Kumpulan Teks Pidato Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H

- 26 Oktober 2020, 21:19 WIB
Ilustrasi, malam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2020.*
Ilustrasi, malam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2020.* /Mario Vogelsteller/Pixabay

 

PORTAL PROBOLINGGO - Sambutan pidato sering digunakan oleh tokoh masyarakat dalam berbagai acara salah satunya Maulid Nabi Muhammad SAW.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini selalu diperingati pada tanggal 12 Rabiul Awal. Tahun ini bertepatan pada 28 Oktober 2020 malam.

Berikut beberapa contoh teks pidato yang dapat digunakan sebagai referensi dalam berpidato didepan publik sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari berbagai sumber.

Baca Juga: Puisi Sumpah Pemuda Singkat dan Pendek Cocok Untuk Anak SD

PIDATO 1

Assalamu’alaikum wr.wb

بِسْمِ اللهِ الرّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلَامُ عَلىَ اَشْرَفِ اْللأَنْبِياَءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِناَ وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, اَمَّا بَعْدُ

Pertama-tama marilah kita memanjatkan rasa syukur kita kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat bertemu di tempat yang berbahagia ini dalam rangka Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya, shalawat dan salam kita haturkan kepada Nabi akhir zaman Nabi Muhammad SAW.

Hadirin yang saya muliakan.

Bulan Rabiul Awwal adalah bulan yang bersejarah dalam kehidupan manusia, karena pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun gajah, telah dilahirkan seorang pemimpin umat manusia yang merupakan rahmat bagi alam semesta.

Beliau adalah junjungan kita yakni Nabi Besar Muhammad SAW. Melalui beliau Allah menunjukan manusia menuju alam yang penuh dengan cahaya kimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.

Baca Juga: Isi Naskah Sumpah Pemuda dan 15 Ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda 2020

Oleh sebab itu sebaiknya jika bulan Rabiul Awwal itu kita jadikan sebagai sarana dan media untuk mengumpulkan kaum muslimin di masjid-masjid, majelis ta’lim dan tempat-tempat lainnya dengan tujuan :

1. Untuk menanamkan, memupuk dan menambah rasa cinta (Mahabbah) kita kepada Rasulullah Saw.

Allah telah mensejajarkan dan menempatkan secara bersama-sama antara ketaatan kita kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya. Sedangkan Nabi Saw. lebih utama dari kita, sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Ahzab ayat 6 :

النَّبِيُّ أَوْلَىٰ بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنفُسِهِمْ

Artinya:

“Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukminin dari diri mereka sendiri.” (Q.S Al-Ahzab: 6)

Karena itu, kita harus cepat-cepat menyatakan loyal kepada Rasulullah Saw. dan mencintainya, melebihi besarnya cinta kepada diri kita sendiri.

Baca Juga: 10 Nama Bayi Perempuan dalam Islam, Awalan B Beserta Maknanya

Beliaulah yang memberikan petunjuk kepada kita akan kebenaran, sementara kita selalu cenderung untuk mengikuti hawa nafsu, sedangkan hawa nafsu itu selalu mengajak kita kepada kejahatan.

Dengan demikian, sudah menjadi keharusan bagi kita untuk mendahulukan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya di dalam hati, lebih dari siapa atau apa yang dicintai.

2. Untuk mengungkap kembali sejarah kehidupan Rasulullah Saw, untuk diteladani.

Dengan peringatan kelahiran Rasulullah Saw. ini dapat mengungkap kembali sebagian dari kehidupan Rasulullah Saw. dan jihad perjuangannya di dalam menegakkan agama Islam.

Baca Juga: Lirik Lagu Mars Hari Santri Nasional 2020, Bersama Santri Damailah Negeri

Dalam menyambut dan memperingati maulid Nabi Muhammad Saw. marilah kita telusuri dan kita hayati perilaku hidup Rasulullah, yang selanjutnya, kita jadikan acuan di dalam aktivitas kita sehari-hari dan berjuang di jalan Allah Swt.

Allah berfirman di dalam surah Al-Ahzab ayat 21 yang berbunyi :

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِر
وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Artinya :

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan bagimu, ialah orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan ia banyak menyebut akan Allah.”

Dengan kelahiran beliau, kita umat manusia seluruh dunia mendapat rahmat yang tidak terhingga, yakni berupa cahaya hidayah yang dapat menembus kegelapan jahiliah.

Baca Juga: 5 Lagu Lawas 80-an dan 90-an Indonesia Beserta Lirik, Nostalgia Tembang Kenangan

Bila dibadingkan dengan keadaan dunia sesudah beliau diutus sebagai Nabi dan Rasul, ada 3 perubahan yang sasngat penting,yaitu :

1. Perubahan di bidang sosial

Pada zaman jahiliah terjadi ketidakadilan di dalam masyarakat. Pada saat itu sangat menonjol sekali perbedaan ras, perbedaan kelas, yakni kelas majikan atau tuan dan kelas budak.

Kemudian Rasulullah SaW datang dan mengubah segala ketidakadilan tersebut. Beliau berdakwah kepada mereka bahwa manusia tidak ada bedanya antara satu sama lain, manusia mempunyai kedudukan yang sama dihadapan Allah Swt.

Baca Juga: Sejarah Dibalik Peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

jika ada perbedaan, maka hal itu hanya diukur dari tingkat ketakwaan seseorang kepada Allah Swt

2. Perubahan di bidang akidah

Sebelum Nabi Muhammad Saw. diutus sebagai Nabi dan Rasul, bangsa Arab pada saat itu adalah penyembah berhala, patung dan lainnya yang dianggap mempunyai kelebihan dan kekuatan. Kemudian Nabi Muhammad Saw.

datang menghancurkan kepercayaan itu dan menyadarkan manusia bahwa patung-patung tersebut hanyalah benda mati yang tidak bisa memberikan manfaat kepada yang menyembahnya.

Hanya Allah-lah satu-satunya yang menciptakan dan memelihara alam semesta beserta isinya.

3. Perubahan di bidang kenegaraan dan politik

Pada masa jahiliah sangat sulit mencari kebenaran dan keadilan. Segala keputusan atau ketentuan-ketentuan hukum tidak didasarkan pada kebenaran atau hak, melainkan didasarkan pada kekuatan dan kekuasaan.

Yang kuat dan yang berkuasa akan menindas yang lemah. Begitu Rasulullah Saw. datang, maka diubahlah semuanya itu dengan sistem demokrasi, keadilan dan kebersamaan serta kebebasan.

Segala perundang-undangan harus bersumber kepada Al-Quran. Adapun yang belum ditentukan dalam wahyu Allah, maka ditentukan dalam bermusyawarah bersama.

Akhir kata, saya mengharapkan mudah-mudahan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad Saw ini dapat menambah keimanan kita kepada Allah dan Rasul-Nya, mencintainya dan membawa perubahan-perubahan positif dalam segala bidang kehidupan , Amin

Mungkin sekian dari saya, Wassalamu’alaikum wr.wb.

PIDATO 2

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang terhormat kepala sekolah Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru serta staf Tata Usaha Dan teman-teman yang saya cintai

Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wasalamu ala asyrafil anbiya’ wal mursalin, wa’ala alihi washohbihiajma’in.Ammaba’du

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal afiat.

Sholawat dan salam mari kita panjatkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa di tempatkan oleh Allah di sisi-Nya sebagai umat yang memperoleh derajat yang paling tinggi di akhirat, Amin.

Hadirin Yang Berbahagia,
Pada kesempatan ini, saya akan menguraikan tema “MAULID NABI MOMEN PENINGKATAN TSAQOFAH ISLAM.

Hadirin Yang Saya Hormati,
Mengapa kita memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW? Sebelumnya mari kita mengingat kembali bagaimana gambaran masyarakat Jahiliyah.

Bahwasannya sebelum islam datang di Jazirah Arab, bangsa Arab hidup dengan penuh kebebasan yaitu hidup berbuat sekehendak hatinya.

Dimana masyarakat pada zaman itu di kenal sebagai masyarakat jahiliyah yaitu masyarakat yang bodoh, karena tidak mengenal Allah SWT.

Mereka menyembah berhala, melakukan perampokan, penganiayaan, perjudian, mabuk-mabukan dan perbudakan meluas di kalangan bangsa Arab.

Mereka memperlakukan budak tanpa perikemanusiaan. Bahkan anak perempuan di anggap pembawa sial, karena dianggap merendahkan martabat keluarga.

Hadirin Yang Berbahagia,
Pada waktu bangsa Arab masih dalam kegelapan, kekacauan dan kebobrokan moral, lahirlah Nabi Muhammad SAW. sebagai Rahmatan lil ‘Alamin, Rahmat bagi semesta alam.

