Terjangkit Virus Corona Sebabkan Infertilitas Pria, Simak Penjelasannya

- 1 Februari 2021, 10:53 WIB
Covid-19.
Covid-19. /Pexels/Chokniti Khongchum

 

PORTAL PROBOLINGGO - Sebuah studi di Jerman menyebutkan bahwa virus corona bisa memiliki pengaruh terhadap kesuburan pria.

Kesimpulan tersebut didapatkan setelah para ilmuwan membandingkan kualitas sperma dari pria yang pernah terjangkiti virus corona dengan yang tidak pernah terjangkit sama sekali.

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Daily Mail, para ilmuwan menemukan bahwa terjangkit COVID-19 dapat mengurangi kualitas sperma yang akan berakibat pada berkurangnya potensi kesuburan.

Baca Juga: Ayo Segera Ambil Hadiahnya, Kode Redeem Mobile Legends 1 Februari 2021

Peneliti menyatakan, sperma akan lebih mungkin berubah bentuk serta menjadi kurang gesit. Konsentrasi yang ditemukan di dalam air mani juga lebih rendah hingga akan lebih sulit untuk membuahi indung telur.

Masih belum jelas apakah virus corona juga akan memengaruhi testis, ilmuwan menambahkan. Meskipun salah satu gejala terjangkit COVID-19 yaitu demam telah diketahui dapat menyebabkan kerusakan pada testis. 

Kerusakan kualitas pada sperma ini akan semakin berkurang dan seiring berjalannya waktu akan kembali ke level normal.

Baca Juga: Penantian Shawol Usai, SHINee Akhirnya Rilis Teaser Album Comeback

Namun efek lebih buruk akan terjadi pada pria yang memiliki gejala sakit parah.  

Berdasarkan studi tersebut, peneliti menyarankan, pria yang pernah terjangkiti virus corona agar memeriksakan kesehatan reproduksi mereka sebelum berencana memiliki bayi.

Namun mereka juga memperingatkan bahwa penemuan mereka belum konkret. 

Penelitian yang dilakukan oleh ahli di Universitas Justus-Liebig Jerman mengambil sampel pada 199 pria. Kelompok ini dibagi dalam dua grup dengan rasio 84 orang pernah terjangkit virus corona, dan sisanya belum pernah terjangkit sama sekali.

Baca Juga: Pertunjukan Quartet BLACKPINK Banyak Dinanti para Fans, Lisa: Kami Bersenang-senang Saat Berlatih

Penelitian yang dipimpin oleh mahasiswa PhD Behzad Hajizadeh Maleki ini dilakukan setiap sepuluh hari sekali dalam rentang waktu enam puluh hari. 

Dalam penelitian itu, mereka menemukan adanya kerusakan signifikan pada sperma hingga enam puluh hari pasca terjangkit virus.

Ketika membandingkan dua grup pria tersebut, mereka menyimpulkan bahwa pria yang pernah terjangkiti COVID-19 memiliki kemungkinan lebih kecil untuk menjadi seorang ayah. 

Baca Juga: PT. SBB OPPO Manufacturing Indonesia Buka Lowongan Untuk Minimal D3, Cek Persyaratannya

Ini termasuk ditemukannya tanda-tanda pembengkakan, kematian sel sperma dan stres oksidatif, sebuah keadaan ketika bahan kimia yang mudah menguap terbentuk di jaringan hidup karena sel-sel tidak dapat berfungsi dengan baik.

Studi itu menyebutkan, meski secara medis semua pria yang pernah terjangkit virus corona tersebut masih subur, konsentrasi sperma mereka berkurang hingga 516 persen dan mobilitasnya turun sampai 209 persen. 

Reduksi mobilitas dan konsentrasi sperma ini, serta perubahan bentuk signifikan dapat menyebabkan keadaan yang disebut oligoasthenoteratozoospermia (OAT), salah satu penyebab umum dalam rendahnya kesuburan pria.

Baca Juga: Profil KH Hasyim Asyari, Sosok Karismatik Pendiri Nahdlatul Ulama

Meskipun hasil penelitian ini menimbulkan kekhawatiran, peneliti lain mengatakan mereka akan melakukan riset lebih dalam  dan membutuhkan waktu lebih lama untuk meneliti efek virus corona terhadap kesuburan pria. ***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini