Cek Fakta: Mencicipi Makanan Ternyata Tidak Membuat Puasa Menjadi Batal, Berikut Dalil dan Penjelasannya

13 April 2021, 11:52 WIB
Ilustrasi mencicipi masakan saat berpuasa /pixabay/picjumbo.com/



PORTAL PROBOLINGGO - Ramadhan telah tiba, para umat Islam pun wajib melaksanakan ibadah puasa selama 30 hari lamanya.

Saat menjalani ibadah puasa, tak jarang sebagian orang, terutama ibu rumah tangga yang harus memasak berbagai menu buka puasa, merasa kebingungan soal hukum mencicipi masakan yang dibuatnya karen takut akan membatalkan puasa.

Hal ini juga tentu dirasakan oleh mereka yang harus menafkahi keluarga dengan menjual aneka masakan pada jam-jam puasa.

Mereka yang sudah terbiasa mencicipi dulu masakan yang dibuat pasti akan merasa tidak percaya diri bila tidak mencicipinya.

Baca Juga: Indonesia Sering Dilanda Bencana, Mardani: Lemahnya Sistem Mitigasi Kerap Membuat Pemda Kehilangan Kontrol

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea River Where The Moon Rises Episode Terakhir 17 sampai 20
Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari PORTAL JOGJA dalam artikel "Mencicipi Masakan saat Berpuasa Tak Batalkan Ibadah, Berikut Dalil yang Mendasari dan Tatacaranya", menurut Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah), mencicipi masakan diperbolehkan bagi orang yang puasa, baik lelaki maupun wanita.

Adapun cara untuk mencicipi masakan tersebut bisa dilakukan dengan cara meletakkan makanan di ujung lidahnya.

Setelah itu makanan tersebut dirasakan, kemudian dikeluarkan, dan tidak ditelan sedikit pun.

Dijelaskan secara lebih lanjut, dalil yang menunjukkan hal ini adalah perkataan Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu yaitu:

لَا بَأسَ أَن يَذُوق الخَلَّ أو الشَيءَ مَا لَـم يَدخُل حَلقَه وهو صائم. رواه البخاري معلقا

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 SD/MI, Halaman 151 dan 152 Subtema 3 Pengaruh Kalor terhadap Kehidupan Lengkap

Baca Juga: Wajib Tahu! Macam-Macam Monster Jungle Mobile Legend, Beserta Fungsinya

“Tidak mengapa mencicipi cuka atau makanan lainnya selama tidak masuk ke kerongkongan.” (H.r. Bukhari secara mu’allaq)

Lebih lanjut, jika orang yang sedang berpuasa tidak sengaja menelan makanan yang dicicipi, maka dia tidak wajib qadha, dan dia lanjutkan puasanya.

Hal itu berdasarkan keumuman dalil yang menunjukkan dimaafkannya orang yang lupa dalam pelaksanaan syariat.

Selain itu terdapat juga sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

من نسي وهو صائم ، فأكل أو شرب فليتم صومه ، فإنما أطعمه الله وسقاه “. متفق عليه

“Siapa saja yang lupa ketika puasa kemudian makan atau minum maka hendaknya dia sempurnakan puasanya, karena Allah telah memberinya makan atau minum.” (H.r. Bukhari dan Muslim) *** (Andreas Desca Budi Gunawan/PORTAL JOGJA)

Editor: Dharmawan Ashada

Sumber: Portal Jogja

Tags

Terkini

Terpopuler