Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari AP News, Layanan konten eksklusif berbayar ini juga memungkinkan Twitter untuk menambah saluran pendapatan baru ketika dunia didominasi oleh iklan Google dan Facebook.
Namun, Twitter belum mengungkap berapa besar uang berlangganan yang akan dibagi kepada pembuat konten yang bersedia menyediakan konten eksklusif itu.
"Menjajaki peluang mendapat pendapatan dari pengguna (lewat fitur) Super Follows memungkinkan pembuat konten dan penerbit memperoleh pemasukan langsung dari fans mereka. Hal ini juga akan mendorong mereka untuk terus membuat konten yang disukai audiens," jelas Twitter dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AP.
Saat ini, fitur Super Follow belum tersedia. Tapi, Twitter mengatakan akan mengumumkan soal fitur baru ini dalam beberapa bulan mendatang.
Produk baru lain Twitter adalah "Revue". Fitur ini memperbolehkan pengguna untuk menerbitkan buletin berbayar atau gratis kepada audiens mereka.
Ada juga "Twitter Spaces", pesaing Clubhouse yang memungkinkan pengguna berpartisipasi dalam obrolan audio. Saat ini, fitur itu masih dalam pengujian beta privat yang belum bisa diakses pengguna Twitter secara umum.
Baca Juga: Benarkah Covid-19 Bisa Mati dengan Cara Menghirup Uap Air Panas? Begini Penjelasannya
Perusahaan yang berbasis di San Francisco itu menargetkan pendapatan pada 2023 lebih dari US$ 7,5 miliar (sekitar Rp106,5 triliun; kurs Rp14.209,80), naik dua kali lipat dari pendapatan 2020 US$ 3,7 miliar (sekitar Rp52,5 triliun). ***
Artikel Rekomendasi