafein akan menghilang 7-8 jam pasca dikonsumsi. 
 
 
6. Mitos: Anak-anak di larang mengkonsumsi kopi karena dapat menyebabkan hiperaktif.
 
Fakta: Konsumsi kopi atau kafein oleh anak-anak perlu dikontrol, sehigga anak tidak akan menjadi hiperaktif. 
 
Konsumsi kafein pada ukuran normal 40-200mg justru dapat bermanfaat bagi anak-anak. Manfaat yang akan didapat yaitu tambahan energi yang akan membuat anak tidak mudah cepat lelah dan meningkatkan konsentrasi sehingga mempermudah anak untuk belajar.
 
7. Mitos: Kopi dapat menyebabkan kanker payudara.
 
 
Mitos inilah yang menyebabkan seseorang menjadi ragu untuk minum kopi. Mengonsumsi kopi tidak akan membuat seorang wanita mengalami kanker payudara.
 
Sebaliknya, kandungan asam hidroksisinamat dan asam klorogenin dalam kopi justru mampu menurunkan risiko kanker payudara.***
 

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x