Pandemi Covid-19 Masib Belum Berakhir, PBB Sebut 2021 Akan Jadi Tahun Krisis Kemanusiaan Terburuk

- 5 Desember 2020, 14:54 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /Alexandra_Koch/Pixabay

PORTAL PROBOLINGGO - Beberapa pejabat tinggi PBB pada hari Jumat, 4 Desember 2020 kemarin memperingatkan kepada 193 Majelis Umum bahwa tahun depan masih akan menjadi bencana kemanusiaan dan negara-negara kaya tidak boleh menginjak-injak negara-negara miskin untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Kepala Program Pangan Dunia (WFP) David Beasley dan kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pandemi Covid-19, yang muncul di China akhir tahun lalu dan sejauh ini telah menginfeksi 65 juta orang secara global.

Mereka juga mengatakan bahwa dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi ini telah memicu peningkatan 40 persen dalam jumlah orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan. Ditambah lagi negara-negara harus mengambil tindakan yang membutuhkan banyak uang untuk mencoba menghentikan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Hari Ini, 5 Desember 2020, Jangan Lewatkan Live Semarak Indosiar: Bandung

“2021 benar-benar akan menjadi bencana besar berdasarkan apa yang kita lihat pada tahap permainan ini,” kata Beasley sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari Reuters. Dia juga menambahkan bahwa sampai saat ini masih ada belasan negara yang kelaparan.

Menurutnya, 2021 kemungkinan akan menjadi tahun krisis kemanusiaan terburuk sejak awal Perserikatan Bangsa-Bangsa didirikan 75 tahun lalu dan PBB tidak akan dapat mendanai semuanya.

Baca Juga: Kalahkan EXO, BTS Jadi Artis Korea Dengan Perolehan Awards Terbanyak

"Jadi kami harus memprioritaskan, seperti yang saya katakan, gunung es di depan Titanic," ujarnya sebagaimana dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Reuters.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan pejabat tingginya juga menyerukan agar vaksin Covid-19 tersedia bagi semua orang dan bagi negara-negara kaya harus membantu negara berkembang untuk pulih dari pandemi.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x