Amerika Serikat Belum Bersedia Menerima Kesepakatan Nukir yang Ditawarkan Iran

- 3 Februari 2021, 10:07 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden./
Presiden Amerika Serikat Joe Biden./ /Tangkap layar youtube.com/Joe Biden.

Saat ini di pemerintahan Biden, kesepakatan dengan Iran menjadi hal yang diprioritaskan, ini bertujuan untuk menahan ambisi nuklir Iran.

Pekan lalu, Biden menunjuk Robert Malley sebagai utusan khusus untuk iran.

Baca Juga: Ji Soo Ungkap Karakter On Dal Dalam 'River Where The Moon Rises', Ternyata Punya Keunggulan Ini

Penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, dan calon wakil menteri luar negeri, Wendy Sherman, juga merupakan negosiator kunci dalam kesepakatan Iran.

Namun, setelah menjabat pekan lalu, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan bahwa proses negosiasi dengan Iran masih panjang.

Dalam sebuah wawancara yang dirilis pada hari Senin, Blinken mengatakan Iran mungkin hanya membutuhkan beberapa bulan lagi untuk mengembangkan 'bahan fisil untuk bom nuklir' jika Iran terus melanggar kesepakatan.

Baca Juga: Surah Al Fiil Ayat 1 - 5 Arab, Latin dan Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Tuduhan tersebut mendapat teguran dari Zarif yang mengatakan kepada CNN bahwa pernyataan itu "lebih ditujukan kepada opini publik daripada kenyataan" dan mengatakan Teheran tidak sedang berusaha untuk membangun senjata nuklir.

Dalam wawancara yang sama, Zarif mengatakan AS memiliki waktu terbatas untuk bergabung kembali dengan kesepakatan itu. ***

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini