Facebook, Media Sosial Penyebar Informasi Hoax COVID-19 Terbesar bagi Para Jurnalis

- 15 Oktober 2020, 06:00 WIB
Medsos
Medsos /

 

PORTAL PROBOLINGGO - Mayoritas jurnalis yang meliput pandemi mengatakan Facebook adalah media penyebar hoax atau disinformasi terbesar.Melampaui pejabat terpilih yang juga seringkali menyebarkan disinformasi, menurut survei internasional: jurnalism and Covid-19.

Telah diidentifikasi oleh 66% jurnalis yang melakukan survei mengenai sumber utama "prolific disinformation". Meskipun 82% menilai banyak hoax dan disinformasi di Facebook, dan platform lain seperti WhatsApp dan Instagram, yang juga menyebarkan berita palsu.

Twitter, YouTube, dan Google Search juga kerap menyebarkan disinformasi seputar Covid-19.Demikian temuan survei yang dilakukan International Center for Journalists (ICFJ) dan Tow Center for Digital Journalism di Columbia University.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Membeli Biji Kopi dan Bubuk Kopi, Pemula Wajib Tahu

Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari The Guardian, poyek ini diluncurkan pada April 2020 untuk memelajari dampak krisis virus korona terhadap jurnalisme di seluruh dunia. Serta mengumpulkan saran berbasis bukti untuk menginformasikan pemulihan.

“30 temuan pertama dari survei berbahasa Inggris kami mengejutkan dan mengganggu,” kata penulis dan akademisi Australia Julie Posetti, direktur global penelitian di ICFJ.

Berdasarkan analisisnya terhadap 1.406 survei yang telah diperiksa selama gelombang pertama pandemi.

"Kami dapat menyimpulkan bahwa banyak jurnalis meliput kisah yang menghancurkan ini, dengan risiko yang besar," tambahnya

Halaman:

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x