Amnesti International Melaporkan Ratusan Orang Tewas Dibantai dalam Konflik Tigray di Ethiopia

- 28 Februari 2021, 15:00 WIB
Rumah warga yang rusak akibat konflik di Tigray.
Rumah warga yang rusak akibat konflik di Tigray. / twitter.com/ida_sawyer

Laporan Amnesty menggambarkan para tentara menembak mati warga sipil saat mereka melarikan diri, mengumpulkan ratusan ribuan pria untuk dipukuli dan menolak untuk membiarkan mereka yang berduka menguburkan orang mati. 

Dalam periode sekitar 24 jam, tentara Eritrea sengaja menembak warga sipil di jalan dan melakukan pencarian sistematis dari rumah ke rumah, mengeksekusi laki-laki dan anak laki-laki di luar hukum," kata laporan yang dirilis Jumat pagi. 

Baca Juga: Pakar Kesehatan Beri Rekomendasi Masker Terbaru Jelang Satu Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia

"Pembantaian itu dilakukan sebagai pembalasan. untuk serangan sebelumnya oleh sejumlah kecil anggota milisi lokal, diikuti oleh penduduk lokal yang bersenjatakan tongkat dan batu. " 

"Eksekusi massal" warga sipil Axum oleh pasukan Eritrea mungkin merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, kata laporan itu, dan itu menyerukan penyelidikan internasional yang dipimpin PBB dan akses penuh ke Tigray untuk kelompok hak asasi manusia, jurnalis dan pekerja kemanusiaan. 

Pemerintah federal Ethiopia telah menyangkal kehadiran tentara dari negara tetangga Eritrea, yang telah lama menjadi musuh para pemimpin wilayah Tigray yang sekarang buron, dan pemerintah Eritrea menolak cerita AP tentang pembantaian Axum sebagai "kebohongan yang keterlaluan." 

Menteri Informasi Eritrea, Yemane Gebremeskel, pada hari Jumat mengatakan negaranya "marah dan dengan tegas menolak tuduhan tidak masuk akal" dalam laporan Amnesty.

Tetapi bahkan anggota senior pemerintah sementara yang ditunjuk Ethiopia di Tigray telah mengakui kehadiran tentara Eritrea dan tuduhan penjarahan dan pembunuhan yang meluas. 

Ethiopia mengatakan "dugaan insiden" di Axum "harus diselidiki secara menyeluruh." Dan duta besar Ethiopia untuk Belgia, Hirut Zemene, mengatakan kepada webinar pada hari Kamis bahwa dugaan pembantaian pada bulan November adalah "skenario yang sangat tidak mungkin" dan "kami menduga itu adalah ide yang sangat, sangat gila." 

Tidak ada yang tahu berapa warga sipil telah tewas dalam konflik antara pasukan Ethiopia dan sekutu dan mereka dari pemerintah daerah Tigray, yang telah lama mendominasi pemerintah Ethiopia sebelum Perdana Menteri Abiy Ahmed menjabat pada tahun 2018. 

Halaman:

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x