Survei Microsoft Buktikan Netizen Indonesia Paling Tidak Sopan Se-Asia Tenggara

- 26 Februari 2021, 09:33 WIB
Ilustrasi menggunakan internet
Ilustrasi menggunakan internet / /Pexels.com/Picjumbo

Dalam paparannya, laporan DCI ini menjelaskan ada tiga faktor yang menyebabkan turun atau rendahnya tingkat kesopanan Indonesia. Faktor yang tertinggi adalah hoaks dan penipuan. Faktor ini naik 13 poin. Ujaran kebencian (bertambah 5 poin), dan diskriminasi (berkurang 2 poin).

Sebanyak 42 persen responden Indonesia mengatakan kesopanan online lebih baik selama masa pandemi COVID-19. Responden menyebut, mereka merasa kesopanan online meningkat berkat rasa kebersamaan yang lebih besar dan menyaksikan orang membantu orang lain.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Guru Tuntas, Nadiem Makarim : Awal Tahun Ajaran Baru 2021 Sekolah Sudah Bisa Tatap Muka

Penelitian ini menelusuri lebih jauh “pihak” yang memberikan kontribusi paling besar terhadap tingkat kesopanan Indonesia ini. Kontributor terbesar adalah media sosial. Media sosial berkontribusi hingga 59 persen terhadap tingkat kesopanan netizen Indonesia.

Kontribusi kedua diberikan berita di media digital, yaitu 59 persen. Selain itu, kontributor lainnya berturut-turut: lembaga pemerintah (48 persen), lembaga pendidikan (46 persen), lembaga agama (41 persen), dan Media berita (54 persen).

Baca Juga: Iwan Fals: Rasanya Ingin Juga Saksikan Jokowi dan Rocky Gerung Debat atau Diskusi

"Studi tahunan kesopanan digital ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong interaksi positif secara online," ungkap Liz Thomas selaku Regional Digital Safety Lead, Asia-Pacific Microsoft, dilansir dari Mashable pada Kamis, 25 Februari 2021. ***

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Microsoft


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x