Uni Eropa dan Inggris Beri Sanksi Pejabat Rusia yang Diduga Racuni Salah Satu Pihak Oposisi

- 16 Oktober 2020, 16:06 WIB
Gorky Park, Moscow, Russia.
Gorky Park, Moscow, Russia. /Unsplash/Sam Oxyak

Tanggapi sanksi, pihak Rusia mengutuk sanksi itu sebagai langkah yang disengaja dan tidak ramah terhadap Moskow dan menjanjikan pembalasan.

Berbeda dengan peracunan mantan mata-mata Rusia di Inggris pada 2018.

Ketika itu UE membutuhkan waktu hampir satu tahun untuk memberikan sanksi kepada agen intelijen militer.

Baca Juga: Tak Hanya Populer di Jagad Sinetron, Inilah 6 Film Yang Sukses Dibintangi Nikita Willy

Uni Eropa saat ini lebih gencar lagi dalam mengawasi pejabat yang diyakini telah merencanakan dan membantu melakukan peracunan.

Meskipun Inggris keluar dari Uni Eropa, London masih mengoordinasikan beberapa pemberian sanksi dengan UE.

Dari enam nama pejabat Rusia itu di antaranya; Andrei Yarin, kepala direktorat kebijakan kepresidenan. Sergei Kiriyenko, wakil kepala staf pertama Putin.

Baca Juga: Romantis, Ini Pesan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada Sang Istri yang Ulang Tahun

Sergei Menyaylo, utusan Putin untuk Siberia, Alexander Bortnikov, direktur Dinas Keamanan Federal Rusia dan dua wakil menteri pertahanan menjadi sasaran.

Kendati demikian, Rusia telah menolak tuduhan bahwa Navalny diracun gunakan metode agen saraf Novichok ala Soviet.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah