Khutbah Jumat Singkat Padat Jelas tentang Bersyukur atas Nikmat dan Musibah

- 3 Desember 2020, 15:41 WIB
Khutbah Jumat singkat tentang bersyukur dalam nikmat dan musibah.
Khutbah Jumat singkat tentang bersyukur dalam nikmat dan musibah. /Pixabay/@ArmyAmber

Nah, hal-hal itulah yang membawa kita pada karunia-karunia Allah SWT. Namun ketika kita kufur terhadap nikmat yang diberikan. Maka siap-siap saja akan mendapat siksa dari Allah.

Baca Juga: Rekomendasi Sepeda BMX Murah November 2020 di Bawah Dua Juta

 وَلَئِنْ كَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِی لَشَدِیدࣱ

“Jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” [Surat Ibrahim 7].

Akhir-akhir ini ada beberapa kelompok yang ingin menjauhkan masyarakat Indonesia agar jauh dari ketuhanan. Hingga membuat banyak masyarakat kufur nikmat. Jikalau itu merambah ke sendi-sendi masyarakat. Maka bersiaplah akan siksa dari Allah. Seperti halnya kaum-kaum zaman dahulu yang telah diperingatkan oleh Allah. Dalam sebuah ayat:

(وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰۤ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوۡا۟ لَفَتَحۡنَا عَلَیۡهِم بَرَكَـٰتࣲ مِّنَ ٱلسَّمَاۤءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذۡنَـٰهُم بِمَا كَانُوا۟ یَكۡسِبُونَ)

“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” [Surat Al-A’raf 96]

Baca Juga: Resep Kreasi Mie Goreng Instan Ala Chef Arnold Poernomo, Cocok untuk Menu Anak Kos

Pada ayat sebelumnya Allah menerangkan kaum-kaum yang tidak ingin mendekat dengan Allah. Karena perbuatan mereka yang tidak diridai-Nya maka tertimpalah musibah tiap-tiap penduduknya. Andaikan penduduk kampung beriman dan bertakwa. Pasti Allah membuka berkah dan kebaikan yang bertambah terus.

Ini terbukti di Indonesia, dulu orang Belanda atas nama VOC datang ke Indonesia bukan untuk mencari rempah-rempah. Tapi ingin menggali emas. Bukannya emas yang didapat malah memperjual belikan rempah-rempah yang memiliki daya saing rendah.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini