Mengenal Seasonal Affective Disorder, Jenis Depresi yang Banyak Terjadi di Amerika Serikat

2 Oktober 2020, 21:21 WIB
Seasonal Affective Disorder lebih menonjol di Amerika Serikat saat Covid-19. /Unsplash/Sam Moqadam.

 

PORTALPROBOLINGGO - Seasonal affective disorder (SAD) atau gangguan afektif musiman merupakan salah satu jenis depresi yang berulang.

SAD cenderung datang selama musim gugur dan musim dingin. Lalu hilang selama musim semi dan musim panas.

American Psychiatric Association (APA) menjelaskan bahwa SAD mungkin timbul dari ketidakseimbangan biokimia di otak.

Baca Juga: Layanan Delivery Online dengan ShopeePay? Ini Fitur Barunya!

Hal itu disebabkan oleh lebih sedikitnya waktu siang hari dan lebih sedikit sinar matahari.

Di mana hal demikian dapat menggeser jam internal biologis, lalu menyebabkan gangguan pada jadwal harian dari seseorang.

Kurangnya kadar sinar matahari juga dapat mempengaruhi serotonin, sesuatu yang mempengaruhi suasana hati dan terkait dengan rasa depresi.

Baca Juga: Training Centre Timnas U-16 Berakhir Dua Hari Lagi, Bima Sakti Ungkap Perkembangan Para Pemain

"Seseorang yang tinggal di Kanada berisiko lebih tinggi terkena kondisi ini daripada seseorang yang tinggal di Florida," kata Dr. Luis Allen, dikutip Portal Probolinggo dari Healthline.

Dirinya merupakan psikiater dan direktur medis dari AdventHealth's Center of Behavioral Health.

Adapun menurut data National Institutes of Health (NIH), terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko SAD, di antaranya:

Baca Juga: Mengenal Proses Fermentasi Ganda, Proses Pascapanen Penghasil Rasa Unik pada Kopi

1. Wanita

2. Anak muda/remaja

3. Memiliki depresi dari riwayat keluarga

4. Memiliki depresi dari riwayat pribadi atau bisa gangguan bipolar

Selain faktor-fakotr risiko yang khas seperti di atas, pandemi juga mungkin berperan dalam terjadinya SAD tahun ini.

Beberapa ahli bahkan percaya kondisinya mungkin lebih menonjol diakibatkan oleh masalah COVID-19.

Baca Juga: Pendaftaran Beasiswa LPDP Segera Dibuka, Ini 10 Kampus Luar Negeri dengan Awardee Terbanyak

"COVID telah membawa perubahan besar dalam hidup, trauma, dan stres bagi banyak orang," Kata Dayry Hulkow.

Dirinya merupakan seorang terapis utama di Vista Pines Health, Delphi Behavioral Health Group facility.

"Belum lagi penyakit fisik bagi mereka yang terkena dampak positif virus tersebut," tambahnya.

Menurut Dayry Hulkow, hal ini harus menjadi perhatian serius bagi mereka yang memiliki riwayat SAD.

Baca Juga: Daftar Film yang Rencananya Rilis 2021, Ada Ghostbusters Hingga Minions

Terapis bernama Sharnade George juga setuju atas apa yang telah dikatakan Dayry Hulkow.

Menurutnya, dengan diterapkan pembatasan fasilitas untuk rekreasi dan beraktivitas di luar ruangan, serta tidak ada kesempatan untuk keluar rumah.

Ditambah dengan himbauan pemerintah untuk 'di rumah saja'. Membuat seseorang memiliki lebih sedikit waktu di luar ruangan.

"Bagi banyak orang, tinggal di rumah mungkin tidak terasa sebagai tempat yang aman, apalagi jika beberapa orang mengalami SAD," katanya.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: healthline

Tags

Terkini

Terpopuler