Dituduh Mengintimidasi Muslim, Macron Menegaskan Bahwa Prancis Memerangi Ekstremisme, Bukan Islam!

- 6 November 2020, 14:35 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. / twitter.com / @EmmanuelMacron

PORTAL PROBOLINGGO - Menanggapi artikel Financial Times Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan negaranya memerangi ekstremisme dan separatisme Islam, bukan agama Islam secara keseluruhan.

Hal tersebut diungkapkan Macron sebagai tanggapan atas artikel Financial Times yang dia klaim salah mengutip ucapannya. Kini, artikel salah kutip tersebut sudah dihapus dari situs web surat kabar.

Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada editor Financial Times yang diterbitkan pada hari Rabu, 4 November 2020, Macron mengatakan bahwa situs surat kabar asal Inggris tersebut telah menuduhnya menstigmatisasi Muslim Prancis demi tujuan pemilu, serta menumbuhkan rasa ketakutan dan kecurigaan terhadap Muslim Prancis.

Baca Juga: Indonesia Resesi, DPR Dukung Pemerintah Percepat Pemulihan Ekonomi

"Saya tidak akan mengizinkan siapapun untuk mengklaim bahwa Prancis, atau pemerintahnya, mendorong rasisme terhadap Muslim," katanya, sebagaimana PORTAL PROBOLINGGO kutip dari ARABNEWS.

Dalam artikel opini yang ditulis oleh salah satu koresponden Financial Times yang diterbitkan pada hari Selasa, 3 November 2020, menuduh bahwa kecaman Macron terhadap separatisme Islam berisiko mendorong lingkungan yang tidak bersahabat bagi penganut agama Islam di negeri Menara Eiffel tersebut.

Baca Juga: Hari Ini! BEM SI Akan Lakukan 'Pembakaran' UU Omnibus Law Cipta Kerja

Artikel terkait kemudian dihapus dari situs web koran tersebut. Tautan menuju artikel terkait telah diganti dengan pemberitahuan yang mengatakan bahwa artikel itu ‘mengandung kesalahan faktual’.

Presiden Prancis itu memicu protes di seluruh dunia Muslim, termasuk Indonesia, setelah Macron menegaskan bahwa Prancis akan tetap menjaga undang-undang yang mengizinkan karikatur penistaan terhadap agama manapun.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini