Mengenali Gejala Postpartum Depression Yang Sering Disamakan Dengan Baby Blues Syndrome

- 12 November 2020, 21:36 WIB
Ilustrasi nasib tragis menimpa seorang remaja berusia 11 tahun di Kabupaten Majalengka yang hamil dan melahirkan seorang bayi akibat perbuatan cabul pamannya sendiri*/Pixabay.com
Ilustrasi nasib tragis menimpa seorang remaja berusia 11 tahun di Kabupaten Majalengka yang hamil dan melahirkan seorang bayi akibat perbuatan cabul pamannya sendiri*/Pixabay.com /

 

PORTAL PROBOLINGGO - Depresi pasca persalinan  atau postpartum depression adalah campuran kompleks dari perubahan fisik, emosional, dan perilaku yang terjadi pada beberapa wanita setelah  melahirkan.

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari situs WebMD, biasanya depresi berat akan dimulai dalam 4 minggu setelah melahirkan. Diagnosis depresi pasca persalinan  tidak hanya didasarkan pada lamanya waktu setelah persalinan, tetapi juga pada tingkat keparahan depresi .


Depresi pasca persalinan terkait dengan perubahan hormon, sikap sosial, dan psikologis yang terjadi saat melahirkan. Istilah tersebut menggambarkan serangkaian perubahan fisik dan emosional yang dialami banyak ibu baru. Postpartum depression dapat diobati dengan  terapi dan konseling.

Baca Juga: Pahlawan Kesehatan Indonesia: Prof. Kusnandi Rusmil

Perlu diketahui, bahwa terjadi penurunan hormon yang cepat setelah melahirkan. Hubungan sebenarnya antara penurunan ini dan  postpartum depression  masih belum jelas. Tetapi faktanya memang benar jika kadar  estrogen  dan  progesteron - hormon reproduksi wanita - meningkat sepuluh kali lipat selama  kehamilan. Kemudian, semua itu akan turun tajam setelah melahirkan. Pada 3 hari setelah seorang wanita melahirkan, tingkat hormon ini turun kembali seperti sebelum mereka hamil.

Selain perubahan hormon ini, perubahan sosial dan psikologis dalam melahirkan bayi menciptakan peningkatan risiko depresi.

Kebanyakan ibu baru akan mengalami "baby blues syndrome" setelah melahirkan. Dan Sekitar 1 dari setiap 10 wanita ini akan mengalami depresi yang lebih parah dan bertahan lebih lama setelah melahirkan atau biasa disebut sebagai psikosis postpartum depression.

Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional, Menteri Terawan Ucapkan Terima Kasih dan Beri Pesan Ini

Gejala postpartum depression mungkin lebih samar terdeteksinya karena hampir menyerupai 'Baby Blues Syndrome' biasa seperti:


-Kesulitan tidur

-Perubahan nafsu makan

-Kelelahan yang berlebihan  

-Libido menurun  

-Perubahan suasana hati yang sering

Baca Juga: Beli 5 Aksesoris Sepeda Ini Jika Ingin Aman Ketika Berkendara di Jalan Raya


Tapi biasanya postpartum depression ini juga disertai dengan gejala depresi berat lainnya seperti:

-Sering merasa tertekan

-Kehilangan kesenangan

-Perasaan tidak berharga, putus asa, dan tidak berdaya

-Pikiran tentang kematian atau  bunuh diri

-Pikiran untuk menyakiti orang lain ***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini