Kematian Ahli Nuklir Mohsen Fakhrizadeh Akan Memicu Timbulnya Konfrontasi AS dan Iran

- 28 November 2020, 10:55 WIB
Ahli Nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh
Ahli Nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh /Twitter @soureh_design/Twitter

PORTAL PROBOLINGGO - Seorang ilmuwan Iran yang telah lama dicurigai oleh Barat sebagai dalang program rahasia bom nuklir tewas dalam penyergapan di dekat Teheran pada hari Jumat 27 November 2020 yang dapat memicu konfrontasi antara Iran dan musuh-musuhnya di minggu-minggu terakhir kepresidenan Donald Trump.

Kematian Mohsen Fakhrizadeh, yang menurut media Iran meninggal di rumah sakit setelah pembunuh bersenjata menembaknya di dalam mobil, juga akan mempersulit upaya apapun yang dilakukan oleh Presiden terpilih AS Joe Biden untuk menghidupkan kembali detente kepresidenan Barack Obama.

Iran menuding Israel, sementara menyiratkan bahwa pembunuhan itu mendapat restu dari kepergian Trump. Menteri Luar Negeri Javad Zarif menulis di Twitter tentang indikasi serius dari peran Israel.

Baca Juga: 5 Manfaat Bersepeda atau Gowes untuk Kesehatan Badan dan Mental, Penyakit Ini Juga Minggat!

Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari reuters, penasihat militer untuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei bersumpah untuk menyerang seperti guntur pada para pembunuh martir yang tertindas ini.

"Di hari-hari terakhir kehidupan politik, sekutu mereka (Trump), Zionis berusaha untuk meningkatkan tekanan pada Iran dan menciptakan perang besar-besaran," tweet Hossein Dehghan.

Saluran aplikasi pesan terenkripsi Telegram yang diyakini dekat dengan Pengawal Revolusi elit Iran melaporkan bahwa badan keamanan tertinggi, Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, telah mengadakan pertemuan darurat dengan komandan militer senior yang hadir.

Baca Juga: Manchester City tidak akan mendatangkan Pemain, Pep Guardiola: Saya Memiliki Tim yang Fantastis

Israel menolak berkomentar. Gedung Putih, Pentagon, Departemen Luar Negeri AS dan CIA juga menolak berkomentar, begitu pula tim transisi Biden.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x