Tiongkok Sebut Donald Trump 'Membayar Harga' untuk 'Pertaruhan' Covid-19

3 Oktober 2020, 10:57 WIB
Kutipan tweet Hu Xijin. /Daily Mail

PORTAL PROBOLINGGO - Editor surat kabar pemerintah Tiongkok mencemooh Donald Trump, setelah Presiden AS dan Ibu negara Melania Trump dinyatakan positif terpapar virus corona.

Hu Xijin, pemimpin redaksi Global Times, tabloid utama Tiongkok dan juru bicara Partai Komunis, mengatakan bahwa Presiden Trump dan istrinya telah membayar harga untuk pertaruhannya yang telah meremahkan Covid-19.

Dia mengklaim bahwa diagnosis tersebut mengungkapkan tingkat keparahan wabah virus corona di AS dan akan berpengaruh terhadap pemilihan kembali Trump yang akan datang.

Komentar mengejek Hu muncul setelah Presiden AS itu mengkonfirmasi berita bahwa dirinya dan Ibu Negara telah positif terpapar corona lewat akun twitternya.

Baca Juga: Sebelum Memilih Parfum, Coba Kenali Lebih Dulu Piramida Aroma pada Parfum, Agar Tak Salah Pilih

Hal Itu terjadi ketika ajudan utama presiden Hope Hicks yang lebih dulu terpapar virus setelah bepergian dengan Trump dengan Air Force One dan Marine One beberapa kali selama seminggu terakhir.

Wartawan senior Tiongkok bereaksi terhadap berita itu dengan cemoohan, mengklaim bahwa Presiden Trump dan ibu negara membayar harga yang telah meremehkan pandemi virus corona.

Dia menulis dalam twitternya pada Jum’at, 2 Oktober 2020,
“Presiden Trump dan ibu negara telah membayar harga untuk pertaruhannya yang telah meremehkan Covid-19,” ujar Hu, seperti dikutip Dailay Mail.

Baca Juga: Cara Mudah Cegah Kanker Payudara, Lakukan Gerakan Pemeriksaan Payudara Sendiri

“Berita itu menunjukkan parahnya situasi pandemi di AS. Ini akan berdampak negatif pada citra Trump dan AS, dan juga dapat berdampak negatif pada pemilihan kembali," kata Hu.

Sebelumnya, tabloid Tiongkok telah berulang kali memberikan peringatan untuk Kota Washington karena penanganannya terhadap wabah virus corona.

Dalam Tabloid yang terbit pada bulan Juni lalu itu, mencap AS sebagai negara yang tidak peduli dengan kemanusiaan.

Surat kabar itu juga mengklaim bahwa pemerintah AS telah mengecewakan rakyatnya dan juga mengecewakan dunia.

Baca Juga: Dukungan Keluarga Sangat Penting dalam Menjaga Imunitas untuk Pasien Positif Covid-19

Beijing dan Washington telah terlibat perang kata-kata di mana mereka saling menyalahkan karena menyebabkan pandemi virus corona yang telah menewaskan lebih dari satu juta orang di seluruh dunia.

Ketegangan juga meningkat antara kedua negara karena perang dagang, Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, dan Laut China Selatan yang disengketakan.

Trump dan kampanyenya dinilai telah melanggar pedoman dan rekomendasi CDC lainnya dari pejabat kesehatan masyarakat, dan sebagian besar menolak untuk memakai masker atau menjaga jarak antara satu dengan yang lainnya.***

Editor: Hari Setiawan

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler