Mengenal Lebih Dalam 'Bau Tanah' Saat Hujan, Ada Peran Petir dan Bakteri

- 8 Oktober 2020, 21:55 WIB
Hujan
Hujan /earthsky.org/

PORTAL PROBOLINGGO - Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan penghujan.

Pada bulan Oktober hingga April, Indonesia biasanya memasuki musim penghujan. Ketika hujan, kita sering kali mencium aroma khas yang acap kali disebut oleh masyarakat umum sebagai "bau tanah". Sebenarnya apakah bau tanah itu? Dari manakah asalnya?

Dikutip dari compoundchem.com, ada tiga komponen utama yang menyebabkan aroma khas saat hujan itu tercipta.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn Hari Ini, Jangan Lewatkan Kesempatan

Tiga komponen tersebut adalah kumpulan bakteri, minyak dari tanaman, dan muatan energi di sekitar petir.

Seperti yang kita ketahui, ada jutaan makhluk hidup dalam tanah yang tak kasat mata. Salah satu makhluk hidup yang menghuni tanah adalah bakteri bernama Actinomycetes.

Bakteri ini dalam proses metabolismenya mensekresikan senyawa bernama geosmin yang menghasilkan aroma tanah (earthy).

Baca Juga: 6 Tips Mengatasi Anak yang Susah Diatur, Pastikan Orang Tua Konsisten Terapkan Aturan

Aroma geosmin sendiri hanya dapat tercium sebanyak kurang dari 5 ppt (part per trillion) atau setara dengan satu sendok makan air dari lebih dari 200 kolam renang.

Selain terdapat pada hasil sekresi bakteri, geosmin juga terdapat pada lobak, bengkoang, dan juga buah bit.

Selanjutnya adalah minyak dari tumbuhan. Tumbuhan pada umumnya menghasilkan minyak yang mengandung asam palmitat dan asam stearat pada musim kemarau.

Baca Juga: Materi Bahasa Inggris, Mengenal Penggunaan Expression of Suggestion

Minyak ini kemudian menempel pada tanah dan bebatuan. Ketika musim penghujan tiba, hujan yang datang akan menguapkan senyawa-senyawa tersebut.

Ketika geosmin menyatu dengan udara dan menimbulkan aroma khusus, aroma ini disebut ilmuwan sebagai 'petrichor'.

Beberapa ilmuwan menganalisa bahwa tujuan dihasilkan minyak tersebut adalah mengurangi penguapan air saat musim kemarau.

Baca Juga: CK One, Parfum Unisex dengan Aroma Buah yang Kompleks

Faktor lainnya yang membuat aroma khas hujan yaitu terbentuknya ozon akibat adanya oksigen bebas di udara.

Oksigen bebas ini terbentuk karena muatan listrik yang ada di atmosfer saat terjadinya petir.

Ozon memiliki aroma yang sangat mneyengat, hampir sama dengan aroma klorin atau kabel yang terbakar. Aroma inilah yang terdapat di udara saat hujan dan tersapu oleh angin yang bertiup.***

 

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini