Trump Janji Tinggalkan Gedung Putih Setelah Biden Disahkan, Berikan Pernyataan Ini

27 November 2020, 14:45 WIB
Donald Trump. / unsplash.com/History in HD

PORTAL PROBOLINGGO - Buntut kemenangan Joe Biden yang sekaligus menjadi kekalahan Trump dan menjadikan kondisi negara AS bagai benang kusut, kini dapat dikatakan menemui titik terangnya.   
 
Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari The Guardians, Donald Trump secara mengejutkan menyatakan akan meninggalkan Gedung Putih jika lembaga pemilu telah "mengetok palu" dan mengesahkan Joe Biden sebagai pemenang. 
 
Seperti yang telah diberitakan banyak media, Biden telah memenangkan pemilihan presiden dengan 306 suara electoral college mengalahkan Trump dengan 232 suara. 
 
Baca Juga: Artis ST dan MA Ditangkap Saat Lakukan Threesome, Mucikari Terancam 15 Tahun Penjara
 
Selain itu, Biden juga memiliki lebih dari 6 juta selisih suara dengan Trump dalam penghitungan suara umum.
 
Dengan hasil itu, Trump hingga saat ini memilih untuk tidak mengakui kekalahannya dan justru membuat serangkaian klaim tak berdasar tentang dugaan penipuan surat suara serta meluncurkan upaya hukum untuk menggugat hasil di beberapa negara bagian seperti Pennsylvania dan Michigan.
 
Namun, semua upaya oleh Trump dan orang-orangnya untuk membatalkan dan membalikkan hasil di negara-negara bagian yang digugatnya baik lewat jalur hukum atau mendesak legislator negara bagian telah gagal.
 
Pernyataan Trump untuk meninggalkan Gedung Putih diungkapkan pada wartawan saat hari libur Thanksgiving. Trump mengatakan jika Biden disahkan secara hukum sebagai pemenang pemilihan oleh electoral, dia akan meninggalkan Gedung Putih.
 
Baca Juga: Lirik Lagu Melankolia, OST Film Generasi 90an: Melankolia yang dipopulerkan oleh Sitha Marino
 
Komentar Trump itu lantas menciptakan keyakinan bahwa tampaknya sang presiden akan selangkah lebih dekat untuk mengakui kekalahannya.
 
"Tentu saja saya akan melakukannnya. Dan Anda tahu itu... Jika mereka melakukannya, mereka membuat kesalahan," jawab Trump saat ditanya apakah dia akan meninggalkan Gedung Putih jika suara electoral college tidak berpihak padanya.
 
Meskipun demikian, Trump mengatakan itu (meninggalkan Gedung Putih) akan menjadi hal yang sangat sulit untuk diterima dan saat ini ia menolak untuk mengatakan apakah dia akan menghadiri pelantikan Biden pada 20 Januari mendatang.
 
Jawaban Trump soal dirinya dan hasil pemilu ini merupakan pertama kalinya ia menerima pertanyaan dari wartawan sejak hari-H pemilu setelah sebelumnya Trump terkadang menjadi agresif ketika ditanyai hal serupa.
 
Baca Juga: Film Generasi 90'an: Melankolia Akan Tayang di Bioskop Indonesia Akhir Tahun Ini
 
Meskipun saat ini dapat dikatakan pemerintahan Trump telah memberi lampu hijau untuk berlangsungnya transisi formal, tapi Trump tetap mempermasalahkan Biden di masa depan.
 
"Saya pikir tidak benar bahwa dia mencoba memilih anggota Kabinet," kata Trump, meskipun pejabat dari kedua tim sudah bekerja sama untuk mempermudah kinerja tim Biden.
 
Lembaga pemilu akan bertemu pada 14 Desember dan nantinya setiap calon pemilih di tiap negara bagian akan memberikan suara mereka untuk pemenang pemilihan presiden pada tingkat negara bagian. 
 
Setelah itu, penghitungan suara secara resmi akan oleh Kongres pada 6 Januari.
 
Baca Juga: Ikatan Cinta Pecahkan Rekor, Arya Saloka Sang Pemeran Aldebaran Sampaikan Ini Pada Penonton
 
Namun, seolah tak ingin berhenti membuat suasana menjadi gaduh, Trump lebih lanjut mengatakan bahwa ia akan pergi ke Georgia pada 5 Desember untuk mengampanyekan dua anggota Partai Republik guna melakukan kampanye sebelum pemilu periode dua untuk menentukan anggota partai yang akan memimpin senat.
 
Sebagai informasi, Biden dan Trump sama-sama tinggal di rumah masing-masing untuk merayakan Thanksgiving di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai.
 
Biden menghabiskan liburan bersama keluarganya di Delaware, memberikan alamat ala presiden dalam pesan yang diposting di twitter. 
 
Baca Juga: KKP Hentikan Ekspor Benur Setelah Edhy Prabowo Tertangkap, Fahri Hamzah: Nelayan Jangan Jadi Korban
 
Biden mengatakan bahwa orang Amerika melakukan pengorbanan bersama untuk banyak orang dengan tinggal di rumah bersama keluarga dekat mereka dan tidak berpergian ke luar daerah.
 
Sementara itu, Trump lebih suka merayakan liburan di resort Mar-a-Largo miliknya di Florida. Namun pada Thanksgiving Day ia tetap di daerah Washington, menghabiskan sebagian pagi di Trump National Golf Club di Virginia tempat dia bermain golf.
 
Saat ini, kasus positif Covid-19 di AS dengan cepat menyentuh angka 13 juta dan pada Kamis lebih dari 263.000 orang di negara itu telah kehilangan nyawa karena virus Corona.***

Editor: Elita Sitorini

Tags

Terkini

Terpopuler