Ceramah Ramadhan 2021 Tentang Larangan Berbuat Zhalim dan Tiga Jenisnya Oleh Ustadz Abdul Hafidz Zaid

13 April 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi bulan Ramadhan 1442 H. /Pexels / Pok Rie

 

PORTAL PROBOLINGGO - Mendengarkan ceramah di masjid menjadi salah satu ibadah di bulan Ramadhan.

Materi ceramah kali ini akan membahas mengenai larangan berbuat zhalim dan jenisnya.

Materi ini disampaikan Ustadz Dr. Abdul Hafidz Zaid, Lc.,MA pada 8 Mei 2019 di Masjid UNIDA Gontor.

Berikut materi ceramah tentang larangan berbuat zhalim dan tiga jenis kezhaliman yang dirangakum PORTAL PROBOLINGGO dari laman unida.gontor.ac.id.

Baca Juga: Khawatir dengan Jam Tayang Selama Ramadhan, Fans Ikatan Cinta Nekat Surati Harry Tanoesoedibjo

Baca Juga: Resep Sahur Simple untuk Ramadhan 1442 dari Olahan Tahu Telur

Ustadz Abdul Hafidz mengutip sebuah hadits qudsi yang menegaskan tentang larangan berbuat zhalim yang bunyinya.

عَن أَبِي ذَرٍّ اْلغِفَارِي عَن النّبِيّ صلى الله عليه وسلم فِيمَا رَوَىَ عَنِ اللّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنّهُ قَالَ:

يَا عِبَادِي إِنّي حَرّمْتُ الظّلْمَ عَلَىَ نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرّماً فَلاَ تَظَالَمُوا

Artinya: “Dari Abu Dzar al-Ghifâri Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam meriwayatkan firman Allah Azza wa Jalla , “Wahai hamba-Ku! Sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikannya haram di antara kalian. Maka, janganlah kalian saling menzhalimi.”

Dalam ceramahnya, Ustadz Abdul Hafidz menerangkan tentang 3 jenis kezhaliman yang biasa dilakukan seorang manusia. Berikut jenisnya:

Baca Juga: Bolehkah Menggosok Gigi Saat Puasa Ramadhan? Simak Pendapat Jumhur Ulama

1. Zhalim pada pencipta

Pada kultum ramadhan ini, Ustadz Abdul Hafidz lebih lanjut menjelaskan bahwa setidaknya ada 3 jenis kezhaliman. Yang pertama adalah kezhaliman seorang manusia terhadap penciptanya. Bentuk kezhaliman ini adalah nifaq, kufur, dan syirik. Allah SWT berfirman dalam surat Luqman: 13

إِنَّ الشِّركَ لَظُلمٌ عَظيمٌ

Artinya: “Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.”

Allah berfirman juga dalam surat Al-Baqarah: 254

وَالكافِرونَ هُمُ الظّالِمونَ

Artinya; “Orang-orang kafir itulah orang yang zhalim.”

2. Zhalim pada orang lain

Bentuk kedua dari kezhaliman adalah zhalim pada manusia lainnya. Dalam Surat Asy-Syuraa ayat 42 Allah berfirman,

إِنَّمَا السَّبيلُ عَلَى الَّذينَ يَظلِمونَ النّاسَ وَيَبغونَ فِي الأَرضِ بِغَيرِ الحَقِّ ۚ أُولٰئِكَ لَهُم عَذابٌ أَليمٌ

“Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zhalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat siksa yang pedih.”

Baca Juga: Jadwal MotoGp Portugal 2021 Akhir Pekan Ini, Marc Marquez Umumkan akan Kembali Mengaspal

3. Zhalim pada diri sendiri

Bentuk yang ketiga adalah zhalim kepada diri sendiri. Bagaimana seseorang dapat menzhalimi dirinya sendiri? Seseorang telah menzhalimi dirinya sendiri ketika ia melakukan dosa dan kemaksiatan. Allah SWT berfirman dalam surat Fathir ayat 32:

ثُمَّ أَورَثنَا الكِتابَ الَّذينَ اصطَفَينا مِن عِبادِنا ۖ فَمِنهُم ظالِمٌ لِنَفسِهِ وَمِنهُم مُقتَصِدٌ وَمِنهُم سابِقٌ بِالخَيراتِ بِإِذنِ اللَّهِ ۚ ذٰلِكَ هُوَ الفَضلُ الكَبيرُ

Artinya: “Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzhalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.”

Dalam surat Ali-Imran ayat 117, Allah SWT berfirman:

وَما ظَلَمَهُمُ اللَّهُ وَلٰكِن أَنفُسَهُم يَظلِمونَ

Artinya: “Allah tidak menzhalimi mereka, tetapi mereka yang menzhalimi diri sendiri.”

Bentuk kezhaliman yang sering ditemui dalam kehidupan sehar-hari yaitu jika amanah tidak dilaksanakan dengan baik, maka hal tersebut adalah sebuah kezhaliman.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 SD/MI, Halaman 191 dan 192 Subtema 3 Pengaruh Kalor terhadap Kehidupan

Allah berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 72-73

إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

لِّيُعَذِّبَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ وَيَتُوبَ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

Artinya:

(72) “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zhalim dan sangat bodoh,”

(73) “sehingga Allah akan mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, orang-orang musyrik, laki-laki dan perempuan; dan Allah akan menerima tobat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Tags

Terkini

Terpopuler