Hadirin Yang Kami Mulyakan,
Seperti kita ketahui bersama, bahwasannya Nabi Muhammad SAW. lahir di kota Makkah pada hari Senin, tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah atau pada tanggal 20 April 571 M.

Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muttolib dan ibunya bernama Siti Aminah Az Zuhriyah.

Dan pada saat ini kita telah memasuki bulan Rabi’ul Awal 1426 H atau bulan Maulid berarti bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. yang tentunya sedang kita peringati bersama dan di peringati oleh seluruh umat Islam.

Hadirin Yang Berbahagia,
Mengapa tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW di sebut Tahun Gajah? karena pada tahun itu kota Mekkah sedang di serbu tentara Abrahah dari Yaman yang ingin menghancurkan Kakbah dengan mengendarai Gajah.

Tetapi maksud Abrahah untuk menghancurkan Ka’bah sia-sia. Sebab Abrahah dan tentaranya hancur oleh lemparan batu kerikil yang di bawa oleh burung Ababil atas perintah Allah SWT.

Sebagaimana firman Allah SWT. dalam surat Al-Fiil ayat 1 – 5 :

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhan telah bertindak terhadap tentara gajah.

Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?

Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong

Yang melempari mereka denagn batu (berasal) dari tanah yang terbakar

Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang di makan (ulat)

Hadirin Yang Berbahagia,
Begitulah beberapa peristiwa yang mengiringi kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Harapan kami Semoga pidato yang singkat ini bisa mengingatkan kita betapa pentingnya memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.

Besar harapan kami, dengan kita memperingati Maulid Nabi, akan menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. dan semakin bertambahnya rasa senang bersholawat atas Nabi Muhammad SAW.

Di mana saja kita berada serta kita di akui sebagai umat Nabi Muhammad SAW Amiin Amiin Amiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.

Hadirin Yang Berbahagia,
Hanya itu yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua dan akhirnya “Tiada gading yang tak retak” Tiada suatupun yang sempurna, walaupun kecil pasti ada cacat dan celanya.

Untuk itu bila ada kata-kata yang tidak berkenan, saya mohon keikhlasan hati untuk mema’afkan.

Akhirul kallam. Billahi Taufiq Wal Hidayah Warridho wal Inayah. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

PIDATO 3

Assalamualaikum Wr. Wb.

Kaum muslimin dan muslimat yang saya hormati, dan khususnya para sesepuh, baik para ulama, maupun dari pejabat pemerintah.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Sehingga kita bisa berkumpul di sini dengan suasana hati yang lapang dan penuh bahagia dalam acara peringatan maulid Nabi besar Muhammad SAW.

Shalawat serta salam semoga terus tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari masa jahiliyah menuju masa yang terang benderang penuh rahmat Allah SWT.

Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan hadirin yang dirahmati Allah,

Bulan Rabiul Awal adalah bulan yang sangat bersejarah bagi kita umat islam di seluruh dunia.

Karena pada bulan Rabiul Awal, tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah, telah dilahirkan seorang pemimpin umat manusia yang juga merupakan rahmat bagi kita semua dan seluruh alam semesta. Pemimpin ini kita kenal dengan nama Nabi Muhammad SAW.

Berkat beliau dan atas izin Allah, kita semua terselamatkan dari kekafiran, kekufuran, kezaliman, kesewenang-wenangan, dan perilaku jahiliyah lainnya pada masa lalu.

Melalui beliau, Allah menunjukkan jalan bagi manusia untuk menuju alam yang penuh dengan cahaya keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, ada baiknya bila pada bulan Rabiul Awal itu kita jadikan sebagai sarana dan media untuk mengumpulkan kaum muslimin dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, tujuan kita berkumpul pada bulan Rabiul Awal yaitu

Menambah kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW
Mengapa kita harus menanamkan, memupuk dan menambah rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW? Hal ini berdasarkan kepada Firman Allah SWT yang disampaikan melalui Rasulullah SAW berikut ini.

النَّبِىُّ أَوْلَى بِلْ لمُؤْمِنِيْنَ مِنْ آَنْفُسِهِمْ

Artinya: “Nabi itu lebih utama bagi orang-orang yang beriman dari diri mereka sendiri.” (Q.S Al Ahzab ayat 6).

Merujuk pada ayat tersebutlah asalan mengapa kita harus menumbuhkan rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW meskipun generasi kita merupakan generasi yang tidak bertatap muka langsung dengan Beliau Rasulullah SAW.

Beliaulah yang mengajak kita masuk ke dalam surga, sedangkan nafsu yang kita miliki, mengajak kita untuk menjauh dari surga Allah SWT.

Beliau juga yang menghalangi kita melakukan perbuatan-perbuatan yang menjerumuskan kita ke dalam neraka.

Sebagaimana yang Rasulullah SAW perintahkan kepada Umat bin Khatab agar mencintai beliau melebihi dirinya sendiri.

Loyalitas kita kepada Rasulullah SAW tentu berbeda dengan loyalitas yang harus kita lakukan kepada Allah SWT.

Loyalitas kita kepada Allah SWT karena Dialah yang memberikan kita segala nikmat yang kita peroleh baik besar maupun kecil.

Sedangkan loyalitas kita kepada Rasulullah SAW karena melalui beliau kita bisa menerima pesan-pesan dari Allah SWT. Berkaitan dengan loyalitas kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, Allah berfirman sebagai berikut:

قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

Artinya: “Katakanlah: “jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (Q.S At Taubah ayat 24).

Sehingga sudah menjadi keharusan bagi kita semua sebagai umat islam untuk mendahulukan kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya dalam hati kita masing-masing melebihi dari segala apa atau siapa saja yang kita cintai.

Bapak-bapak, Ibu-ibu hadirin sekalian yang saya muliyakan.

Dengan peringatan kelahiran Rasulullah SAW ini kita dapat mengungkap kembali sebagian dari kehidupan Rasulullah SAW.

Dengan peringatan ini, kita juga dapat mengingat kembali bagaimana Rasulullah SAW berjihad dalam menegakkan Agama Allah.

Dalam menyambut dan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, marilah kita telusuri, hayati, dan contoh bagaimana perilaku hidup Rasulullah SAW.

Selanjutnya, marilah kita jadikan acuan dan pedoman bagi kehidupan kita dalam beraktivitas sehari-hari.

Sebagaimana firman Allah berikut:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Q.S. Al Ahzab ayat 21)

Dengan kelahiran Rasulullah SAW ini, kita semua yang ada di alam semesta juga turut mendapat rahmat dari Allah SAW.

Rahmat yang paling utama kita peroleh adalah cahaya ilahi berupa hidayah untuk untuk keluar dari kegelapan masa jahiliyah. Berkaitan dengan ini, Allah SWT berfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Q.S. Al Anbiyaa’ ayat 107)

Kaum muslimin muslimat yang saya hormati.

Jika kita menelaah lebih dalam mengenai buku-buku sejarah tentang Rasulullah SAW, niscaya kita akan mengetahui perubahan-perubahan setelah diutusnya Rasulullah SAW.

Perubahan aqidah adalah perubahan yang benar-benar terlihat jelas di mata dunia. Sebelum Nabi Muhammad SAW diutus menjadi Rasul, umat manusia pada umumnya dan khususnya kaum atau bangsa Arab mepakan penyembah berhala.

Mereka berkeyakinan bahwa patung-patung yang mereka buat dengan tangan sendiri memiliki kekuatan dan kelebihan.

Inilah hal yang sebenarnya menjadi lucu, kenapa? karena kita tahu, bahwa patung-patung yang mereka sembah adalah hasil karya tangan mereka sendiri.

Dan sudah pasti mereka juga bisa menghancurnya dengan tangan mereka sendiri bukan? Lantas kenapa mereka masih menyembah berhala? itulah bentuk kesesatan umat sebelum datangnya Muhammad.

Setelah Nabi Muhammad SAW datang, perlahan kepercayaan mereka luntur dan kembali mengesakan satu Tuhan yaitu Allah SWT.

Semoga dengan selalu mengingat baginda Nabi Muhammad SAW, senantiasa menambah ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Hanya itu yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua dan akhirnya “Tiada gading yang tak retak” Tiada suatupun yang sempurna, walaupun kecil pasti ada cacat dan celanya.

Untuk itu bila ada kata-kata yang tidak berkenan, saya mohon keikhlasan hati untuk mema’afkan.

Akhirul kallam. Billahi Taufiq Wal Hidayah Warridho wal Inayah. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x