Sadis! Israel Ogah Beri Vaksin pada Palestina, Tolak Usul WHO hingga Ribuan Nyawa Hilang

- 16 Januari 2021, 14:15 WIB
Mesir, Jerman, Perancis, dan Yordania Bertemu, untuk Hidupkan Kembali Pembicaraan Israel-Palestina
Mesir, Jerman, Perancis, dan Yordania Bertemu, untuk Hidupkan Kembali Pembicaraan Israel-Palestina /Pixabay.com/Ben Kerckx

PORTAL PROBOLINGGO - Israel dikabarkan enggan memberikan vaksin kepada Palestina padahal itu merupakan saran dari WHO.

Ketegangan antara Israel dan palestina ternyata berlanjut hingga Israel enggan mengikuti saran WHO.

Ditengah pandemi Covid-19, vaksin merupakan salah satu secercah harapan untuk dapat melawan keganasan Covid-19.

Baca Juga: Rowoon dan Won Jin Ah Ungkapkan Perasaan Mereka Setelah Dipasangkan di Drama Baru

Baca Juga: My Lecturer My Husband Season 2 Resmi Ada? Ini Tanggapan Sutradara

Vaksin di dunia termasuk Indonesia telah ramai diperbincangkan dan diharapkan menjadi solusi pandemi ini.

Selain itu, beberapa diantaranya diperbincangkan lantaran terjadi pro kontra terhadap vaksin.

Terlepas dari pro dan kontra, vaksin menjadi harapan baru berakhirnya Covid-19.

Baca Juga: Resep Bubur Kacang Hijau, Beserta Tips Enak dan Kental

Baca Juga: Jungkook BTS Ungkapkan Alasan Mengapa Dia Mewarnai Rambutnya Menjadi Pirang

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Cerdik Indonesia "SADIS! Negara Israel Tolak Bantu Vaksin Corona Untuk Palestina, Hampir 2 Ribu Orang Meninggal", akhirnya, saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada Pemerintah Israel ditolak.

Pemerintah Israel menolak saran tersebut karena persediaan mereka sangat terbatas.

Dilansir Reuters, Kamis 14 Januari 2021, menurut data perwakilan WHO di Palestina, saat ini ada 8.000 tenaga medis setempat yang terjangkit Covid-19.

Baca Juga: Aldebaran Jengkel, Andin Lupa Hari 4 Bulan Pernikahannya, Ikatan Cinta Sabtu 16 Januari 2021

Baca Juga: 5 Kesalahan Berbahaya yang Sering Dilakukan Saat Merawat Tanaman Hias

Pemerintah Palestina sebelumnya sudah mengajukan permintaan resmi kepada Israel untuk membantu memberikan 10 ribu dosis vaksin bagi tenaga medis.

Permohonan itu disampaikan karena vaksin bantuan WHO dan yang dibeli dari sejumlah perusahaan farmasi belum tiba.

Negara Israel itu menolak bantuan untuk Palestina.

"Israel mengabaikan tugas mereka sebagai pihak penjajah dan melakukan diskriminasi rasial terhadap rakyat Palestina berkenaan dengan penyediaan vaksin," demikian isi pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Inilah 9 Penyebab Tubuh Terasa Lemas Saat Bangun Tidur

Baca Juga: Top 10 Rating Acara TV Terbaik Sabtu 16 Januari 2021, SCTV dan RCTI Bersaing di 5 Besar

"Upaya pemerintah Palestina mengupayakan penyediaan vaksin dari berbagai pihak bukan berarti Israel bisa lepas tangan terkait penyediaan vaksin bagi rakyat kami," lanjut pernyataan itu.

Persediaan vaksin virus corona di Israel dilaporkan sudah cukup untuk seluruh penduduknya. Sementara pemerintah Palestina baru mau mengikat kesepakatan pembelian vaksin untuk para penduduk di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Sampai saat ini tercatat ada 165.250 kasus infeksi Covid-19 di Palestina. Dari jumlah itu, 1.735 pasien meninggal.

Baca Juga: Terkenal Mertua yang Baik di Sinetron Ikatan Cinta, Intip Potret Keren Mama Rosa dan Mama Sarah

Baca Juga: 3 Jenis Hama yang Mudah Menyerang Tanaman Alokasia, Begini Cara Mudah Membasminya

Terkait polemik itu, Menteri Kesehatan Israel, Yuli Edelstein, mengatakan pemerintah Palestina harus belajar mengurus rakyatnya sendiri ketimbang mengharapkan bantuan vaksin dari negaranya.

"Saya pikir kami sudah membantu Palestina sejak awal pandemi, termasuk memberikan bantuan peralatan kesehatan, obat-obatan dan saran-saran dari para ahli," kata Edelstein.

Sejumlah lembaga pemantau hak asasi manusia mengkritik kebijakan Israel yang lepas tangan terhadap nasib rakyat Palestina di tengah pandemi.

Baca Juga: Begini Tanggapan Irene Red Velvet Setelah Dituduh Berperilaku Buruk Pada Stylist

Baca Juga: Nino Diculik Angga di Sinetron Ikatan Cinta, Netizen : Titipin ke Panti Aja Mas Angga

Sebab sampai saat ini mereka belum membantu penyediaan vaksin bagi penduduk Palestina yang tinggal di wilayah Tepi Barat yang dijajah Israel. Selain itu, Israel juga dinilai mengabaikan keselamatan para penduduk Palestina yang ditahan di penjara negara itu, di tengah pandemi.

Menurut data Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), saat ini ada 4.400 penduduk Palestina yang ditahan di penjara Israel, dengan kondisi memprihatinkan.

Terkait hal itu, lima lembaga pemantau HAM di Israel melayangkan gugatan di Mahkamah Agung terhadap Menteri Keamanan Masyarakat, Amir Ohana. Karena dia memutuskan tidak akan melakukan vaksinasi terhadap para tahanan dari Palestina.(Safutra Rantona/Cerdik Indoensia)***

Editor: Lia Damayanti

Sumber: cerdik indonesia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini