Ceramah Ramadhan 2021 tentang Puasa dan Menahan Amarah oleh Quraish Shihab

17 April 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi ceramah. /

PORTAL PROBOLINGGO - Puasa dalam istilah bahasa artinya menahan. Tak hanya menahan lapar dan dahaga saja, umat Islam juga dituntut untuk menahan hawa nafsu seperti amarah.

Menahan amarah saat sedang berpuasa memang terkadang sulit dilakukan. Rasa lapar dan haus membuat sebagian orang mudah untuk lepas kendali dan melampiaskan emosinya dengan amarah.

Sehubungan dengan itu, PORTAL PROBOLINGGO akan memberikan ceramah mengenai puasa dan ketahanan yang dirangkum dari Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al Hikmah 2. Materi ceramah dibacakan oleh Prof DR. Quraish Shihab, MA.

Baca Juga: 10 Lagu Hits Boomerang yang Wajib Didengarkan

Baca Juga: Fakta Unik Seputar Anak Kecil saat Tarawih, Ada yang Mencatat Materi Tarawih sebagai Tugas Sekolah

Berikut naskahnya:

Rasul Saw bersabda:

إنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ

“Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari api neraka.” (HR. Ahmad dan Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’)

Disini dapat dipertemukan makna perisai dengan akhlak yang luhur, manusia dalam hidup ini menghadapi banyak rayuan dan goadaan ada rayuan setan ada juga rayuan nafsu.

Setan selalu berusaha untuk merugikan anda atau paling tidak menjadikan anda tidak beruntung.

Dialah yang menghiaskan kepada manusia hal-hal yang buruk sehingga terlihat olehnya indah, adapun nafsu, nafsu tidak pernah puas kecuali dengan memperoleh apa yang diharapkannya.

Baca Juga: 4 Tips Menahan Emosi Saat Berpuasa Ramadhan, Salah Satunya Hindari Menyindir

Baca Juga: Menu Buka Puasa dan Sahur Simple, Bihun Goreng dengan Berbagai Toping

Nah keburukan nafsu dan setan itu dapat tampi dengan puasa dan dari sini puasa dalam episode-episode yang lalu kita katakan membina akhlak.

Mereka yang berpuasa yang mengendalikan nafsunya mengeyahkan syaitan akan selalu berakhlak dengan akhlak yang luhur, itu sebagian dari makna dari sabda nabi tadi “puasa adalah prisai”, kita harus dapat memanfaatkan puasa untuk menciptakan ketahan itu ketahanan pribadi, ketahanan kelauarga, bahkan ketahanan bangsa dan Negara kita. Semoga kita berhasil.

Saudara untuk mencapai akhlak yang luhur kita harus menciptakan suasana yang kondusif menciptakan keluarga sejahtra memerlukan peranan dari semua anggota keluarga, suasana akan sangat mempengaruhi bagi terciptanya akhlak kalau kita menjadikan puasa ini sebagai momentum untuk menciptakan akhlak yang luruh, maka itulah kesempatan yang sebaik-baiknya, untuk bahkan menciptakan ketahanan bangsa dan Negara.

keluarga adalah unit yang terkecil dalam suatu kesatuan, nah ada peranan yang dituntut dari ayah ada peranan yang dituntut dari ibu ada peranan yang dituntut dari anak bahkan ada peranan yang dituntut oleh semua yang bearada dalam satu rumah tangga. Peranan itu hendaknya kita sempurnakan dan kita jadikan puasa atau bulan ini sebagai momentum untuk mencitakan suasan tersebut.

Ciptakanlah suasana yang baik anda akan memperoleh yang baik, jauhkanlah diri dari suasana yang buruk maka anda akan terhindar dari keburukan, karena akhlak dipengaruhi atau akhlak adalah hasil dari lingkungan seseorang, lingkungan satu keluarga dan lingkungan masyrakat.

Baca Juga: Kultum Ramadhan 2021 Singkat, Kapankah Waktu yang Sah untuk Berbuka Puasa?

Baca Juga: Inilah 10 Klub Sepak Bola dengan Jumlah Followers Media Sosial Terbanyak

Saudara.. Sungguh ketika nabi SAW mengajarkan untuk berakhlak luhur dijadikanya antara lain tuntunan-tuntunan agama terbaca, terpraktekkan di dalam suatu kelaurga agar semua dapat berakhlak dengan akhlak yang baik memiliki karakter dan kepribadian yang luhu.

Jadikanlah puasa ini sebagai suatu momentum dengan menciptakan suasana kondusif berbicara kepada keluarga, kepada anak, kepada istri dan kepada suami tentang nilai-nilai agama dan upaya mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, insyaallah dalam 30 hari puasa kita akan terbisa sehingga tercipta sesuatu yang menjadikan kita memiliki akhlak yang luhur. ***

Editor: Jati Kuncoro

Tags

Terkini

Terpopuler