Bisakah Joe Biden Bawa Amerika Serikat Jadi Juru Damai Israel-Palestina?

- 29 Januari 2021, 11:40 WIB
Presiden AS Joe Biden.
Presiden AS Joe Biden. /Twitter.com/@JoeBiden

PORTAL PROBOLINGGO - Kebijakan luar negeri Donald Trump, terutama yang menyangkut perdamaian Israel-Palestina, merupakan kebijakan berat sebelah.

Ibarat pertandingan sepak bola, Trump sebagai 'wasit' justru seolah-olah meninggalkan lapangan pertandingan, setelah memberi beberapa keistimewaan terhadap salah satu klub, yakni Israel.

Trump secara terbuka memberi peluang Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk semakin menancapkan kekuasaan atas Palestina.

Baca Juga: Peringatan Keras! Kementerian Pertahanan Tiongkok: Kemerdekaan Taiwan Berarti Perang

Selama empat tahun terakhir, Trump melalui Jared Kushner, Penasihat Senior Gedung Putih, telah 'membantu' Israel dengan beberapa kebijakan kontroversialnya, salah satunya ialah mendirikan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Yerusalem.

Selain itu, rencana Menteri Luar Negeri Mike Pompeo untuk mengunjungi Dataran Tinggi Golan-- yang merupakan wilayah sengketa-- di Tepi Barat, digadang-gadang bakal semakin melegitimasi klaim Israel atas wilayah-wilayah tersebut.

Baca Juga: Remaja 16 Tahun Ditangkap Usai Hendak Melakukan Aksi Terorisme pada Dua Masjid di Singapura

"Trump secara terbuka membuat kebijakan pro Israel. Dia melepaskan tugas sebagai 'perantara' untuk mendamaikan kedua negara yang tengah berkonflik," tutur Dianau Buttu, analis politik dan mantan penasihat hukum Palestina, seperti dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari The Intercept.

Lebih lanjut, Diana juga menyebut selama negosiasi AS seolah-olah justru bertindak sebagai 'pengacara' Israel.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: The Intercept


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x