Kasus Covid-19 di Amerika Serikat mendekati 10 Juta, Jumlah Kematian Capai 237 ribu

10 November 2020, 16:15 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/Geralt

PORTAL PROBOLINGGO - Selama lima hari berturut-turut hingga Minggu, 8 November 2020, AS telah mencatat lebih dari 100.000 kasus Covid-19 baru.

Kini, total kasus Covid-19 mendekati sepuluh juta kasus dengan jumlah kematian lebih dari 237.000.

Dikutip dari The Guardian, laporan mengenai jumlah kasus dan kematian terbaru itu muncul setelah Ben Carson yang merupakan sekretaris perumahan dan pembangunan perkotaan dinyatakan positif terpapar virus Corona.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Menteri Sosial Sampaikan Pesan Mendalam

Beberapa data menyebutkan bahwa kini kasuss Covid-19 di AS telah melewati angka sepuluh juta.

Namun menurut data dari Universitas Johns Hopkins di Maryland, 105.927 kasus Covid-19 pada hari Minggu baru menjadikan total kasus sebanyak 9.964.540.

Angka tersebut bisa dibilang turun dari rekor tertinggi pada hari Jumat dan Sabtu dengan angkat kematian mencapai 237.409.

Baca Juga: Kemnaker Pastikan Pembayaran Termin II BLT Subsidi Upah Sudah Cair

"Secara keseluruhan, terdapat banyak sekali orang yang sakit,” tutur Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases kepada Washington Post.

Lebih lanjut, pakar menyebutkan bahwa kematian akibat infeksi Covid-19 diperkirakan akan meningkat. "Dua bulan ke depan akan menjadi bulan-bulan yang sulit," ujar Dr. Albert Ko, dokter spesialis penyakit menular di Yale School of Public Health.

Albert Ko memperkirakan akan ada 100.000 kematian akibat Covid-19 hingga Januari 2021 mendatang.

Baca Juga: Inspirasi 20 Nama Bayi Laki-Laki Modern Awalan I, Berasal Dari Bahasa Jepang hingga Latin

Selama pemilihan presiden, Donald Trump berulang kali menolak untuk melakukan langkah-langkah mitigasi di Gedung Putih dan dalam proses kampanye.

Pada hari Senin,9 November 2020, Carson mengawal presiden, anggota keluarganya, pihak senior Gedung Putih dan panitia kampanye, serta Partai Republik di Kongres dalam yang kemungkinan menyebabkan ia tertular virus.

Carson dilaporkan mengalami gejala Covid-19 dan melakukan tes di rumah sakit Walter Reed, di pinggiran Washington DC, meskipun dia tidak dirawat di sana.

Menurut Bloomberg News, ada anggota lain yang melakukan jaga malam saat pemilu di Gedung Putih yaitu jaksa agung Bill Barr, menteri keuangan Steven Mnuchin, dan sekretaris kesehatan Alex Azar.

Baca Juga: Intip Harga dan Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 4 Pro

Pada Senin pagi, Pfizer dan BioNTech mengumumkan bahwa hasil sementara dalam uji coba skala besar menunjukkan vaksin Covid-19 buatan mereka telah menunjukkan efektiviatas di atas 90%.

Perusahaan-perusahaan itu menyatakan bahwa hal tersebut adalah hari yang luar biasa bagi sains dan kemanusiaan.

Di Delaware, tempat perencanaan transisi berlanjut, Biden mengatakan bahwa pertempuran melawan Covid-19 yang masih akan memakan waktu beberapa bulan lagi harus dijadikan pemahaman bersama.

Bahkan jika vaksin tersebut disahkan pada akhir November, seperti yang diprediksikan oleh para petinggi industri, Biden menjelaskan bahwa untuk membuat vaksin bisa diterima seluruh masyarakat juga membutuhkan waktu beberapa bulan.

Baca Juga: Presiden RI Joko Widodo Menganugerahkan Gelar Pahlawan Kepada 6 Tokoh Ini

Dia juga mengatakan bahwa untuk saat ini masker tetap menjadi senjata yang lebih ampuh melawan virus daripada menunggu vaksin.

BIden juga menekankan tindakan pencegahan penularan lain seperti menjaga jarak dan menghindari kontak langsung dengan orang lain.

Mike Pence selaku Wakil Presiden AS memberi pujian untuk terobosan vaksin. Ia mengklaim bahwa inisiatif Operation Warp Speed ​​Trump adalah pemicunya.

Namun, pernyataan Pence itu langsung ditolak oleh piha Pfizer. "Kami tidak pernah menjadi bagian dari Operation Warp Speed," kata Kathrin Jansen, kepala penelitian dan pengembangan vaksin.

Baca Juga: Kecamatan Sukapura Sulit Akses Air Bersih, BPBD Kabupaten Probolinggo Salurkan Bantuan

"Kami tidak pernah mengambil uang (dana) dari pemerintah AS atau dari manapun.”

Fauci mengatakan pada kepada CNN bahwa soal vaksin, perusahaan farmasi AS Moderna bekerja sama dengan pemerintah federal dalam apa yang disebut Operation Warp Speed dengan harapan segara mendapat hasil dari uji coba vaksin yang hampir identik dengan Pfizer itu.

Labih lanjut, Fauci menyebutkan bahwa vaksin akan segera tiba dan bantuan untuk dunia sedang dalam perjalanan.

Sementara itu, negara bagian di seluruh AS sedang berjuang bertahan dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Habib Rizieq Pulang ke Indonesia, Massa FPI Mulai Padati Bandara Soekarno-Hatta sejak Subuh

Pada hari Minggu, 8 Novermber 2020, Gary Herbert, Gubernur Utah dari Partai Republik mengumumkan keadaan darurat baru.

Herbert mengatakan bahwa kedaaan darurat baru itu diumumkan karena tingkat infeksi Covid-19 di Utah yang mengkhawatirkan.

"Perubahan ini tidak mematikan ekonomi kita, tetapi mutlak diperlukan untuk menyelamatkan nyawa dan kapasitas rumah sakit," ujar Herbert

Herbert kemudian menyatakan bahwa warga Utah akan berada pada kewajiban memakai masker sampai pemberitahuan lebih lanjut dan akan ada pembatasan sosial untuk para anggota rumah tangga selama dua minggu ke depan.

Saat ini, terdapat 132.621 total kasus Covid-9 di Utah dengan 659 angka kematian.

Di California, gubernur Gavin Newsom memperingatkan pada hari Senin bahwa tingkat infeksi di negara bagian itu sedang meningkat, setelah sebelumnya terbilang berhasil dalam menekan penularan virus.

Newsom juga mengatakan beberapa negara bagian bisa kembali menetapkan aturan yang lebih ketat.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler