Inilah 8 Cara Alami untuk Menurunkan Asam Urat yang Bisa Dilakukan Setiap Hari, Salah Satunya Makan Ceri

- 24 Februari 2021, 06:40 WIB
Biasa dikenal sebagai dekorasi hidangan, ternyata buah ceri memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh. Salah satunya bisa menurunkan asam urat.
Biasa dikenal sebagai dekorasi hidangan, ternyata buah ceri memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh. Salah satunya bisa menurunkan asam urat. /PIXABAY/JillWellington/

PORTAL PROBOLINGGO - Asam urat sebenarnya merupakan senyawa limbah alami dari pencernaan makanan yang mengandung purin.

Purin sendiri ditemukan dalam kadar tinggi di beberapa makanan seperti, daging tertentu, sarden, kacang kering, dan alkohol.

Purin juga terbentuk dan dipecah di dalam tubuh.

Biasanya, tubuh Anda menyaring asam urat melalui ginjal dan urin.

Baca Juga: Inilah 19 Makanan dan Minuman Penurun Asam Urat yang Ampuh, Salah Satunya Rajin Konsumsi Olahan Apel

Baca Juga: 50 Ide Bisnis Tanpa Modal yang bisa Dikerjakan di Rumah, Ada yang Bisa Hasilkan Ratusan Juta, Berani Coba?

Baca Juga: 4 Fakta Kurama yang Jarang Diketahui Fans Naruto-Boruto, Kyuubi Legendaris yang Berkorban di Boruto chapter 55

Namun, jika Anda mengonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung purin, maka asam urat dapat menumpuk di dalam darah.

Tingkat asam urat yang tinggi dikenal sebagai hiperurisemia yang mana dapat menyebabkan penyakit yang disebut asam urat yang menyebabkan nyeri sendi yang menumpuk kristal urat.

Asam urat dapat terkumpul di tubuh Anda karena berbagai alasan seperti contohnya pola makan yang tidak sehat, genetika, obesitas atau kelebihan berat badan, dan stress.

Salah satu cara paling cepat untuk menurunkan asam urat adalah dengan mengkonsumi obat, namun jika kita terus-menerus mengkonsumsi obat, tentu akan ada efek smaping lain pada tubuh.

Itulah kenapa dalam artikel ini, PortalProbolinggo.com akan berikan beberapa tips untuk menurunkan kadar asam urat secara alami.

Dikutip dari laman Kabar Lumajang dalam artikel 8 Cara Menurunkan Asam Urat Tanpa Harus Minum Obat, Ternyata Salah Satunya Rajin Minum Kopi, berikut pembahasannya.

 

1. Batasi makanan kaya purin

Purin adalah senyawa yang terjadi secara alami di beberapa makanan.

Saat tubuh memecah purin, ia menghasilkan asam urat.

Proses metabolisme makanan kaya purin dapat menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat.

Namun, perlu diketahui jika beberapa makanan yang tinggi purin juga menyehatkan, jadi tujuannya adalah untuk mengurangi asupan purin bukan menghindarinya sama sekali.

Makanan dengan kandungan purin tinggi antara lain:

  • Daging hewan liar, seperti rusa (daging rusa)
  • ikan trout, tuna, haddock, sarden, teri, remis, dan herring
  • alkohol berlebih, termasuk bir dan minuman keras
  • makanan tinggi lemak, seperti bacon, produk susu, dan daging merah (termasuk daging sapi muda)
  • jeroan, misalnya hati dan roti manis
  • makanan dan minuman manis


Makanan dengan kandungan purin sedang meliputi:

  • Daging deli
  • Kebanyakan daging lainnya, termasuk ham dan daging sapi
  • Daging unggas
  • Seafood (Tiram, udang, kepiting, dan lobster)

 


2. Makan lebih banyak makanan rendah purin

Dengan beralih dari makanan dengan kandungan purin tinggi ke makanan dengan kandungan purin lebih rendah, beberapa orang mungkin dapat terus menurunkan kadar asam urat mereka atau setidaknya menghindari peningkatan lebih lanjut.

Beberapa makanan dengan kandungan purin rendah antara lain:

  • produk susu rendah lemak dan bebas lemak
  • selai kacang dan kebanyakan kacang
  • kebanyakan buah dan sayur
  • kopi
  • nasi gandum, roti, dan kentang


Perubahan pola makan saja tidak akan menghilangkan asam urat, tetapi dapat membantu mencegah penyakit tersebut untuk sering kambuh

Penting juga untuk dicatat bahwa tidak semua orang yang menderita asam urat makan makanan yang tinggi purin.

Faktor lain, seperti kerentanan genetik, juga berperan.

Selain itu, wanita pascamenopause dan penderita obesitas juga memiliki risiko yang lebih tinggi.

 

Baca Juga: Intip 10 Rahasia Menjadi Pengusaha Sukses yang Harus Ditiru Pebisnis Pemula, Salah Satunya Jangan Overthinking

3. Hindari obat-obatan yang meningkatkan kadar asam urat

Meski berperan dalam menyermbuhkan penyakit, nyatanya ada obat-obatan tertentu dapat meningkatkan kadar asam urat.

