Investigasi WHO, Bongkar Rahasia Asal Mula Virus Corona Oleh Ilmuwan di Laboratorium Wuhan

18 Januari 2021, 16:10 WIB
BANGUNAN Wuhan Institute of Virology yang menjadi laboratorium virus paling canggih di Tiongkok.* /AFP/Hector RETAMAL


PORTAL PROBOLINGGO - Covid-19 telah hampir satu tahun mengancam kesehatan masyarakat Indonesia serta dunia.

Tanda-tanda kepergiannya hingga kini belum nampak malah beredar kabar bahwa ditemukan jenis baru.

Beberapa waktu ditemukan virus corona jenis baru di inggris yang menggemparkan masyarakat dunia. kini dikabarkan kembali varian virus corona baru ditemukan kembali.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Desak Mbak You Akui Omongannya Asal dan Minta Maaf: Ramalan Anda Bohong!

Baca Juga: Gerakan Donor Plasma Konvalesen Covid-19 Telah Diresmikan, Wapres Ungkap Hal Ini

Bukan di Ingris melainkan di Jepang yang kabarnya dibawa oleh wisatawan asal Brasil.

Ditengah peliknya masalah Covid-19, WHO mengadakan investigasi.

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Pikiran Rakyat "Teka-Teki Asal Mula Virus Corona, Pengakuan Mengejutkan Peneliti Laboratorium Wuhan", investigasi tengah dilakukan oleh pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencari awal mula kemunculan virus corona di China.

Baca Juga: Sinopsis dan Bocoran Jodha Akbar: Jodha di Danau Bersama Bharmal dan Jalal, Ada Apa?

Baca Juga: Deddy Corbuzier Kritik Habis Mbak You, Inginkan Sang Paranormal Kejawen Minta Maaf

Ada pengakuan yang cukup mengejutkan dari para ilmuwan di laboratorium Wuhan, China.

Para ilmuwan di laboratorium Wuhan mengaku digigit saat mengumpulkan sampel di sebuah gua yang menjadi rumah bagi kelelewar yang membawa virus corona.

Seorang peneliti mengatakan satu taring hewan kelelawar telah menembus sarung tangan karetnya 'seperti jarum'.

Baca Juga: Jangan Berlebihan, 6 Minuman Ini Sangat Berbahaya Jika Dikonsumsi Terlalu Banyak

Baca Juga: Jangan Diam, Lakukan Ini Setelah Makan Makanan Tinggi Kolesterol

Bukan hanya itu saja, dalam sebuah video rekaman yang sempat disiarkan tahun 2017 menunjukkan kegiatan para peneliti di fasilitas rahasia Wuhan.

Staf di dalam fasilitas rahasia Wuhan memperlihatkan bagaimana cara mereka menangani kelelawar tanpa sarung tangan dan mengerjakan 'virus hidup' tanpa masker yang jelas-jelas telah melanggar aturan keamanan APD yang ketat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pengungkapan itu pun menimbulkan pertanyaan lebih lanjut bagi tim WHO yang saat ini sedang menyelidiki asal-usul Covid-19 setelah berbulan-bulan bertengkar dengan Beijing mengenai akses ke laboratorium Wuhan.

Baca Juga: Roy 'Fiki Alman' Beri Nasehat untuk Aldebaran 'Arya Saloka' Tentang Andin Ikatan Cinta, Bikin Mewek!

Hingga saat ini publik masih mempertanyakan asal mula wabah virus corona dan banyak pihak yang menganggap Covid-19 berasal dari salah satu laboratorium di China.

Di sisi lain pihak Amerika Serikat menunjuk dengan tegas menuduh China telah menghambat penyelidikan di tempat asal pandemi. Meski pada akhirnya Beijing mengizinkan WHO melakukan penyelidikan terkait awal mula pandemi Covid-19 di Wuhan.

AS mengeluh bahwa otoritas China memiliki 'obsesi mematikan dengan kerahasiaan dan kontrol' serta dinilai bersikap sebaliknya dengan memilih untuk 'mencurahkan sumber daya yang sangat besar untuk penipuan dan disinformasi'.

Dikabarkan Daily Mail, sejak awal kemunculan virus corona, banyak pihak yang mencari pasien pertama (patient zero) yang terinfeksi Covid-19.

Beberapa waktu yang lalu sempat heboh seorang peneliti laboratorium China diyakini sebagai pasien Covid-19 pertama di dunia, namun pihak Beijing seakan menutup-nutupi hal tersebut.

Huang Yanling, yang bekerja di Institut Virologi Wuhan, dinobatkan sebagai Patient Zero dalam sebuah laporan online yang dibagikan secara luas di China pada minggu-minggu awal wabah di Februari 2020 lalu.

Pengungkapan itu menciptakan adanya hubungan langsung antara pandemi dan laboratorium di Wuhan yang diduga secara tidak sengaja melepaskan virus saat melakukan eksperimen berbahaya pada virus korona kelelawar.

Namun, laporan itu tidak mengatakan kapan dia tertular virus atau apakah dia selamat. Hal itu juga mendukung keyakinan Departemen Luar Negeri AS jika Huang Yanling adalah orang pertama dari beberapa peneliti di lembaga kontroversial tersebut yang jatuh sakit terkena Covid-19 pada musim gugur 2019 lalu, sebelum China laporkan adanya kasus pandemi.

Tak lama kemudian pejabat laboratorium hingga pemerintah China dengan cepat menyangkal laporan yang ramai pada saat itu dan menghapusnya dari internet, mengklaim Huang aman dan sehat di tempat lain di negara tersebut.

Pada bulan yang sama ketika Huang ditunjuk sebagai Patient Zero, pengguna platform media sosial China, Weibo, yang mengaku sebagai peneliti di Wuhan, menuduh virus tersebut telah bocor dari institut tersebut.

Laboratorium juga dengan tegas membantah tuduhan yang ada dan mengatakan bahwa klaim tersebut berasal dari penipu luar negeri yang menyamar sebagai salah satu peneliti.

Hingga berita ini diturunkan, saat ini pihak WHO masih mencari kebenaran dari asal mula virus corona di laboratorium Wuhan, dan belum memberikan informasi secara jelas terkait perkembangan penyelidikan.(Rahmi Nurfajriani/Pikiran Rakyat)***

Editor: Lia Damayanti

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler