Lakukan Wawancara Pertama Pasca Pemilu, Biden Singgung Nama Obama

- 25 November 2020, 14:12 WIB
Joe Biden.
Joe Biden. /Instagram.com/@joebiden

PORTAL PROBOLINGGO - Sudah dua minggu lebih sejak pemilu AS berakhir dan hari Selasa, 24 November 2020 menjadi hari pertama presiden terpilih Joe Biden melakukan wawancara.
 
Dalam wawancara tersebut, kata-kata Biden yang paling menarik perhatian adalah pernyataannya soal pemerintahannya nanti yang bukan merupakan "kabinet Obama periode tiga". 
 
Dalam kepemimpinannya nanti, Biden berjanji untuk menjadi wakil seluruh lapisan masyarakat dan pastinya partai Demokrat.
 
Kepada Lester Holt dari NBC NewsBiden mengatakan tantangan yang dihadapinya adalah hal unik dan ia akan berusaha  menghilangkan bayang-bayang dirinya sendiri yang pernah menjabat sebagai wakil presiden. Sebagaimana dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari NBC. 
 
 
Wawancara tersebut dilakukan usai Biden mengumumkan sejumlah calon kabinet yang terdapat banyak alumni pemerintahan Obama di dalamnya.
 
"Apa yang Anda katakan kepada mereka yang bertanya-tanya apakah Anda mencoba menciptakan masa jabatan Obama yang ketiga?" tanya Holt.
 
"Ini bukan masa jabatan Obama yang ketiga. Kami menghadapi dunia yang sama sekali berbeda dari yang kami hadapi di pemerintahan Obama-Biden,"jawab Biden. 
 
Menurut Biden, hal yang membuat pemerintahannya berbeda nanti adalah karena Presiden Trump telah mengubah cukup banyak tatanan yang ada.
 
 
Sesuai janjinya untuk menjadi wakil rakyat Amerika dan partai Demokrat diikuti keinginannya untuk menyatukan AS. Secara keseluruhan, Biden menyatakan setuju untuk mempertimbangkan anggota Partai Republik yang memilih Trump masuk dalam kabinetnya.
 
Dia juga mengatakan bahwa dia tidak akan menggunakan departemen kehakiman sebagai sarana untuk menyelidiki Donald Trump dan sekutunya soal keuangan presiden dan tuduhan bahwa dia melibatkan campur tangan asing dalam pemilu meskipun ada desakan dari beberapa anggota Partai Demokrat. 
 
Dengan adanya beberapa pengumuman staf administrasi yang tertunda, Biden mengatakan kepada Holt bahwa tim tersebut saat ini fokus pada koordinasi transisi.
 
Biden saat ini merasa "terlatih" oleh anggota timnya untuk mendapatkan laporan harian kepresidenan. Biden dan timnya sudah melakukan pertemuan dengan tim khusus Covid-19 di Gedung Putih untuk membicarakan upaya agar vaksin tidak hanya didistribusikan tapi juga memastikan orang-ornag yang menjadi priotitas vaksinasi dapat terjangkau lebih awal. 
 
 
Pada hari Rabu, 25 November 2020, Biden akan menyampaikan pidato terkait Thanksgiving dari Wilmington, Delaware.
 
Pidato tersebut menurut tim transisi kurang lebih akan membahas "pengorbanan" bersama masyarakat Amerika pada waktu liburan kali ini dan menyampaikan bahwa krisis ini akan dilalui bersama-sama. 
 
Hal tersebut kemungkinan akan sangat kontras dengan pidato Donald Trump pada acara "Turkey Pardon" hari ini dalam menyambut Thanksgiving. 
 
Trump mengucapkan rasa terima kasihnya kepada tenaga medis dan memberi selamat atas kemajuan perkembangan vaksin, tapi tidak menyampaikan belasungkawa bagi keluarga dari seperempat juta lebih warga AS yang telah meninggal akibat Covid-19.
 
 
Biden sebgai presiden terpilih telah bersusah payah untuk membangun dirinya beserta pemerintahannya sebagai oposisi bagi Trump dan sistem pemerintahannya. 
 
Selama konferensi pers Wilmington, Biden menguraikan visinya tentang AS yang kembali siap untuk memimpin dunia.
 
Ia mengatakan kepada Holt bahwa dia senang telah berbicara dengan lebih dari 20 pemimpin dunia dan melihat bagaimana mereka merespon baik kemenangannya.***
 

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x