Obat-obatan ini meliputi:

  • obat diuretik, seperti furosemide (Lasix) dan hydrochlorothiazide
  • obat yang menekan sistem kekebalan, terutama sebelum atau sesudah transplantasi organ
  • aspirin dosis rendah


Obat yang meningkatkan kadar asam urat mungkin menawarkan manfaat kesehatan yang penting, jadi orang harus berkonsiltasi dengan dokter terkait sebelum mengganti obat apa pun.

 

4. Menjaga berat badan

Menjaga berat badan dapat membantu mengurangi risiko serangan asam urat.

Sedangkan Obesitas meningkatkan risiko asam urat, terutama pada orang dengan usia yang lebih muda.

Kelebihan berat badan juga meningkatkan risiko sindrom metabolik lainnya.

Dimana dapat meningkatkan tekanan darah dan kolesterol sekaligus meningkatkan risiko penyakit jantung.

Sementara efek ini berbahaya, kelebihan berat badan juga memiliki hubungan dengan risiko yang lebih tinggi dari peningkatan kadar asam urat darah, meningkatkan risiko asam urat.

Namun perlu diketahui jika penurunan berat badan yang cepat dan ekstrem, juga dapat meningkatkan kadar asam urat.

Oleh karena itu, orang harus fokus membuat perubahan jangka panjang yang berkelanjutan untuk mengelola berat badan mereka, seperti menjadi lebih aktif, makan makanan seimbang, dan memilih makanan padat nutrisi.

 

5. Hindari alkohol dan minuman manis

Alkohol dan minuman manis juga menambah kalori yang tidak perlu ke dalam makanan, yang tentu saja berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan dan masalah metabolisme, salah satunya asam urat.

 

6. Minum kopi

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum kopi lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan asam urat.

Misalnya, analisis data tahun 2010 dari partisipan wanita dalam Nurses 'Health Study menemukan bahwa risiko asam urat menurun seiring dengan peningkatan konsumsi kopi.

Wanita yang mengonsumsi 1 hingga 3 cangkir kopi per hari memiliki penurunan 22% risiko asam urat dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.

Wanita yang mengonsumsi lebih dari 4 cangkir kopi per hari mengalami penurunan 57% risiko terkena kondisi ini.

Sejumlah penelitian juga mengaitkan konsumsi kopi dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.

Tinjauan sistematis tahun 2014 dan meta-analisis konsumsi kopi jangka panjang menemukan bahwa orang yang mengonsumsi 3–5 cangkir kopi per hari memiliki risiko penyakit kardiovaskular terendah.

Karena orang dengan asam urat memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi, minum kopi dapat membantu meningkatkan kesehatan mereka secara keseluruhan.

Akan tetapi, kopi memang meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis dan kemungkinan patah tulang pada wanita, jadi penting untuk mendiskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter anda.

Selain itu kadfar gula dan campuran dalam kopi juga wajib diperhatikan agar tidak memicu diabetes.

 Baca Juga: Beberapa Sikap Ini Tenyata Jadi Tanda Kamu Alami Trauma, Segera Atasi dengan Lakukan Tips Ini

 

7. Cobalah suplemen vitamin C

Mengonsumsi suplemen vitamin C dapat menurunkan risiko asam urat.

Sebuah penelitian pada tahun 2011 dimana pengujian dilakukan dalam 13 uji coba terkontrol secara acak menemukan bahwa vitamin C secara signifikan mengurangi kadar asam urat dalam darah.

Penelitian belum secara meyakinkan membuktikan bahwa vitamin C mengobati atau mencegah asam urat, namun, hanya itu yang menurunkan kadar asam urat.

 

8. Makan ceri

Makan ceri dapat mengurangi risiko serangan asam urat, terutama pada orang dengan riwayat penyakit sebelumnya.


Penelitian awal menunjukkan bahwa ceri dapat mengurangi risiko serangan asam urat, terutama pada orang dengan riwayat penyakit sebelumnya.

Sebuah studi tahun 2012 terhadap 633 orang dengan asam urat menemukan bahwa makan ceri selama 2 hari menurunkan risiko serangan asam urat sebesar 35% dibandingkan dengan tidak makan ceri.

Efek ini bertahan bahkan ketika peneliti mengontrol faktor risiko, seperti usia, jenis kelamin, konsumsi alkohol, dan penggunaan diuretik atau obat anti asam urat.

Di antara orang yang juga menggunakan allopurinol, obat anti asam urat, kombinasi obat dan ceri menurunkan risiko serangan lain sebesar 75%.

 

Kesimpulan:

Asam urat adalah kondisi medis menyakitkan yang sering terjadi bersamaan dengan kondisi serius lainnya.

Meskipun gaya hidup sehat dapat menurunkan risiko flare berikutnya, itu mungkin tidak cukup untuk mengobati penyakit.

Beberapa orang dengan diet seimbang masih terkena asam urat, dan tidak semua orang yang mengonsumsi makanan tinggi purin mengalami gejala asam urat.

Obat dapat membantu mengurangi rasa sakit dan dapat mencegah risiko serangan asam urat di masa depan.

Untuk lebih pastinya, Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter tentang gejala asam urat yang diderita dan meminta nasihat tentang perubahan gaya hidup mana yang paling bermanfaat.

Sekian pembahasan kali ini dan semoga artikel ini bermanfaat.***

(David Tomi Anggara/KabarLumajang)

 

Editor: David Tomi Anggara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini