Gelombang Ketiga Covid-19 Membayangi Korea Selatan

- 19 November 2020, 12:48 WIB
Ilustrasi Korea Selatan.*
Ilustrasi Korea Selatan.* /Pixabay/Julia Roberts


PORTAL PROBOLINGGO - Kasus baru harian Covid-19 di Korea Selatan sudah melampaui angka 300 pada hari Rabu 18 November 2020, meningkatkan kekhawatiran bahwa gelombang ketiga pandemi mulai melanda negara itu.

Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), ada 313 infeksi baru Covid-19 pada hari Selasa, termasuk 245 kasus lokal, meningkatkan total beban kasus menjadi 29.311.

Ini adalah pertama kalinya dalam 81 hari sejak 29 Agustus 2020 silam kasus harian baru mencapai lebih dari 300. Ahli epidemiologi memperkirakan bahwa peningkatan tajam dalam kasus yang dikonfirmasi adalah awal dari gelombang ketiga, setelah gelombang pertama berpusat di Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara antara Februari dan Maret, dan yang kedua berpusat di wilayah metropolitan Seoul antara Agustus dan September lalu.

Baca Juga: 8 Makanan Ini Cocok Dikosumsi untuk Menjaga Imun Tubuh, Salah Satunya Jahe

"Gelombang ketiga sudah dekat," kata Choi Won-seok, seorang profesor di Rumah Sakit Ansan Korea University. "Jumlah pasien meningkat pesat, dan kami yakin kemungkinan akan meningkat lebih jauh," ujarnya sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari Korea Times.

Jacob Lee, seorang profesor di Rumah Sakit Gangnam Universitas Hallym, mengatakan, epidemi ketiga sudah dimulai tiga minggu lalu. "Langkah pemerintah untuk menaikkan kembali pedoman jarak sosial merupakan respon yang terlambat. Kewaspadaan publik telah dilonggarkan, sehingga jumlah kasus baru yang meningkat, tidak akan mudah mereda," kata Lee. Beberapa orang mengatakan bahwa menaikkan pedoman jarak sosial dari Level 1 ke Level 1.5 di wilayah metropolitan tidak cukup.

Baca Juga: Kumpulan Lagu Tentang Guru yang Cocok Dinyanyikan Pada Peringatan Hari Guru Nasional

"Jelas terlihat bahwa infeksi virus berkurang ketika level jarak diperketat dan sebaliknya. Tapi level 1,5 saat ini bahkan lebih rendah dari sebelumnya," kata Choi.

"Dari segi musim, wajar jika jumlah pasien meningkat karena virus corona lebih aktif di musim dingin tetapi tingkat karantina lebih longgar dari sebelumnya. Level 1.5 sepertinya tidak akan banyak membatasi aktivitas orang," pungkasnya.

Kim Woo-joo, seorang profesor di Rumah Sakit Guro Universitas Korea, berkata, "Ini adalah awal musim dingin, dan skala epidemi ini selama musim ini dapat berbeda dari Februari dan Agustus lalu. Kita perlu melakukan tindakan yang berani, dengan meningkatkan level jarak sosial lebih jauh," kata Kim.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini