"Trump membuat peran AS terlihat lebih seperti pengacara Israel dalam setiap negosiasi," tambahnya.
Perdamaian Israel dan Palestina agaknya bakal berlangsung lebih alot. Sebab, beberapa negara Uni Emirat Arab seperti Bahrain dan Sudan, telah menjalin hubungan dengan Israel.
Baca Juga: Panglima TNI Ingatkan Tentang Perang di Internet, Petinggi PKS Sindir Soal OPM
Dengan kata lain, bahkan Liga Arab telah 'meninggalkan' rakyat Palestina dengan nasib yang tak pasti.
Tugas Berat Biden
Biden diprediksi bakal bekerja keras untuk mengembalikan status quo Palestina setelah digempur kebijakan negatif Trump. Bahkan, untuk mencapai peran sebagai 'juru damai' seperti era Obama pun sulit.
Biden diprediksi bakal memprioritaskan masalah internal negaranya terlebih dahulu, seperti resesi ekonomi dan penanganan pandemi Covid-19.
Akan tetapi, Yousef Munayyer, analis senior di Arab Center Washington DC, menyebut masalah-masalah internasional yang dibuat selama pemerintahan Trump juga bakal menjadi agenda utama presiden berusia 78 tahun tersebut.
Baca Juga: Kematian Ahli Nuklir Mohsen Fakhrizadeh Akan Memicu Timbulnya Konfrontasi AS dan Iran
"AS berada dalam resesi ekonomi dan tengah berhadapan dengan pandemi Covid-19. Sementara itu, masalah-masalah internasional yang diciptakan Trump juga membutuhkan perhatian. Hal-hal itu akan menjadi agenda utama Biden," tuturnya.
Artikel Rekomendasi