PORTAL PROBOLINGGO - Cinta tak yang tak direstui karena alasan weton atau perbedaan agama mungkin adalah hal yang lumrah terjadi di Indonesia.
Namun, larangan pernikahan beda suku, apalagi dari suku asli Indonesia yaitu suku Jawa dan suku Sunda merupakan hal yang unik untuk diketahui asal usulnya
Larangan menikah antara suku Jawa dan suku Sunda sendiri telah terjadi sejak berabad-abad lalu dan telah dianggap sebagai mitos belaka meskipun masih ada sebagian orang yang memercayai mitos ini.
Baca Juga: Bisa Pakai Sabun Cuci Piring, Inilah 5 Tips Mengusir Ulat dan Kutu Daun Pada Tanaman Keladi
Baca Juga: Lirik Jolma Biasa, Lagu Batak Oleh Arghado Trio
Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari RINGTIMESBANYUWANGI.com dalam artikel "Mitos Suku Jawa dan Suku Sunda Dilarang Menikah, Begini Asal-usulnya", mitos larangan pernikahan itu berawal dari putri kerajaan Sunda Dyah Pitaloka yang dipersunting oleh raja Majapahit yaitu Hayam Wuruk.
Saat itu, Hayam Wuruk yang benar-benar ingin menjadikan Dyah Pitaloka sebagai permaisurinya, beritikad untuk mengirimkan surat lamaran dan undangan pada Maha Raja Lingga Buana untuk datang ke Majapahit.
Lamaran Hayam Wuruk pun disetujui oleh Lingga Buana dengan datangnya Dyah Pitaloka bersama Maha Raja Lingga Buana dan petinggi Kerajaan Sunda ke Majapahit.
Baca Juga: Inilah 5 Penyakit Yang Berpotensi Menyerang Ikan Mas Koki, Harus Tahu Penanganannya
Artikel Rekomendasi