Fakta Mencengangkan Terungkap! Dokumen Rahasia Virus Corona Milik Tiongkok Bocor

- 8 Desember 2020, 10:50 WIB
Ilustrasi virus Covid-19.
Ilustrasi virus Covid-19. /PIRO4D /PIXABAY
 
PORTAL PROBOLINGGO—Virus Corona yang kini melanda dunia masih menjadi misteri. Tiongkok, sebagai tempat awal mula virus ini ditemukan diduga masih menyembunyikan detail penting dari pandemi ini.
 
Baru-baru ini ada sebuah dokumen yang bocor ke permukaan. Dalam dokumen tersebut terungkap virus ini sempat disembunyikan ketika pandemi masih berstatus sebagai wabah.
 
Diketahui dalam dokumen itu disebutkan, pada awal wabah Otoritas Tiongkok menandai beberapa dokumen sebagai berkas rahasia.  
 
 
Hal ini dilakukan oleh Tiongkok untuk menahan kabar sebenarnya jumlah kasus yang terdeteksi di negara tersebut.
 
Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari berita Pikiran Rakyat berjudul “Dokumen Rahasia Virus Corona Milik China Bocor ke Publik, Sebut Soal Fakta Jumlah Kasus”, diketahui dokumen tersebut berasal dari seorang sumber dalam sistem kesehatan Tiongkok.
 
Isi dokumen tersebut mengungkapkan bagaimana otoritas kesehatan menandai dokumen sebagai berkas rahasia untuk menghentikan penyebab sebenarnya dari penyakit yang kin mewabah tersebut.
 
 
Para jurnalis juga diberi perintah pelaporan yang ketat, memblokir angka-angka mengerikan yang sebenarnya agar tidak dirilis ke dunia.
 
Dalam dokumen dituliskan kasus Covid-19 yang terjadi di Tiongkok dibagi menjadi ‘dikonfirmasi’, ‘didiagnosis secara klinis’ dan ‘dicurigai’.
 
Maka dari itu , para ahli kesehatan sekarang mengklaim hampir tidak mungkin untuk menetapkan jumlah sebenarnya dari wabah virus corona.
 
Satu contoh, data menunjukkan angka resmi telah melaporkan 2.478 kasus pada 10 Februari 2020 lalu.
 
 
Faktanya, 5.918 kasus diidentifikasi pada hari itu, yang merupakan salah satu kebocoran paling signifikan yang berasal dari Tiongkok.
 
Seorang teksnisi laboratorium mengatakan bahwa menjadi sebuah ‘isi yang mustahil’ untuk mengkonfirmasi kasus baru virus corona di Wuhan.
 
Hal tersebut juga karena disisi lain Partai Komunis memaksa lembaga lokal untuk memberikan data apa pun kepada pemerintah pusat.
 
Kemudian seorang staf di Pusat Pengendalian Penyakit Tiongkok juga mengklaim praktik yang sangat tidak normal terjadi  sehingga mereka yakin pengujian sedang diblokir.
 
 
Seorang dokter di Rumah Sakit Zhongnan memberikan peringatan atas terhalangnya data dan mengkritik kriteria bagaimana kasus dilaporkan.
 
Pejabat kesehatan di rumah sakit mengatakan kepada otoritas pemerintah tentang situasi yang memburuk pada bulan Januari.
 
Saat mengunjungi rumah sakit, para pejabat mengakui gejala yang mirip dengan wabah virus corona Sars pada tahun 2002 tetapi kemudian menetapkan standar pelaporan yang ketat.
 
“Sangat sedikit orang yang akan didiagnosis berdasarkan kriteria tersebut. Kepala rumah sakit kami memberi tahu mereka hal ini beberapa kali selama periode ini,” ujar seorang dokter, dikutip dari laman Express.
 
 
“Saya tahu rumah sakit lain juga melakukan hal yang sama,” tuturnya menambahkan.
 
Tiongkok merupakan negara pertama yang melaporkan kasus virus corona dan saat ini memiliki 86.619 kasus yang dikonfirmasi.
 
Namun, para pemimpin dunia mempertanyakan awal mula sebenarnya wabah virus di negara itu.
 
Presiden AS Donald Trump telah memimpin seruan untuk penyelidikan independen terhadap virus tersebut dan mengklaim memiliki bukti yang diduga ditutup-tutup, meskipun rinciannya tidak dirilis.
 
 
Minggu ini, pejabat Tiongkok mengumumkan bahwa mereka akan mempercepat persetujuan vaksin virus korona buatan dalam negeri.
 
Tiongkok memiliki lima vaksin yang saat ini diproduksi dan sedang diuji di negara-negara seperti Rusia, Meksiko, dan Mesir.
 
Namun, para pejabat belum menyatakan bagaimana mereka akan memerankan vaksin untuk 1,4 miliar orang.
 
 
Namun masih belum ada kabar tentang efek samping obat dari pejabat Tiongkok .
 
Lebih dari satu juta petugas kesehatan dan orang lain yang dianggap berisiko tinggi telah menerima vaksin eksperimental untuk penggunaan darurat.***(Penulis Rahmi Nurfajrian/Pikrian Rakyat)

Editor: Naufal Ikbar


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x