Mengenal Honey Process, Proses Pemberi Rasa 'Manis' Pada Kopi

- 11 Oktober 2020, 22:15 WIB
Ilustrasi honey process pada biji kopi
Ilustrasi honey process pada biji kopi /brewingisforeveryone.com/

 

PORTAL PROBOLINGGO -

PORTAL PROBOLINGGO - Saat ini kopi single origin atau kopi specialty menjadi tren di kalangan pecinta kopi di Indonesia. Yang membuatnya disebut kopi specialty adalah karena kopi ini benar-benar memiliki rasa yang berbeda dibandingkan kopi yang lain.

Perbedaan rasa ini timbul karena banyak faktor seperti daerah tanam, ketinggian, proses pasca panen, dan profil sangrai. Terdapat beberapa proses pasca panen yang sering digunakan pada kopi-kopi di Indonesia. Salah satunya adalah honey process atau proses madu.

Baca Juga: Resep Gudeg Jogja, Makanan Khas Yogyakarta yang Memiliki Cita Rasa Manis

Apakah honey process itu? Apakah proses tersebut benar-benar menggunakan madu? Sebelum mengetahui proses yang melibatkan salah satu bagian dari biji kopi itu, Anda perlu ketahui dulu struktur atau anatomi buah kopi.

Dikutip dari sadakoffie.com, buah kopi (coffee cherry) memiliki lima bagian yaitu skin/pulp, mucilage, parchmen, silvern skin/chaff, dan coffee seed atau biji kopi. Skin/pulp merupakan kulit atau lapisan terluar dari biji kopi. Mucilage adalah lapisan transparan atau lendir yang melapisi biji dan bertekstur lengket.

Baca Juga: Sinopsis Terminator 3: Rise of the Machines di Trans TV, Kisah Robot Penyelamat Manusia

Parchmen merupakan lapisan selulosa yang melindungi biji kopi. Silver skin/chaff merupakan lapisan tipis berwarna keperakan yang melapisi biji. Honey process atau proses pulp natural merupakan proses pasca panen yang pertama kali diperkenalkan di Brazil.

Namun, proses ini justru lebih banyak digunakan di negara-negara penghasil kopi di Amerika Tengah seperti Costa Rica dan El Savador. Proses ini kemudian menyebar dan dikenal semakin luas hingga ke Indonesia.

Perjalanan biji kopi yang pasca panennya menggunakan honey process diawali dengan mengupas kulit dari coffee cherry kemudian dijemur dengan murcilage yang masih melapisi biji kopi.

Baca Juga: Mengintip 4 Hotel Unik di Yogyakarta, Ada Yang Terhubung dengan Kebun Hidroponik

Pada saat proses penjemuran, mucilage menyerap kelembapan udara di sekitar hingga membuatnya semakin lengket mirip dengan tekstur madu. Tujuan dari penjemuran adalah membiarkan lapisan mucilage mengering dan terserap ke dalam biji kopi dan menghasilkan rasa manis yang tinggi dan memberikan balance acidity.

Terdapat tiga macam/jenis honey process pada kopi. Pada proses yellow honey, terdapat 25% lapisan mucilage dengan pengeringan selama 8 hari. Pada red honey terdapat 50% lapisan mucilage dengan pengeringan selama 12 hari.

Yang terakhir adalah black honey yang terdapat 100% lapisan mucilage dan proses pengeringan selama 30 hari. Oleh karena itu, black honey adalah jenis honey process yang menghasilkan rasa paling kompleks.***

 

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini